Langsung ke konten utama

QIRO'AH SAB'AH



1.      Al Quran diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril, kemudian dikalangan ulama Qurro' ada yang namanya qiroah sab'ah. Yang saya tanyakan, apakah Qiroah Sab'ah itu pernah disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw? Ataukah Qiroah itu timbul dari keilmuan para ulama itu sendiri? Jika demikian, bagaimana dengan ketentuan Al Quran itu sifatnya tauqifi hanya datang dari Allah?
2.      Banyak yang berpendapat bahwa sodaqoh jariyah itu pahalanya masih mengalir selama hasil sodaqoh itu diguanakan, kemudian bagaimana kalau sodaqoh itu sudah tidak digunakan lagi? Misalnya si A bersodaqoh untuk pembangunan masjid, tapi lama kelamaan masjid itu dibongkar total untuk direnofasi, apakah sodaqoh dari si A itu masih ada? dalam arti masih dicatat sebagai amal atau sodaqoh jariyah?
Jawaban
1.      Qiroah Sab'ah atau tujuh macam bacaan al Quran itu kesemuanya pernah disampaikan oleh malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad saw.
Dasar pengambilan
Kitab Shahih Muslim juz 1 halaman 361
حَدَّثَنِى حَرْمَلَةُ بنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْب أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِى عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَبْجِ اللهِ بْنُ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَ قْرَأَنِىْ جِبْرِيْلُ عَلَي حَرْفٍ فَرَا جَعْتُهُ فَلَمْ أَزَلْ أَسْتَزِيْدُهُ فَيَزِيْدُنِيْ حَتَّى ا نْتَهَى أِلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ. رواه مسلم
Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami katanya:Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, katanya Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah telah menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah saw, telah bersabda: Malaikat jibril telah membacakan Alquran kepadaku dengan satu macam bacaan. Kemudian aku mengulangi menjumpai jibril dan tiada henti-hentinya aku meminta tambahan bacaan kepada jibril, dan dia menambahinya sehingga sampai pada tujuh bacaan. (HR Muslim)
2.      Sodaqoh untuk pembangunan masjid, pondok pesantren, madrasah atau lainnya pahalanya akan terus mengalir kepada orang yang bersedekah, meskipun sudah meninggal dunia (amal jariah) selama harta yang disedekahkan tersebut masih tetap berada serta tetap dipergunakan dimasjid atau dipondok pesantren atau madrasah tersebut. Jika masjid tersebut, misalnya dibongkar total dan barang yang disedekahkan tersebut sudah tidak dipergunakan lagi, maka pahalanya sudah tidak mengalir lagi (terputus).
Oleh karena itu, pada waktu Masjid Agung Demak akan dibongkar tegelnya, karena ada orang yang ingin mewakafkan marmer sebagai gantinya, maka ahli waris dari orang yang mewakafkan tegel yang telah dipakai bertahun-tahun keberatan jika tegel tersebut dibongkar, sebab akan memutus pahala dari ayahnya. Akhirnya Masjid Agung Demak tidak dibongkar, sedang marmer yang diwakafkan diletakkan di atas tegel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

DALIL TAHLILAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Masyarakat muslim Indonesia adalah mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i atau biasa disebut sebagai Syafi’iyah (penganut Madzhab Syafi’i). Namun, sebagain lainnya ada yang tidak bermadzhab Syafi’i. Di Indonesia, Tahlilan banyak dilakukan oleh penganut Syafi’iyah walaupun yang lainnya pun ada juga yang melakukannya. Tentunya tahlilan bukan sekedar kegiatan yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam, bahkan kalau ditelusuri dan dikaji secara lebih mendalam secara satu persatu amalan-amalan yang ada dalam tahlilan maka tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam, sebaliknya semuanya merupakan amalah sunnah yang diamalkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, ulama seperti walisongo dalam menyebarkan Islam sangatlah bijaksana dan lihai sehingga Islam hadir di Indonesia dengan tanpa anarkis dan frontal, salah satu buahnya sekaligus kelihaian dari para ulama walisongo adalah diperkenalkannya kegiatan tahlilan dengan sangat bijaksana.

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا