Cairan yang keluar sebelum melahirkan
Bila seorang wanita mendapatkan cairan yang keluar
sebelum melahirkan, hukumnya di tafsil :
>> Bila air itu jernih, maka hukumnya sama seperti air sakit kencing (besr) dalam hal kenajisannya dan tetap wajib sholat dan lainnya, baik air tersebut bersambung dengan haidl sebelumnya atau terpisah
>> Bila air yang keluar itu darah atau berwarna kuning, maka jika terpisah dengan haidl sebelumnya, maka hukumnya sama dengan air sakit kencing. Jika darah atau air yang berwarna kuning tersebut bersambung dengan haidl sebelumnya, maka hukumnya adalah haidl dengan menetapi syarat-syaratnya.
Keterangan dari :
>> Bila air itu jernih, maka hukumnya sama seperti air sakit kencing (besr) dalam hal kenajisannya dan tetap wajib sholat dan lainnya, baik air tersebut bersambung dengan haidl sebelumnya atau terpisah
>> Bila air yang keluar itu darah atau berwarna kuning, maka jika terpisah dengan haidl sebelumnya, maka hukumnya sama dengan air sakit kencing. Jika darah atau air yang berwarna kuning tersebut bersambung dengan haidl sebelumnya, maka hukumnya adalah haidl dengan menetapi syarat-syaratnya.
Keterangan dari :
فلو رأت الحامل الدم ثـم طـهرت يـومـا مثلا ثـم ولدت فالدم الخارج بعد الولادة
نفاس وقبلهــا حيض. (منهـاج القـويم ص121
"Bila wanita hamil melihat darah, misalkan suci
kembali misalkan selama sehari, kemudian ia melihirkan maka darah yang keluar
setelah masa persalinan adalah darah nifas sedang darah sebelumnya termasuk
haid". (Minhaj Alqawiim I/121)
مسألة : ي) : الدم الخارج للحامل بسبب الولادة قبل انفصال جميع الولد ، وإن تعدد عن الرحم يسمى طلقاً ، وحكمه كدم الاستحاضة فيلزمها فيه العصب والطهارة والصلاة ، ولا يحرم عليها ما يحرم على الحائض حتى الوطء ، أما ما يخرج لا بسبب الولادة فحيض بشرطه ، نعم لو ابتدأ بها الحيض ثم ابتدأت الولادة انسحب على الطلق حكم الحيض ، أي سواء مضى لها يوم وليلة قبل الطلق أم لا على خلاف في ذلك اهـ (بغيـة المسترشـدين ص66
"Darah yang keluar dari wanita hamil di sebabkan
persalinan sebelum terpisahnya anak secara keseluruhan walaupun terjadi
berulang-ulang dan keluar dari rahim maka hukumnya dinamakan darah thalq dan
hukumnya sama dengan darah istihadhoh, maka ia harus bersuci dan wajib
menunaikan sholat dan tidak di haramkan baginya segala segala yang di haramkan
bagi wanita haid hingga di setubuhi,..
Adapun darah yang keluar bukan akibat persalinan maka hukumnya adalah darah haid bila menetapi syaratnya.
Jika wanita pertama kali mengalami haid kemudian memulai juga bersalin maka hukum darahnya sama dengan darah thalq walaupun misalnya berlalu hingga sehari semalam pernah mengalami thalq ataupun tidak". (Bughyah alMustarsyidiin I/63)
Adapun darah yang keluar bukan akibat persalinan maka hukumnya adalah darah haid bila menetapi syaratnya.
Jika wanita pertama kali mengalami haid kemudian memulai juga bersalin maka hukum darahnya sama dengan darah thalq walaupun misalnya berlalu hingga sehari semalam pernah mengalami thalq ataupun tidak". (Bughyah alMustarsyidiin I/63)
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik