Qurban dengan hewan PMK
🖥️ *Rumusan Final*
group OSS
📝 *Deskripsi Masalah*
Akhir-akhir ini marak diberitakan di televisi bahwa adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan semisal sapi, wabah itu merebak di sebagian wilayah di Indonesia, misalnya di sejumlah kabupaten di Aceh dan Jawa Timur.
♻️ *Pertimbangan:*
Info dari peternak Sapi yg terkena PMK,
Penularanya sangat cepat,dan memang mengakibatkan kurus krn gk mau makan
Dan kalau di kaki maka mengakibatkan kuku/tracaknya lepas,sehingga tdk mampu berdiri apalagi berjalan.
Dan tubuhnya sangat panas.
🎤 *PERTANYAAN*
✓ Bagaimana hukumnya berkurban dengan hewan terinfeksi PMK tersebut?
✒️ *Jawaban*:
✔️ Hukum kurban dengan hewan yang terpapar PMK dibagi dua :
1. termasuk hewan yang tidak nyata sakitnya dan termasuk sakit ringan jadi sah dipakai untuk hewan qurban.
Misalkan:
Hewan tersebut baru sehari terjangkit virus dan blm ada tanda2 kerusakan pada organ hewan tersebut kemudian disembelih, maka dalam kondisi ini sah.
2. termasuk hewan yang "Maridhoh"/ sakit dan cacat karena sudah timbul akibat yang disebabkan virus PMK.
Misalkan :
mengakibatkan kurus krn gk mau makan
Dan kalau di kaki maka mengakibatkan kuku/tracaknya lepas,sehingga tdk mampu berdiri apalagi berjalan.Dan tubuhnya sangat panas.
✓ terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum kurban keadaan hewan yang kedua :
1. Menurut kitab Tuhfah, Nihayah, Mughni muhtaj, syaqowi : tidak sah menjadi hewan qurban.
🖍️ *Catatan* :
✓ Dalam majmu' Syarah muhadzab :
Nadzar quban dengan hewan cacat. Harus disembelih, dapat pahala ,tapi tidak jatuh sebagai qurban.
✓ cacat hewan berakibat tidak sahnya kurban, adalah :
- qoul shohih manshus yang dinukil dalam as-Syarah al-kabir dari mayoritas ash-hab : sedikitnya kudis dianggap bermasalah karena merusak daging dan lemak
- Telinga ataupun lidahnya terpotong.
- Sakit yang mengakibatkan kurus ataupun rusaknya daging atau organ lain yang bisa dimakan.
- Pincang sekiranya akan tertinggal ketika berjalan dengan hewan sejenisnya.
2. Menurut kitab Bujaerami, Bajuri dan pendapat syibromalisy : dianggap sah menjadi hewan qurban bila berbentuk nadzar atau multazamah (mengikatkan diri dengan keadaan hewan cacat tersebut).
contoh :
✓ جعلت هذه أضحية وكانت مريضة مثلا
aku jadikan ini (hewan cacat) sebagai qurban, padahal keberadaan nya sakit.
*penting* :
Hewan Qurban Menjadi Kendaraan di Akhirat.
Hewan Qurban yang kita sembelih akan dikembalikan oleh Allah di hari kiamat, seperti Allah mengembalikan hewan Qurban Habil kepada Nabi Ibrahim yang telah dijelaskan di awal bab.
Dalam sebuah hadis:
مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا
“Tidak ada amal manusia yang lebih dicintai oleh Allah di hari qurban dari pada mengalirkan darah hewan. Sebab hewan itu akan datang di hari kiamat dengan tanduknya, rambutnya dan kaki-kakinya (HR al-Turmudzi )
Syekh Al-Mubarakfuri berkata:
أَفْضَلُ الْعِبَادَاتِ يَوْمَ الْعِيدِ إِرَاقَةُ دَمِ الْقُرُبَاتِ . وَأَنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَمَا كَانَ فِي الدُّنْيَا مِنْ غَيْرِ نُقْصَانِ شَيْءٍ مِنْهُ لِيَكُونَ بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ أَجْرٌ ، وَيَصِيرُ مَرْكَبُهُ عَلَى الصِّرَاطِ اِنْتَهَى .
Ibadah paling utama di hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan Qurban. Ia akan datang di hari kiamat seperti sedia kala di dunia, tanpa ada yang kurang sedikitpun, agar masing-masing organ tubuhnya menjadi pahala dan menjadi kendaraannya di atas Shirat.(Tuhfat Al-Ahwadzi, 4/145)
📚 *Referensi:*
1).
2.
(فلا تجزئ فيها) اى الأضحية(معيب بعيب ينقص مأكولا)منهامن لحم وغيرهما فتعبيرى بذالك اولى من قوله مانقص اللحم(فلا تجزئ العوراء ولا العرجاء ولا المريضة البين عورها وعرجها) وان حصل عند اضجاعهالتضحية باضطرابها(ومرضهاولاالعجفاء التى لاتنقى)لخبر الترميذى وغيره بذالك وتنقى ماخوذة من نقى بكسر النون واسكان القاف وهو المخ اى لامخ لها وخرج بالبين اليسير فلايضر لأنه لايؤثرفى اللحم( ولاجرباء) وإن قل جربهالأنه يفسد اللحم( حاشية الشرقاوى-ج-٢-ص-٤٦٥-٤٦٦)
3.
Syarat hewan qurban
وَشَرْطُهَا) أَيْ الْأُضْحِيَّةِ لِتُجْزِئَ (سَلَامَةٌ مِنْ عَيْبٍ يُنْقِصُ لَحْمًا،
Syarat qurban agar cukup/sah : bebas dari cacat yang mengurangi daging,
فَلَا تُجْزِئُ عَجْفَاءُ) أَيْ ذَاهِبَةُ الْمُخِّ مِنْ شِدَّةِ هُزَالِهَا وَالْمُخُّ دُهْنُ الْعِظَامِ
maka tidak sah :
1. Hewan kurus yang hilang sumsumnya karena sangat kurus, sumsum adalah lemak/minyak dalam tulang.
(وَمَجْنُونَةٌ) وَهِيَ الَّتِي تَسْتَدِيرُ فِي الْمَرْعَى وَلَا تَرْعَى إلَّا قَلِيلًا فَتَهْزِلُ
2. Hewan gila yaitu hewan yang berputar-putar di padang gembala dan tidak mau merumput kecuali hanya sedikit sehingga ia kurus.
(وَمَقْطُوعَةُ بَعْضِ أُذُنٍ) وَإِنْ كَانَ يَسِيرًا، وَهُوَ كَمَا قَالَ الْإِمَامُ: مَا لَا يَلُوحُ النَّقْصُ بِهِ مِنْ بُعْدٍ. وَفِيهِ وَجْهٌ أَنَّهُ لَا يَضُرُّ
3. Hewan yang terputus sebagian telinga, meskipun sedikit.
Al -imam (Haromain) berkata : Maksud "sedikit" itu : Apa yang tidak tampak kurang (menyusut) dari kejauhan.
Tapi dalam hal ini ada Wajhun/ pendapat : bahwa hal itu tak bermasalah.
(وَذَاتُ عَرَجٍ وَعَوَرٍ وَمَرَضٍ وَجَرَبٍ بَيِّنٍ) فِي الْأَرْبَعَةِ (وَلَا يَضُرُّ يَسِيرُهَا) ، لِأَنَّهُ لَا يُؤَثِّرُ فِي اللَّحْمِ
4. Hewan yang pincang, buta sebelah, *sakit* dan kudis yang nyata pada keempat-nya. Dan tak mengapa jika sedikit, karena tak pengaruh dalam dagingnya.
(وَلَا فَقْدُ قُرُونٍ) لِانْتِفَاءِ نَقْصِ اللَّحْمِ،
dan (tidak masalah) hewan yang tidak punya tanduk, karena tidak berkurang dagingnya.
dan begitu juga hewan yang terbelah , robek atau berlubang telinganya. tidak masalah/berpengaruh. menurut qoul Ashoh, karena tidak (dianggap) "kurang" dalam hal ini.
[القليوبي ,حاشيتا قليوبي وعميرة ,4/252]
4.
Menurut ku (Mushonnif) : qoul shohih manshus yang dinukil dalam as-Syarah al-Kabir dari mayoritas ash-hab : sedikit kudis itu bermasalah, -Wallahu 'a'lam-, karena merusak daging dan lemak,
وَتَبِعَ فِي الْمُحَرَّرِ الْغَزَالِيُّ وَالْإِمَامُ وَفِي السُّنَنِ الْأَرْبَعَةِ وَغَيْرِهَا، حَدِيثُ «أَرْبَعٌ لَا تُجْزِئُ فِي الْأَضَاحِيِّ الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا، وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ عَرَجُهَا وَالْعَجْفَاءُ»
Imam ar-Rofi'i dalam al- Muharror memgikuti pendapat Imam Ghozali dan al-Imam Haromain.
Dan dalam sunan arba'ah dan lainnya ada hadist : ada 4 hewan yang tidak dianggap cukup dalam ibadah qurban :
buta sebelah yang nyata kebutaannya, sakit yang nyata sakitnya, pincang yang nyata pincangnya dan hewan kurus.
وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَغَيْرُهُ،
dan dishohih kan oleh Ibnu hibban dan lainnya
[القليوبي ,حاشيتا قليوبي وعميرة ,4/253]
5.
6.
7.
[ابن حجر الهيتمي، تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، ٣٥١/٩]
8.
[الرملي، شمس الدين، نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج، ١٣٥/٨]
9.
[الخطيب الشربيني، مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، ١٢٨/٦]
10.
قَوْلُهُ: (وَأَرْبَعٌ لَا تُجْزِئُ) مَحَلُّ عَدَمِ إجْزَائِهَا مَا لَمْ يَلْتَزِمْهَا مُتَّصِفَةً بِالْعُيُوبِ الْمَذْكُورَةِ فَإِنْ الْتَزَمَهَا كَذَلِكَ كَقَوْلِهِ لِلَّهِ عَلَيَّ أَنْ أُضَحِّيَ بِهَذِهِ وَكَانَتْ عَرْجَاءَ مَثَلًا أَوْ *جَعَلْت هَذِهِ أُضْحِيَّةً وَكَانَتْ مَرِيضَةً مَثَلًا أَوْ لِلَّهِ عَلَيَّ أَنْ أُضَحِّيَ بِعَرْجَاءَ أَوْ بِحَامِلٍ فَتُجْزِئُ التَّضْحِيَةُ فِي ذَلِكَ كُلِّهِ.* وَلَوْ كَانَتْ مَعِيبَةً وَالْعِبْرَةُ بِالسَّلَامَةِ. وَعَدَمِهَا عِنْدَ الذَّبْحِ مَا لَمْ يَتَقَدَّمْهُ إيجَابٌ فَإِنْ تَقَدَّمَ فَإِنْ أَوْجَبَهَا عَلَى نَفْسِهِ مَعِيبَةً فَذَاكَ وَإِلَّا فَلَا بُدَّ مِنْ السَّلَامَةِ فَإِذَا قَالَ لِلَّهِ عَلَيَّ أُضْحِيَّةٌ ثَبَتَتْ فِي ذِمَّتِهِ سَلِيمَةً ثُمَّ إنْ عَيَّنَ سَلِيمًا عَنْ الَّذِي فِي الذِّمَّةِ، وَاسْتَمَرَّ إلَى الذَّبْحِ فَذَاكَ وَإِنْ عَيَّنَ سَلِيمًا ثُمَّ تَعَيَّبَ قَبْلَ الذَّبْحِ أَبْدَلَهُ بِسَلِيمٍ.
[البجيرمي، حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب، ٣٣٥/٤]
11.
12.
وكذا لا يضر شق أذن ولا خرقها، ولا ثقبها في الأصح بشرط ألا يسقط من الأذن شي ء بذلك،
demikian pula, menurut qoul Ashoh : tak masalah (=boleh) qurban dengan hewan yang terbelah, robek atau berlubang telinga'nya dengan syarat tidak ada bagian yang jatuh (hilang) dari telinga karena kondisi itu,
لأنه لا ينقص به من لحمها شيء.
alasannya karena : hal itu tidak mengurangi daging sedikitpun.
[وهبة الزحيلي ,الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي ,4/2729]
13.
والخلاصة: إن كل ما ينقص اللحم لا يجوز، وما لا ينقص اللحم يجوز.
Kesimpulannya: Bahwa
setiap hal yang menyebabkan berkurangnya daging hewan qurban adalah tidak boleh dan apa yang tidak mengurangi daging adalah boleh.
14.
*Susunan Team ahli*
*kontributor* :
1. Ach. Muhtar Bs, (Alumni PP. Sidogiri, pasuruan)
2. Ust. Arupinia Katsumadai, Spd, Pamekasan Madura
3. Ust. Zainal Abidin ( Bojonegoro Jatim)
4. Ust. Muhammad Shohibunni'am
(pon pes DARUNNAJA pare kediri, Jatim)
5. Ust. Miftakhuddinn (Alumni PP. Al Anwar Sarang)
6. Ust. Junaidi El qorik ( Alumni PP. NAHDATUL ATHFAL kabupaten kubu raya, Kalimantan barat, Aktivis DHF)
7. Ust. Abdunnasir SPdi (alumni Al anwar paculgowang)
8. Ust. Taufik udin (PP asalafiyah darun naja kab tangerang banten)
9. Ust Muhammad ridwan (alumni PP riyadulaliyah cisempur bogor)
10. Ust. muhammad Muhsin (Aktivis Piss KTB, alumni lirboyo)
11. Ust. Muchsin Chafifi (Aktivis piss KTB dan DHF)
12. Ust. Muhyiddin (Alumni MA Al Anwar Paculgowang)
13.Ust. Muhammad (Ust.madrosah miftahul ulum sungai asam kb paten kubu raya
Alumni pp almubarok lanbulan tambelangan sampang madura)
14. Ust. Daud (alumni PP. Payaman sirojul Mukhlisin da'wah maksud hidup, Magelang)
15. Ust. Rohim (Pondok Pesantren AS-SALAFI AL-BAIHAQI,Bangkalan Madura)
16. Kang Rasjid (alumni PP. Alhamdulillah, Kemadu, Sulang - Rembang, Jawa Tengah)
17. Ust Danial (Alumni PP. Manbaul ulum pakis, Kudus)
18. Ust. Mulyanto (alumni pesantren Roudhotul Banin, Panjatan, Kulon progo - jogja)
19. Ust. Abdul Rokhim (Alumni Pon Pes Salafiyyah Syafi'iyah, Gondang - TulungAgung)
20. Ust. MOHAMMAD NANANG QOSIM, S.Pd.I (Wakil Ketua Bendahara di PC. LDNU Kab. Sampang, Ketua PAC. JQHNU Kec. Torjun, Wakil Ketua Divisi TARTILA JQHNU Sampang, Sekretaris Ranting NU Desa Patarongan Kec. Torjun Kab. Sampang).
21. Nama : Ust. M Rizal Ma'ruf Baharudin
alumni Ponpes. Nurul Qodiri, Lempuyang bandar - kec. Way Pengubuan, Kab. Lampung Tengah, Alumni Pon Pes Darul Qur'an, Sumbersari Kediri Jatim.
*Notulen*:
✓ Ust. Abdul Rokhim
Alumni PonPes. Salafiyyah Syafi'iyah Gondang .TulungAgung Jatim
*Moderator*:
1.Kang Rasjid (alumni PP. Alhamdulillah, Kemadu, Sulang - Rembang, Jawa Tengah)
2. Ust. Ahmad Shodiqin ( Alumni, PP. Hidayatut thullab Pondok tengah Kamulan durenan trenggalek).
3. Neng Martiffin R.(IPPNU,CB KPP PC.sragen ,Alumni PP AL HIKMAH SRAGEN
*Editor* :
1. Ust. Zainal Abidin, S.Pd. (Sekretaris LBM Taman Sidoarjo, Jatim, alumni pondok pesantren Al-Anwar sarang Rembang)
*Dewan Mushohih:*
1. KH. Khotimi Bahri (Anggota Komisi MUI Kota Bogor)
2. KH Moh Salim S pd. (Alumni Al Falah Ploso Mojo Kediri)
3. KH. Mahmud Abid ( ketua LBM MWC NU WARU. Sidoarjo Jatim, alumni Pon Pes Langitan)
4. Ust. Haris Abdul Khaliq (Sekjen PCNU Sragen)
5.Ust. Masduqi (mutahorij ppmt mlangi sleman)
6. Ust. Lutfi Hakim . MA
PP. Futuhiyyah Mranggen - Demak
Anggota LDNU Kab. Bogor
7. Ust. Fathurrohman,S.Pd.I (WAKIL ROIS SURIYAH MWC Gandrungmangu, Ketua LBM NU MWC Gandrungmangu, Ketua UPZIS di MWC Gandrungmangu, Katib Suriyah di Ranting NU Layansari, Anggota LBM di PC Cilacap, Alumni PPHT Kamulan,Durenan,Trenggalek,Jawa Timur).
8. KH. Ahamdi abd haliem (Pengasuh pondok pesantren Raudlatul Muttaqien Pontianak Kal-Bar)
9. Ust. Mohammad Anwar. (Alumni
PP. Ash Shiddiq, Narukan, Kragan Rembang, bendahara LBM PC NU kebumen ).
10. KH.dr H Nur Kholish Qomari (Anggota LKNU Batu, Anggota Komisi Fatwa MUI Batu, Ketua PDNU Batu , Seksi Baksos PDNU Pusat, Alumni PP Miftahul Huda Gading Malang dan Darul Musthofa Tarim Hadromaut Yaman).
11. Ustadz "Mas" Abdullah Amin nafi' (alumni PP. Tarbiyatun Nasyi'in, Paculgowang Jombang)
12. Gus Farid Fauzi (Alumni PP. Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung, Jawa Timur, aktif sebagai Ketua LBM PCNU Kota Blitar Jawa Timur).
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik