Langsung ke konten utama

BACAAN GHORIB ضعف

 

*RAHASIA BACAAN GHORIB*
       _(Edisi Kesebelas New)_
🌹🌻🌹🌻🌹🌻🌹🌻🌹

   _*Lafadz ضَعۡفࣲ  ضَعۡفࣰا*_

   Diantara materi ghorib yang jarang dikupas oleh para pecinta quran adalah kalimat ضعف - ضعفا yang terdapat pada surat Ar-Ruum ayat 54 :

(۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفࣲ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفࣲ قُوَّةࣰ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةࣲ ضَعۡفࣰا وَشَیۡبَةࣰۚ یَخۡلُقُ مَا یَشَاۤءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِیمُ ٱلۡقَدِیرُ)

   Dimana pada lafat ضَعۡفࣲ dan ضَعۡفࣰا menurut Riwayat Hafsh Thoriq Syathibiyah boleh dibaca dengan 2 cara yakni :
      1️⃣ *Fathah َض*
ضَعْفٍ - ضَعْفًا
      2️⃣ *Dhumah ُض*.
ضُعْفٍ - ضُعْفًا
*Penjelasan*
       Sebagaimana kita tahu, pada lafadz ini rawi Hafsh berbeda dengan gurunya.
       Kalau Imam Ashim hanya membaca dengan Fathah saja. Sedangkan rawi Hafsh membaca dengan 2 cara.

*Pertannyaan*
       Bagaimana seorang perawi bacaanya bisa berbeda dengan imamnya? Apakah rawi Hafsh mengambil bacaan dari guru yang lain?

*Jawaban*
       1️⃣ Rawi Hafsh pernah berkata : "Bacaanku tidak ada yang berbeda dengan guruku Imam Ashim kecuali satu huruf", yakni pada lafat ضَعۡفࣲ dan ضَعۡفࣰا

       2️⃣ Baik ضَعْفٍ maupun ضُعْفٍ keduanya bahasa yang shohih.
             Kalau ضَعْفٍ adalah lughoh Tamim, sedangkan ضُعْفٍ adalah lughoh Quraisy.

       3️⃣ Lafadz ضُعْفٌ mashdar dari lafat ضَعُفَ، yang artinya : kelemahan di akal dan mental.
            Sedangkan lafadz ضَعْفٌ mashdar dari lafat ضَعَفَ yang artinya : kelemahan badan dan fisik.

       4️⃣ Rawi Hafsh memilih ضُعْفٌ bukan berati menyalahi gurunya, tetapi beliau meriwayatkan hadits Al-Fadhli bin Marzuqi dari Uthayybah al-'Aufi dari Ibnu Umar "bahwasanya Nabi membaca dengan dhummah".
             Adapun yang diriwayatkan Hafsh dari gurunya itu juga termasuk riwayat dan bahasa yang fushah.

*Intinya* :
       1️⃣ Untuk lafat ضعف -ضعفا huruf ض nya boleh dibaca Fathah dan boleh dibaca Dhummah.
             *Fathah َض*
ضَعْفٍ - ضَعْفًا
             *Dhumah ُض*.
ضُعْفٍ - ضُعْفًا
       2️⃣ Jika yang pertama di baca fathah maka semuanya dibaca fathah, begitupula jika yang pertama dibaca dhummah maka semuanya dibaca dhummah, tidak boleh dicampur adukkan.

*Ibarohnya*
       Berikut ini Ibaroh bab ضعف - ضعفا

قال الإمام الصفاقسي : واختار حفص الضم كالجماعة فالوجهان عنه صحيحان لكن الفتح روايته عن عاصم والضم اختياره لما رواه عن الفضل بن مرزوق عن عطية العوفي قال قرأت على ابن عمر- - الذي خلقكم من ضعف ثم جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا فقال أي ابن عمر : الذي خلقكم من ضعف..

ثم قال : قرأت على رسول الله صلى الله عليه وسلّم- كما قرأت عليّ وأخذ علي كما أخذت عليك يعني أنه قرأ بفتح الضاد فأنكر عليه الفتح وأباه وأمره بالضم، وقال: فاقرأه، وعطية ضعيف لكن قال المحقق: رواه أبو داود والترمذي وقال: حديث حسن

       Artinya : "Imam Ash Shofaqisi berkata : "Imam Hafsh memilih untuk mendommahkan (dhu'fin - dhu'fan) sebagaimana Jumhur Qurro'."
       "Dan kedua pendapat (bagi yang mendhommahkan atau memfathahkan) sama-sama shohih bersumber dari Imam Hafsh." Hanya saja, pendapat yang memfathahkan merujuk kepada riwayat Hafsh yang bersumber dari Imam Ashim.

       Sementara bacaan dhommah yang dipilih dan diriwayatkan Hafsh bersumber dari Al Fadl Bin Marzuq, dari Athiyyah Al 'Aufi yang berkata bahwa : "saya membaca ayat ini dihadapan Ibnu Umar _radhiyallahu'anhu_

(۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعْفٍ قُوَّةࣰ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةࣲ ضَعۡفࣰا وَشَیۡبَةࣰۚ یَخۡلُقُ مَا یَشَاۤءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِیمُ ٱلۡقَدِیرُ)

       Maka Ibnu Umar _radhiyallahu'anhu_ berkata  : "Aku telah membaca ayat ini dihadapan Rasulullah _Shalallahu 'alaihi Wassalam_ sebagaimana engkau membacakannya kepadaku . Dan Rasulullah  _Shalallahu 'alaihi Wassalam_ mengkoreksi bacaanku sebagaimana aku mengkoreksi bacaanmu.

       (Maksudnya bahwa Athiyyah Al 'Aufi  membacakan "ضَعْفٍ" dengan memfathahkan "ض" dihadapan Ibnu Umar, maka Ibnu Umar pun menyalahkan bacaan tersebut dan memerintahkan Athiyyah Al 'Aufi untuk membaca nya dengan mendhommahkan "ض".

*Catatan :*
       Athiyyah yang merawikan riwayat ini dihukumi lemah, akan tetapi si Pentahqiq mengatakan :
"Hadits ini dari Abu Daud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengomentari bahwa hadits ini Hasan."

_(Imam Safi'i, S.S, M.Pd)_


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

DALIL TAHLILAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Masyarakat muslim Indonesia adalah mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i atau biasa disebut sebagai Syafi’iyah (penganut Madzhab Syafi’i). Namun, sebagain lainnya ada yang tidak bermadzhab Syafi’i. Di Indonesia, Tahlilan banyak dilakukan oleh penganut Syafi’iyah walaupun yang lainnya pun ada juga yang melakukannya. Tentunya tahlilan bukan sekedar kegiatan yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam, bahkan kalau ditelusuri dan dikaji secara lebih mendalam secara satu persatu amalan-amalan yang ada dalam tahlilan maka tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam, sebaliknya semuanya merupakan amalah sunnah yang diamalkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, ulama seperti walisongo dalam menyebarkan Islam sangatlah bijaksana dan lihai sehingga Islam hadir di Indonesia dengan tanpa anarkis dan frontal, salah satu buahnya sekaligus kelihaian dari para ulama walisongo adalah diperkenalkannya kegiatan tahlilan dengan sangat bijaksana.

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا