*Rumusan ke-13*
*MAKELAR PROPOSAL*
Oleh Yai M. Muzakka
Assalamualaikum
Deskripsi Masalah:
Akhir – akhir ini pemerintah baik tingkat pusat, wilayah, maupun daerah sangat serius dalam memperhatikan pendidikan termasuk yang berbasis agama seperti Pondok Pesantren, Madrasah, TPQ, dll. Dengan menambah pos anggota untuk kemajuan pendidikan, dana sudah disediakan tinggal mengajukan anggaran ( proposal ). Kalau sudah masuk dan disetujui maka dana bisa cair. Tapi kenyataan di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di samping secara administrasi, termasuk perizinan harus komplit, harus tawar menawar dengan pihak yang berwenang mencairkan dana tersebut atau pihak yang mengusahakannya yang biasa disebut sebagai makelar proposal.
Dana yang diminta oleh pihak pihak tersebut bervariasi. Semakin besar dana yang diajukan, semakin besar pula dana yang diminta demi keberhasilan cairnya dana tersebut. Bahkan ada yang sampai 40 50 %. Pengajuan proposal tersebut untuk keperluan yang bermacam macam. Diantaranya untuk pembangunan fasilitas pendidikan, untuk insentif guru dan lain lain.
Pertanyaan :
a . Apakah status dana yang diminta oleh pihak pihak tersebut dan bagaimana hukumnya ?
b . Bolehkah pihak Yayasan / Lembaga menyetujui dan memberikan dana sesuai dengan permintaan pihak tersebut ?
c . Kalau ternyata tidak boleh siapakah yang bertanggung jawab mengembalikannya???
*Jawaban*
a. Status yang diminta pihak makelar adalah ju'lu yang fasid, dan hukumnya haram dengan illat sbb :
☑ Ongkosnya tidak maklum, sehingga aqadnya rusak dan pihak makelar tetap mendapatkan ujroh mitsil [ongkos umum], tapi tidak boleh diambilkan dari dana hibah tersebut.
☑ Dana tersebut adalah dana hibah yang tidak boleh diberikan kepada pihak makelar karena sudah jelas proposal itu untuk lembaga yang otomatis pemerintah sebagai mu'thi tujuannya adalah lembaga.
b. Dana hibah tersebut tidak diperbolehkan diberikan kepada pihak makelar proposal.
*Referensi*
*📚 مغني المحتاج ج ٣ ص ٤٣١*
ﺛﻢ ﺷﺮﻉ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻛﻦ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺠﻌﻞ، ﻓﻘﺎﻝ : ( ﻭﻳﺸﺘﺮﻁ ) ﻟﺼﺤﺔ ﺍﻟﺠﻌﺎﻟﺔ ( ﻛﻮﻥ ﺍﻟﺠﻌﻞ ) ﻣﺎﻻً ( ﻣﻌﻠﻮﻣﺎً ) ﻷﻧﻪ ﻋﻮﺽ ﻛﺎﻷﺟﺮﺓ، ﻭﻷﻧﻪ ﻋﻘﺪ ﺟﻮﺯ ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ، ﻭﻻ ﺣﺎﺟﺔ ﻟﺠﻬﺎﻟﺔ ﺍﻟﻌﻮﺽ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺍﻟﻌﺎﻣﻞ . ( ﻓﻠﻮ ) ﻛﺎﻥ ﻣﺠﻬﻮﻻً، ﻛﺄﻥ ( ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺭﺩّﻩ ) ﺃﻱ ﻋﺒﺪﻱ ﻣﺜﻼً ( ﻓﻠـﻪ ﺛﻮﺏ ﺃﻭ ﺃﺭﺿﻴﻪ ) ﺃﻭ ﻧﺤﻮﻩ، ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺠﻌﻞ ﺧﻤﺮﺍً ﺃﻭ ﻣﻐﺼﻮﺑﺎً، ( ﻓﺴﺪ ﺍﻟﻌﻘﺪ ) ﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﺠﻌﻞ ﺃﻭ ﻧﺠﺎﺳﺔ ﻋﻴﻨﻪ ﺃﻭ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺗﺴﻠﻴﻤﻪ، ( ﻭﻟﻠﺮﺍﺩّ ﺃﺟﺮﺓ ﻣﺜﻠـﻪ ) ﻛﺎﻹﺟﺎﺭﺓ ﺍﻟﻔﺎﺳﺪﺓ
*📚 حاشيتا قليوبي الجزء الثالث صـ ٢٠٦*
تنبيه متى حل له الأخذ وأعطاه لأجل صفة معينة لم يجز له صرف ما أخذه في غيرها فلو أعطاه درهما ليأخذ به رغيفا لم يجز له صرفه في إدام مثلا أو أعطاه رغيفا ليأكله لم يجز بيعه ولا التصدق به وهكذا إلا إن ظهرت قرينة بأن ذكر الصفة لنحو تجمل كقوله لتشرب به قهوة مثلا فيجوز صرفه فيما شاء
*تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء الثامن ص ١٩٧*
( فرع ) أعطى آخر دراهم ليشتري بها عمامة مثلا ولم تدل قرينة حاله على أن قصده مجرد التبسط المعتاد لزمه شراء ما ذكر وإن ملكه ؛ لأنه ملك مقيد يصرفه فيما عينه المعطي ولو مات قبل صرفه في ذلك انتقل لورثته ملكا مطلقا كما هو ظاهر لزوال التقييد بموته كما لو ماتت الدابة الموصى بعلفها قبل الصرف فيه فإنه يتصرف فيه مالكها كيف شاء ولا يعود لورثة الموصي
c. Yang wajib mengembalikan adalah pihak makelar karena status ju'lu yang fasid sama seperti barang ghosoban.
*MAKELAR PROPOSAL*
Oleh Yai M. Muzakka
Assalamualaikum
Deskripsi Masalah:
Akhir – akhir ini pemerintah baik tingkat pusat, wilayah, maupun daerah sangat serius dalam memperhatikan pendidikan termasuk yang berbasis agama seperti Pondok Pesantren, Madrasah, TPQ, dll. Dengan menambah pos anggota untuk kemajuan pendidikan, dana sudah disediakan tinggal mengajukan anggaran ( proposal ). Kalau sudah masuk dan disetujui maka dana bisa cair. Tapi kenyataan di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di samping secara administrasi, termasuk perizinan harus komplit, harus tawar menawar dengan pihak yang berwenang mencairkan dana tersebut atau pihak yang mengusahakannya yang biasa disebut sebagai makelar proposal.
Dana yang diminta oleh pihak pihak tersebut bervariasi. Semakin besar dana yang diajukan, semakin besar pula dana yang diminta demi keberhasilan cairnya dana tersebut. Bahkan ada yang sampai 40 50 %. Pengajuan proposal tersebut untuk keperluan yang bermacam macam. Diantaranya untuk pembangunan fasilitas pendidikan, untuk insentif guru dan lain lain.
Pertanyaan :
a . Apakah status dana yang diminta oleh pihak pihak tersebut dan bagaimana hukumnya ?
b . Bolehkah pihak Yayasan / Lembaga menyetujui dan memberikan dana sesuai dengan permintaan pihak tersebut ?
c . Kalau ternyata tidak boleh siapakah yang bertanggung jawab mengembalikannya???
*Jawaban*
a. Status yang diminta pihak makelar adalah ju'lu yang fasid, dan hukumnya haram dengan illat sbb :
☑ Ongkosnya tidak maklum, sehingga aqadnya rusak dan pihak makelar tetap mendapatkan ujroh mitsil [ongkos umum], tapi tidak boleh diambilkan dari dana hibah tersebut.
☑ Dana tersebut adalah dana hibah yang tidak boleh diberikan kepada pihak makelar karena sudah jelas proposal itu untuk lembaga yang otomatis pemerintah sebagai mu'thi tujuannya adalah lembaga.
b. Dana hibah tersebut tidak diperbolehkan diberikan kepada pihak makelar proposal.
*Referensi*
*📚 مغني المحتاج ج ٣ ص ٤٣١*
ﺛﻢ ﺷﺮﻉ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻛﻦ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺠﻌﻞ، ﻓﻘﺎﻝ : ( ﻭﻳﺸﺘﺮﻁ ) ﻟﺼﺤﺔ ﺍﻟﺠﻌﺎﻟﺔ ( ﻛﻮﻥ ﺍﻟﺠﻌﻞ ) ﻣﺎﻻً ( ﻣﻌﻠﻮﻣﺎً ) ﻷﻧﻪ ﻋﻮﺽ ﻛﺎﻷﺟﺮﺓ، ﻭﻷﻧﻪ ﻋﻘﺪ ﺟﻮﺯ ﻟﻠﺤﺎﺟﺔ، ﻭﻻ ﺣﺎﺟﺔ ﻟﺠﻬﺎﻟﺔ ﺍﻟﻌﻮﺽ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺍﻟﻌﺎﻣﻞ . ( ﻓﻠﻮ ) ﻛﺎﻥ ﻣﺠﻬﻮﻻً، ﻛﺄﻥ ( ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺭﺩّﻩ ) ﺃﻱ ﻋﺒﺪﻱ ﻣﺜﻼً ( ﻓﻠـﻪ ﺛﻮﺏ ﺃﻭ ﺃﺭﺿﻴﻪ ) ﺃﻭ ﻧﺤﻮﻩ، ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺠﻌﻞ ﺧﻤﺮﺍً ﺃﻭ ﻣﻐﺼﻮﺑﺎً، ( ﻓﺴﺪ ﺍﻟﻌﻘﺪ ) ﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﺠﻌﻞ ﺃﻭ ﻧﺠﺎﺳﺔ ﻋﻴﻨﻪ ﺃﻭ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺗﺴﻠﻴﻤﻪ، ( ﻭﻟﻠﺮﺍﺩّ ﺃﺟﺮﺓ ﻣﺜﻠـﻪ ) ﻛﺎﻹﺟﺎﺭﺓ ﺍﻟﻔﺎﺳﺪﺓ
*📚 حاشيتا قليوبي الجزء الثالث صـ ٢٠٦*
تنبيه متى حل له الأخذ وأعطاه لأجل صفة معينة لم يجز له صرف ما أخذه في غيرها فلو أعطاه درهما ليأخذ به رغيفا لم يجز له صرفه في إدام مثلا أو أعطاه رغيفا ليأكله لم يجز بيعه ولا التصدق به وهكذا إلا إن ظهرت قرينة بأن ذكر الصفة لنحو تجمل كقوله لتشرب به قهوة مثلا فيجوز صرفه فيما شاء
*تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء الثامن ص ١٩٧*
( فرع ) أعطى آخر دراهم ليشتري بها عمامة مثلا ولم تدل قرينة حاله على أن قصده مجرد التبسط المعتاد لزمه شراء ما ذكر وإن ملكه ؛ لأنه ملك مقيد يصرفه فيما عينه المعطي ولو مات قبل صرفه في ذلك انتقل لورثته ملكا مطلقا كما هو ظاهر لزوال التقييد بموته كما لو ماتت الدابة الموصى بعلفها قبل الصرف فيه فإنه يتصرف فيه مالكها كيف شاء ولا يعود لورثة الموصي
c. Yang wajib mengembalikan adalah pihak makelar karena status ju'lu yang fasid sama seperti barang ghosoban.
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik