Pada waktu sholat ashar menyisakan 3 menit, darah haidl NILTA mampet, karena waktunya mepet membuat dia tidak bisa shalat ashar, maka menurut ilmu haidl NILTA wajib qodlo' sholat ashar plus sholat dluhur, yang sampe skr blm ku paham kenapa dzuhur wajib di qodlo', padahal dia masih haidl..
Jawab :
حدثنا هشيم عن مغيرة وعبيدة أخبراه عن إبراهيم وعن حجاج عن عطاء والشعبي وعن عبد الملك عن عطاء في الحائض إذا طهرت قبل غروب الشمس صلت الظهر والعصر وإذا طهرت قبل الفجر صلت المغرب والعشاء
Mushonnaf Ibnu Syaibah No 7206
( ويجب ) أيضا ( قضاء ما قبلها إن جمعت معها ) كالظهر مع العصر والمغرب مع العشاء لأن وقتها لها حالة العذر فحالة الضرورة أولى
Minhaj alQowiim I/128
Kenapa sholat sebelumnya harus disertakan ? :
1. Berdasarkan atsar dari Hasyim dari Mughirah dari ‘ubaidah dari Ibrahim dari Hajjaj dari ‘Athoo’ dan Assyi’by dari Abdul Malik dari ‘Athoo’ : “Bila wanita haid suci sebelum terbenamnya matahari (masih waktu ashar) sholatlah dhuhur dan ashar dan bila suci sebelum fajar (masih waktu isya’) sholatlah maghrib dan isya’ “.
2. Karena waktu shalat yang kedua (yaitu ashar bila dinisbatkan dengan dhuhur, atau isya bila dinisbatkan dengan maghrib) merupakan waktu shalat yang pertama tatkala ada UZUR (seperti ketika dijamak ta’khir dalam keadaan safar), maka saat DARURAT (seperti haid) lebih keadaan semacam itu lebih berhak untuk didapatkan.
Jawab :
حدثنا هشيم عن مغيرة وعبيدة أخبراه عن إبراهيم وعن حجاج عن عطاء والشعبي وعن عبد الملك عن عطاء في الحائض إذا طهرت قبل غروب الشمس صلت الظهر والعصر وإذا طهرت قبل الفجر صلت المغرب والعشاء
Mushonnaf Ibnu Syaibah No 7206
( ويجب ) أيضا ( قضاء ما قبلها إن جمعت معها ) كالظهر مع العصر والمغرب مع العشاء لأن وقتها لها حالة العذر فحالة الضرورة أولى
Minhaj alQowiim I/128
Kenapa sholat sebelumnya harus disertakan ? :
1. Berdasarkan atsar dari Hasyim dari Mughirah dari ‘ubaidah dari Ibrahim dari Hajjaj dari ‘Athoo’ dan Assyi’by dari Abdul Malik dari ‘Athoo’ : “Bila wanita haid suci sebelum terbenamnya matahari (masih waktu ashar) sholatlah dhuhur dan ashar dan bila suci sebelum fajar (masih waktu isya’) sholatlah maghrib dan isya’ “.
2. Karena waktu shalat yang kedua (yaitu ashar bila dinisbatkan dengan dhuhur, atau isya bila dinisbatkan dengan maghrib) merupakan waktu shalat yang pertama tatkala ada UZUR (seperti ketika dijamak ta’khir dalam keadaan safar), maka saat DARURAT (seperti haid) lebih keadaan semacam itu lebih berhak untuk didapatkan.
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik