Langsung ke konten utama

CARA MENSUCIKAN BEKAS GIGITAN ANJING

seseorang yang digigit anjing dan tidak mensucikan sebagaimana mestinya sampai lukanya kering / sembuh. Apa najis mughallazhahnya masih tetap ? bagaimana cara mensucikan ? bagaimana shalatnya ?

Jawab :

SELAMA BELUM DI SUCIKAN MAKA AKAN TETAP NAJISNYA. Ta'bir di bawah ini menjelaskan jika mulut sesorang terdapat najis maka jangan menelan makanan atau minuman sebelum membasuhnya / mensucikannya agar perkara yang dimakan tidak menjadi najis, selama belum di basuh / disucikan maka ia tidak akan suci sebelum disucikan dahulu dari najis yang terdapat dari anjing atau babi.

Seseorang memakan daging anjing maka mulutnya wajib dibasuh 7 x yang salah satunya dicampur debu.dan cukup sekali basuhan pada dubur dan qubul.

أسنى المطالب ج 1 ص 58

خَاتِمَةٌ) إذَا غَسَلَ فَمَه الْمُتَنَجِّسَ فَلْيُبَالِغْ فِي الْغَرْغَرَةِ لِيَغْسِلَ كُلَّ مَا فِي حَدِّ الظَّاهِرِ, وَلَا يَبْتَلِعُ طَعَامًا, وَلَا شَرَابًا قَبْلَ غَسْلِهِ لِئَلا يَكُونَ آكِلًا لِلنَّجَاسَةِ نَقَلَهُ فِي الْمَجْمُوعِ عَنْ الْجُوَيْنِيِّ,(قَوْلُهُ وَلِلْغُسَالَةِ حُكْمُ الْمَحَلِّ بَعْدَ الْغُسْلِ) غُسَالَةٌ لَعَيْن نَجِسَةٍ لَا يَكُونُ حُكْمُهَا بَعْدَ الْغُسْلِ حُكْمُ تِلْكَ الْعَيْنِ فِيمَا يَتَعَلَّقُ بِالطَّهَارَةِ وَصُورَتُهُ فِي التُّرَابِ النَّجِسِ وَالطِّينِ وَنَحْوِهِمَا إذَا غَسَلَهُ فَإِنَّهُ يَعُودُ طَهُورًا حَتَّى يَتَيَمَّمَ بِهِ وَيَغْسِلَ بِهِ مِنْ وُلُوغِ الْكَلْبِ وَأَمَّا غُسَالَتُهُ وَهُوَ الْمَاءُ الْمَأْخُوذُ بَعْدَ أَنْ صَفَا وَرَسَبَ الطِّينُ فَإِنَّهُ طَاهِرٌ لَا طَهُورٌ عَلَى قَاعِدَةِ سَائِرِ الْغُسَالَاتِ.-الى أن فال- وَلَوْ أَكَلَ لَحْمَ كَلْبٍ نَصَّ الشَّافِعِيِّ عَلَى أَنَّهُ يَغْسِلُ فَمَه سَبْعًا وَيُعَفِّرُهُ وَأَنَّهُ يَكْفِي فِي قُبُلِهِ وَدُبُرِهِ مِنْ أَجْلِ الْبَوْلِ أَوْ الْغَائِطِ مَرَّةً وَاحِدَةً

إذَا غَسَلَهُ فَإِنَّهُ يَعُودُ طَهُورًا حَتَّى يَتَيَمَّمَ بِهِ وَيَغْسِلَ بِهِ مِنْ وُلُوغِ الْكَلْبِ

dengan mengqiyaskan... kalau mengqiaskan pada makan daging nya anjing.. yang mana wajibnya cuma mebasuh 7 x pada mulut tidak usah mencuci ke dalam perut... maka cukup luarnya aja yang dicuci 7 x..

.وعضة الكلب يكفي غسل ظاهرها سبعا مع التتريب كغيره.فتح الجواد ص :٥٢

Dan juga ada pendapat yang mencukupkan dengan air saja / tanpa debu :

.وان غسل بالماء وحده ففيه وجهان أحدهما أنه يجزئه لأن الماء أبلغ من التراب فهو أولى بالجواز. المهذب ١/٤٨

Menurut Qiil dalam menyucikan najis mughollazhoh selain jilatannya anjing cukup dibasuh satu kali sebagaimana najis biasa.

 Menurut qaul yang mu'tamad, tempat gigitan anjing wajib dibasuh sebagaimana mestinya. Namun ada juga pendapat yang menghukumi ma'fu, dan bahkan suci. Jadi hemat saya jika lukanya sudah kering maka tak usah digores lagi untuk kemudian dibasuh, itu malah mudharot.

ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﻓﻲ ﺗﻠﺨﻴﺺ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺑﻌﺾ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﻤﺘﺄﺧﺮﻳﻦ 16 :

ﻓﺎﺋﺪﺓ : ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻭﺟﻮﺏ ﻏﺴﻞ ﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﺍﻟﻜﻠﺐ ﻣﻊ ﺍﻟﺮﻃﻮﺑﺔ ﻭﻟﻮ ﻣﻌﻀﺎً ﻣﻦ ﺻﻴﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ، ﻭﻗﻴﻞ : ﻳﺠﺐ ﺗﻘﻮﻳﺮﻩ ، ﻭﻗﻴﻞ : ﻳﻌﻔﻰ ﻋﻦ ﻣﺤﻞ ﻧﺎﺑﻪ ﻭﻇﻔﺮﻩ ، ﻭﻗﻴﻞ : ﻃﺎﻫﺮ ، ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻹﻣﺪﺍﺩ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﺍﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻲ ﻋﻦ ﻡ ﺭ : ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺍﻷﺧﻴﺮﺓ ﻭﺯﺍﺩ ، ﻭﻗﻴﻞ : ﺗﻜﻔﻲ ﺍﻟﺴﺒﻊ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺗﺘﺮﻳﺐ ، ﻭﻗﻴﻞ : ﻳﺠﺐ ﻣﺮﺓ ﻓﻘﻂ ﺍﻫـ ، ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﺗﺰﻝ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺇﻻ ﺑﺴﺖ ﻏﺴﻼﺕ ﻣﺜﻼً ﺣﺴﺒﺖ ﻣﺮﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ، ﻟﻜﻦ ﻳﻜﻔﻲ ﺍﻟﺘﺘﺮﻳﺐ ﻓﻲ ﺇﺣﺪﺍﻫﺎ ﻗﺒﻞ ﺇﺯﺍﻟﺔ ﺍﻟﻌﻴﻦ ، ﺍﻫـ ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺸﺮﻗﺎﻭﻱ.

Memang benar ibaroh di atas khusus digigit anjing pemburu, tapi bisa untuk menjawab permasalahan di atas, atas dasar kesamaan unsur dalam dua masalah.

Ada didalam Tazkirunnas Fi Kalami Shohibil Anfas Bab Mubtilatil Wudhu' : Suatu saat Muftis Syafi'iyyah sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan sudah beranjak menuju masjidil haram untuk shalat berjamaah. Disaat itu masjid telah berkummpul ribuan jama'ah yang akan bersiap shalat berjama'ah. Tiba-tiba di tengah jalan kaki beliau di cakaranjing . Maka sedih dan shok beliau . beliau berpikir :" Jika aku kembali ke rumah dan membasuh 7 kali kakiku maka aku akan kehilangan saat agung berjamaah dengan ribuan kaum muslimin di masjdil haram ini . Lalu bagaimana ?" ahirnya beliau putuskan kali itu untuk bertaqlid kepada mazhab Malikiyyah yang mengatakan anjing adalah suci... sehingga dengan tiada bertaassub mazhab ini beliau tetap tidak kehilangan fadhilah ibadah agungnya dan tidak pula kehilangan muka sebagai mufti mazhab syafi'iyyahnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan