- Dizaman dengan perkembangan serba modern, maka dilingkungan kaum muslim muncul konsep fiqih modern (Falsafah Al Syari'ah) dan fatwa yang asasnya adalah perubahan (yaduru) kebutuhan (al hajah) kesejahteraan (al mashlahah) seperti contoh dalam fiqh zakat zira'ah yang menurut konsep 10% menjadi 5% karena berbagai pertimbangan. Dalam transaksi bisnis mudharabah ketentuan dan pelaksanaan bagi hasil (nisbah) dilakukan secara positif (untung atau tidak tetap membayar nisbah sesuai kesepakatan). Dalam fikih munakahat menetapkan nasab pada bapak bagi pasangan suami istri yang melahirkan anak sebelum 6 bulan dari akad nikah (dengan pengakuan dan sumpah suami)
Pertanyaan: Dari Purworejo
a.
Bagaimana
pendapat ulama thariqah tentang konsep fikih modern?
b.
Bolehkah fatwa
syariah dengan dasar fikih tersebut?
Jawab:
Bila sesuai dengan ketentuan landasan yang
mu'tabar diterima, bila tidak ditolak.
Ma'khadz: Al Dimyati 'Ala Syarkhi al Waraqah hlm
18.
- Setiap jenazah orang Islam yang akan diberangkatkan ke pemakaman, di atas kerenda ada kain yang ada tulisan al Qur'an (ayat kursi) dan kalimah thayyibah.
Pertanyaan: Bagaimana hukumnya meletakan bunga diatas kain tersebut?
Jawaban:
Tidak Boleh, karena ihanah bi al Qur'an
إعانة الطالبين - (ج 1 / ص 84)
)قوله: وضع نحو درهم( بالرفع، معطوف أيضا على
تمكين. أي ويحرم وضع نحو درهم. وقوله: في مكتوبه أي فيما
كتب فيه مصحف، أي قرآن، كله أو بعضه. وعبارة النهاية: ولا يجوز
جعل نحو ذهب في كاغد كتب عليه بسم الله الرحمن الرحيم. اه. قال ع ش: أي وغيرها من كل
معظم. كما ذكره ابن حجر في باب الاستنجاء. ومن
المعظم ما يقع في المكاتبات ونحوها، مما فيه اسم الله أو اسم رسوله مثلا، فيحرم
إهانته بوضع نحو دراهم فيه.
- Didaerah kebumen ada cara menyembelih hewan yang meragukan, hewan disembelih dua kali karena tidak mati-mati dengan alasan supaya lebih cepat mati.
Pertanyaan: Bagaimana hukumnya menyembelih hewan dua kali atau lebih supaya
cepat mati?
Jawaban:
Kalau penyembelihan yang pertama sudah syah hal itu makruh, bila yang
pertama atau sebelumnya belum syah maka disyaratkan harus ada hayat
mustaqirrah.
حاشية البجيرمي على
الخطيب - (ج 13 / ص 104)
س ل وَيُنْدَبُ
إمْرَارُهَا بِرِفْقٍ وَتَحَامُلٍ يَسِيرٍ ذَهَابًا وَإِيَابًا وَيُكْرَهُ أَنْ
يُحِدَّهَا قُبَالَتَهَا وَأَنْ يَذْبَحَ وَاحِدَةً وَالْأُخْرَى تَنْظُرُ
إلَيْهَا وَيُكْرَهُ لَهُ إبَانَةُ رَأْسِهَا حَالًا وَزِيَادَةُ الْقَطْعِ
وَكَسْرُ الْعُنُقِ وَقَطْعُ عُضْوٍ مِنْهَا وَتَحْرِيكُهَا وَنَقْلُهَا حَتَّى
تَخْرُجَ رُوحُهَا .
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik