*TANYA JAWAB FIQIH & AQIDAH*
Sail @Santi Pujiyanti
Assalamu'alaikum
Deskripai masalah
Ada seorang perempuan dia belum faham tentang permasalahan hidupnya sebagai seorang perempuan karena dia masih kepikiran terus ketika hendak keluar rumah hingga suka timbul pertanyaan dalam benaknya mana yang lebih baik saat keluar rumah dengan didampingi mahramnya
Pertanyaan
Apakah seorang perempuan lebih baik keluar rumah didampingi mahrom ,kecuali pada saat terdesak boleh keluar rumah misalkan pergi berbelanja , bekerja tau hal yg tdk bisa digantikan oleh siapapun ?
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jawaban
Wa alaikum salam
Menurut pendapat yang shohih dalam madzhab Syafi'i tidak diperbolehkan kecuali bersama mahram. Sedang menurut sebagian Ash-hab Syafi'iyyah boleh jika aman dalam perjalanan.
- Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab VIII / 343 Syamilah :
فرع: قد ذكرنا تفصيل مذهبنا في حج المرأة. وذكرنا أن الصحيح أنه يجوز لها في سفر حج الفرض أن تخرج مع نسوة ثقات. أو امرأة ثقة، ولا يشترط المحرم ولا يجوز في التطوع وسفر التجارة والزيارة ونحوهما إلا بمحرم. وقال بعض أصحابنا: يجوز بغير نساء ولا امرأة إذا كان الطريق أمناً. وبهذا قال الحسن البصري وداود، وقال مالك : لا يجوز بامرأة ثقة: وإنما يجوز بمحرم أو نسوة ثقات. وقال أبو حنيفة وأحمد : لا يجوز إلا مع زوج أو محرم، قال الشيخ أبو حامد : والمسافة التي يشترط أبو حنيفة فيها المحرم ثلاثة أيام فإن كان أقل لم يشترط
[ Sub Bahasan ] Kami telah merinci hukum wanita pergi haji dalam madzhab kita (Syafi'iyyah) :
1.Menurut pendapat yang shohih diperbolehkan wanita pergi haji wajib jika ditemani olah satu atau lebih perempuan yang tsiqoh (dapat dipercaya), tidak disyaratkan mahram dalam hal ini. Tidak diperbolehkan jika bepergian dalam rangka haji sunah, berdagang, ziarah, dan sebagainya kecuali didampingi oleh mahram
2.Menurut sebagian Ash-hab Syafi'iyyah diperbolehkan wanita bepergian sendiri jika aman dalam perjalanan, pendapat ini didukung oleh Al-Hasan Al-Bashri dan Dawud Adh-Dhohiri
3.Menurut Imam Malik tidak diperbolehkan walaupun beserta satu perempuan tsiqoh, yang diperbolehkan adalah beserta mahram atau beberapa perempuan tsiqoh.
4.Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad, wanita tidak diperbolehkan bepergian keluar kecuali bersama suami atau mahramnya.
Kalau mengikuti pendapat ini maka boleh wanita bepergian jauh asal aman dari fitnah dan amannya perjalanan ....
- Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab VIII / 342 :
ﻭﺫﻫﺐ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﺇﻟﻰ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺴﻔﺮ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﺑﺸﺮﻭﻁ ﻳﻤﻜﻦ ﻣﻌﻬﺎ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﺍﻟﻀﺮﺭ، ﻛﺮﻓﻘﺔ ﻧﺴـــﺎﺀ ﻭﺃﻣﻦ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻭﻫﻮ ﻣﺮﻭﻱ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺴــــﻦ ﺍﻟﺒﺼـــﺮﻱ ﻭﻳـــﺮﻭﻯ ﻋﻦ ﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ ﻭﺩﺍﻭﺩ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﻱ وقول عند الشافعية ـ اهـ
مجموع شرح المهذب ج ٨ ص ٣٤٢
"Ulama lain (dalam madzhab Syafi'i) berpendapat tentang bolehnya perempuan bepergian tanpa mahram dengan syarat aman dari fitnah dan bahaya, seperti banyak wanita yang menyertainya, maupun aman dari bahaya, dan sebagainya. Pendapat ini diriwayatkan dari Al-hasan Al-Bashri, dari Al-Awza'i dan Dawud Adh-Dhohiri" .
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
۞ GRUB KAJIAN KITAB KURNING ۞
https://t.me/kajian_kitab_kuning
۞ MUBAHASAH KITAB KUNING ۞
https://t.me/mubahasah_kitab_kuning
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik