Langsung ke konten utama

Hukum kaget didalam (ditengah) mengerjakan sholat

 Rumusan Obrolan Santai Santri:

*Hukum kaget didalam (ditengah) mengerjakan sholat*

______________

*rumusan group BM OBROLAN SANTAI SANTRI*
soal no.4

*deskripsi*
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Terkejut ( kaget ) ketika di dlm sholat contoh : ada orang sholat di kagetin oleh orang iseng.atau kaget karena suara petir gledek yang menggelegar.

*pertanyaan*

Apakah kaget'dlm deskripsi diatas trsbt bisa membatalkan shalat?

*jawaban*

✓Terkait  hal ini dalam istilah fikih ada beberapa kalimat yang menjadi pertimbangan oleh peserta musyawarah dengan  merinci sebagai berikut :
1). فزع 
(kaget yang masih dirasakan)

2). مذعور
(kaget sangat berat  yang sampai linglung)
3). زوال العقل
(Hilang akal, maksudnya adalah hilang kepandaian yang menjadikan seseorang tamyiz.)

*jadi Jika keterkejutannya hanya sebatas normal/biasa seperti tersengat kalajengking maka sholatnya tidak batal akan tetapi Bila kagetnya sudah sampai pada batas kaget yang sangat sampai linglung atau ‘hilangnya akal’  maka batal*

*referensi* :

1.  Fath al-Mu’iin I’aanah at-Thoolibiin I/116

( و ) ثامنها ( جلوس بينهما ) أي السجدتين ولو في نفل على المعتمد  ويجب أن لا يقصد برفعه غيره "فلو رفع فزعا من نحو لسع عقرب أعاد السجود*

makna : Yang No. 8 (dari rukun-rukunnya shalat)  itu Duduk diantara dua sujud meskipun pada shalat sunah menurut pendapat yang dapat dijadikan pegangan (mu’tamad). Dan diwajibkan agar tidak punya tujuan selain duduk diantara dua sujud saat ia bangun dari sujudnya, bila ia bangun dari sujud karena kaget semacam oleh sengatan kalajengking maka ulangilah bersujud.

NB : *intinya* : ketika bangun dari sujud itu wajib qosdu duduk diantara 2 sujud tapi bila ia bangun dari sujud karena kaget semacam oleh sengatan kalajengking maka ulangilah bersujud.

*perhatian hanya mengulangi sujud aliase sholat tidak batal maka kaget yang dimisalkan itu tidak termasuk kategori hilang akal.*

2. sampai menghilangkan akal, wudhunya batal maka sholatnya juga batal

وَزَوَال الْعَقْل أي التَمْيِيْز بِأَيِّ وَجْهٍ كَانَ، فَيَنْتَقِضُ وُضُوْءُ الْمَمْسُوْخِ حِمَارًا مَثَلاً، وَالْمَحْمُوْمِ، وَالْمَصْعُوْقِ، وَالْمَذْعُوْرِ، وَالْمَسْحُوْرِ، وَالْمحبل، لِزَوَالِ تَمْيِيْزِهِمْ اهـ (سلم المناجاة, 10).
Hilang akal, maksudnya adalah hilang kepandaian yang menjadikan seseorang tamyiz. Oleh karena itu, batallah wudhu orang yang diubah bentuknya menjadi himar, orang yang sakit panas, orang yang pingsan, orang yang sangat takut, orang yang disihir, orang yang dibuat gila, karena hilangnya sifat tamyiz.
3.  Riyadhul Badi'ah hal 17 
وَيَنْتَقِضُ مَصْعُوْقٌ، وَمْذُعْوُرْ، ومَسْحُوْرٌ، لِزَوَالِ تَمْيِيْزِهِمْ اهـ (الرياض البديعة مع الثمار اليانعة, 17).
keadaan kaget yang sampai menghilangkan tamyiz atau akalnya bisa membatalkan wudhu. Tapi kalau kaget biasa, seperti dikagetkan teman, tidak membatalkan.

4. Matan Safiinah an-Najaa Hal 2

(الثاني ) زوال العقل بنوم أو غيره إلا نوم قاعد ، ممكن مقعده من الأرض

Yang No. 2 (dari hal-hal yang membatalkan wudhu adalah hilangnya akal disebabkan karena tidur atau ‘lainnya’ kecuali tidurnya orang yang menetapkan pantatnya pada tanah.

5. kitab Syarah matan Abi syuja'

كتاب شرح متن أبي شجاع - محمد حسن عبد الغفار ج۱٨ ص ۱٢

[حالات زوال العقل]

وزوال العقل له أحوال: فزوال العقل بالنوم يبطل الوضوء، كما قال الغزالي: النوم يبطل العقل، وزوال العقل بالجنون كذلك يبطل الوضوء، وزوال عقل بسكر وهذا يخفيه، والفرق بين زوال العقل بالنوم، وزوال العقل بالسكر هو أن النائم ينتبه إذا نبهته، وأما السكران إذا نبهته فلا ينتبه، وزوال العقل بالجنون ناقض من نواقض الوضوء بالإجماع، لكن الشافعي يوجب عليه الغسل أيضاً، فقد اختطب الإمام الشافعي وقال: قل من جن ولم يثبت، والنظر في ذلك إلى طبيب أو مختص أو إلى الغالب، فإن صح أن المجنون يخرج منه مني حكمنا عليه بوجوب الاغتسال بعد الإفاقة، وإن كان خلافه فليس عليه إلا الوضوء.

الحالة الثانية: زوال العقل بالإغماء وهذا ناقض بالإجماع، كأن يغمى على رجل خمس دقائق أو ساعة أو ساعتين ثم يفيق، فنقول: انتقض وضوءك بهذا الإغماء.

والمستند في الإجماع هنا: أنَّ النبي صلى الله عليه وسلم كان في مرض موته -بأبي هو وأمي- تأخذه الإغماءة فإذا أفاق أمر بماء فتوضأ، أو قل: فاغتسل حتى يقوم فيصلي.

الثالث: زوال العقل بالسكر له أحوال، الحالة الأولى: أن يكون عقله حاضراً في بداية السكر، أي: أنك إذا نبهته تنبه، فهذا لا ينتقض وضوءه؛ لعدم وجود مظنة الحدث.

أما من تعمق في السكر بحيث أنه لا ينتبه إذا نبه -وهذه حالة نهائية كما يقولون- فهذا ينتقض وضوءه بالسكر فعليه الوضوء.

ووجهة نظر الفقهاء في انتقاض الوضوء بالسكر هي: أن زوال العقل مظنة الحدث، فهو لا ينتبه إذا خرج منه ريح، ولذلك أنزلوا مظنة الحدث منزلة الحدث وقالوا: بأن زوال العقل ناقض من النواقض.

6. Faidul Qodir hal. 273 juz 1
فيض القدير

ﻛﻨﺖ ﺟﺎﻟﺴﺎ ﺑﺎﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻓﻲ ﻣﺠﻠﺲ اﻷﻧﺼﺎﺭ ﻓﺄﺗﺎﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﺰﻋﺎ ﻣﺬﻋﻮﺭا

*Susunan Team ahli*

*kontributor* :
1. Ach. Muhtar Bs, (Alumni PP. Sidogiri, pasuruan)
2. Ust. Arupinia Katsumadai, Spd, Pamekasan Madura
3. Ust. Ridwan hanafi (alumni pp Al hikmah, IPNU PAC TANON PC SRAGEN)
4. Ust. Farid fauzi (PP Hidayatul Mubtadi'ien Ngunut Tulungagung)
5. Ust. Miftakhuddinn (Alumni PP. Al Anwar Sarang)
6. Ust. Junaidi El qorik ( Alumni  PP. NAHDATUL ATHFAL kabupaten kubu raya, Kalimantan barat, Aktivis DHF)
7. Ust. Abdunnasir SPdi (alumni Al anwar paculgowang)
8. Ust. taufik udin (PP asalafiyah darun naja kab tangerang banten)
9. Ust Muhammad ridwan (alumni PP riyadulaliyah cisempur bogor)
10. Ust. muhammad Muhsin (Aktivis Piss KTB, alumni lirboyo)
11. Ust. Muchsin Chafifi (Aktivis piss KTB dan  DHF)
12. Ust. Muhyiddin (Alumni MA Al Anwar Paculgowang)
13.Ust. Muhammad (Ust.madrosah miftahul ulum sungai asam kb paten kubu raya
Alumni pp almubarok lanbulan tambelangan sampang madura)
14.  Ust. Daud (alumni PP. Payaman sirojul Mukhlisin da'wah maksud hidup, Magelang)
15. Ust. M.Anif (Alumni PP. al anwar sarang)

*Notulen*:

Ustadz "Mas" Abdullah Amin nafi' (alumni PP. Tarbiyatun Nasyi'in, Paculgowang Jombang)

*Moderator*:

1.Kang  Rasjid (alumni PP. Alhamdulillah, Kemadu, Sulang - Rembang, Jawa Tengah)

2. Ust. Ahmad Shodiqin ( Alumni, PP. Hidayatut thullab Pondok tengah Kamulan durenan trenggalek).

3. Neng Martiffin R.(IPPNU,CB KPP PC.sragen ,Alumni PP AL HIKMAH SRAGEN

*Dewan Mushohih:*

1.  Ust. Khotimi Bahri  (Anggota Komisi MUI Kota Bogor)
2. Ust. M HISMAN ABDURROHMAN pengasun ponpes NURUL HISAN sagaranten  sukabumi jabar.
3. KH Moh Salim S pd. (Alumni Al Falah Ploso Mojo Kediri)
4.  KH. Mahmud Abid ( ketua LBM MWC NU WARU. Sidoarjo Jatim, alumni Pon Pes Langitan)
5. Ust. Haris Abdul Khaliq (Sekjen PCNU Sragen)
6.Ust.  Masduqi  (mutahorij  ppmt mlangi sleman)
7. Ust. Lutfi Hakim . MA
PP. Futuhiyyah Mranggen - Demak
Anggota LDNU Kab. Bogor
8.  Ust. Fathurrohman,S.Pd.I (WAKIL ROIS SURIYAH MWC Gandrungmangu, Ketua LBM NU MWC Gandrungmangu, Ketua UPZIS di MWC Gandrungmangu, Katib Suriyah di Ranting NU Layansari, Anggota LBM di PC Cilacap,  Alumni PPHT Kamulan,Durenan,Trenggalek,Jawa Timur).
9.  KH. Ahamdi abd haliem (Pengasuh pondok pesantren Raudlatul Muttaqien Pontianak Utara - Kalimantan barat)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan