Langsung ke konten utama

Permainan claw machine (Jepit Boneka)

 DISKUSI FIQIH KONTEMPORER

Hukum Permainan Claw Machine (Jepit Boneka)

Akhir-akhir ini banyak pertanyaan bagaimana hukum bermain jepit boneka yang digemari anak-anak, menyikapi hal ini kami coba menampilkan 3 hasil rumusan Bahtsul Masa’il akan hukum permainan tersebut.


1. HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL LBM PCNU KAB & KOT BLITAR


Permainan claw machine (Jepit Boneka)


Deskripsi Masalah :


Permainan main capit boneka dengan mesin capit yang berbentuk cakar atau dikenal dengan nama claw machine mulai merambah ke toko toko besar di pinggiran kota tidak hanya di pusat kota saja. Permainan ini bisa dimainkan dengan memasukkan koin yang sebelumnya ditukarkan dengan uang, 1 koin bisa ditukar dengan uang seribu rupiah, ketika koin dimasukkan maka mesin pencapit atau penjepit yang berbentuk seperti cakar bisa dimainkan dengan mengambil boneka yang terdapat di bawah penjepit untuk diambil dan digeser ke lubang tempat mengeluarkan boneka dari mesin dengan stik yang bisa digeser untuk mengarahkan cakar pencapit, ketika boneka berhasil dikeluarkan maka boneka bisa dimiliki oleh pemain. Permainan ini sangat sulit karena boneka yang dijepit mudah lepas, ketika sudah lepas maka diperlukan koin selanjutnya untuk mulai menjepit boneka lagi. Permainan ini lumayan digemari oleh anak anak kecil. LBM MWCNU SUTOJAYAN


Pertanyaan :


Bagaimana hukum memainkan dan menyediakan permainan claw machine ini ?’


Jawaban :


Menimbang bahwa permainan tersebut mengandung unsur perjudian maka hukumnya haram sehingga hukum menyediakannya juga haram.


Catatan :


Praktek sebagaimana dalam deskripsi di atas tidak bisa diarahkan kepada praktek sewa menyewa karena seandainya peserta sudah mengetahui bahwa dia akan gagal maka ia tidak akan mengikuti permainan tersebut.


Referensi :


إسعاد الرفيق ج: 2 ص: 102


وَكُلُّ مَا فِيْهِ الْقِمَارُ) وَصُوْرَتُهُ الْمُجْمَعُ عَلَيْهَا أَنْ يُخْرِجَ الْعِوَضَ مِنَ الْجَانِبَيْنِ مَعَ تَكَافُئِهِمَا وَهُوَ الْمُرَادُ مِنْ الْمَيْسِرِ في الآية ووَجْهُ حُرْمَتِهِ إنْ كانَ كُلُّ وَاحِدٍ مُتَرَدِّدٌ بَيْنَ أنْ يَغْلِبَ صَاحِبَهُ فَيَغْرَمُ أوْ يَغْلِبَهُ فَيُغْرَمُ فَإِنْ عَدَلَا ذٰلِكَ إِلَى حُكْمِ السَّبْقِ والرَّمْيِ بِأَنْ يَنْفَرِدَ أحَدُ اللَّاعِبَيْنِ بِإخْراجِ الْعِوَضِ لِيَأْخُذَ مِنْهُ إنْ كانَ مَغْلُوْبًا وعَكْسُه إنْ كانَ غَالِبًا وَالْأصَحُّ حُرْمَتُهُ أيضا اهـ


Bentuk perjudian yang telah disepakati para ulama’ adalah masing-masing dari dua belah pihak mengeluarkan ‘iwad secara berimbang, adapun sudut pandang keharamannya adalah jika salah satu menang maka pihak yang kalah (pihak lawan main) harus membayar demikian sebaliknya.


فتاوى ومشورات للدكتور محمد سعيد رمضان البويطي ج2 ص 49


الْقَاعِدَةُ الَّتِيْ تُحَدِّدُ مَعْنَى الْمَيْسِرِ تَتَخَلَّصُ فِيْ أنَّ كُلَّ مَالٍ يَدْفَعُه الْإنْسانُ مُقَابِلَ مَنْفَعَةٍ يَحْتَمِلُ أنْ يَحْصُلَ عَلَيْهَا وَيَحْتَمِلُ أَلَّا يَحْصُلَ عَلَيْهَا فَهُوَ دَاخِلٌ في مَعْنَى الْمَيْسِرِ ، وَالْمَيْسِرُ مُحَرَّمٌ بِنَصِّ الْقُرْأَنِ


Konsep yang dapat mendefinisikan praktek perjudian kesimpulannya adalah : bahwa setiap orang yang menyerahkan hartanya sebagai perbandingan suatu kemanfaatan yang akan ia terima namun kemanfaatan tersebut bisa jadi berhasil dan bisa jadi gagal didapatkan maka praktek semacam itu termasuk dalam praktek perjudian.


2. RUMUSAN LBM NU KAB PROBOLINGGO


Fakta Capit Boneka


Deskripsi Masalah :


Perkembangan ekonomi yang demikian pesat menambah maraknya praktik mu’amalah yang seringkali menyisakan tanya di benak para pelakunya. Taruh saja kasus transaksi yang awalnya hanya bisa ditemui di mall atau pusat perbelanjaan besar. Namun belakangan ini juga marak di beberapa toko masyarakat luas, berupa permainan capit boneka. Praktiknya, si A beli satu koin seharga (misalnya) Rp. 1000,- pada B (sebagai pemilik kotak mainan) untuk bisa menggerakkan capit dan menjepit salah satu dari tumpukan boneka dalam kotak. Satu koin bisa mengaktifkan capit 20 detik. Dalam masa itu, si A mungkin memperoleh boneka atau tidak. Mereka yang beruntung bisa mendapatkan sekian bangak boneka dengan kepiawaiannya memainkan permainan ini. Sebaliknya, bagi yang baru tahu, seringkali ia meraup kerugian yang kadang tak sedikit. Faktanya, baik berhasil atau gagal, uang Rp. 1000 itu hangus. Untuk bermain lagi, si A tentu harus kembali membeli koin. Begitu seterusnya.


Pertanyaan:


a. Bagaimana hukum memainkan capit boneka seperti deskripsi di atas?


Jawaban


a. Hukmnya tidak diperbolehkan, sebab dalam praktiknya terdapat unsur qimar/judi.


Referensi


مع الناس مشورات وفتاوى للدوكتور سعيد رمضان البوطي ٢/٤٩


عندنا ما سمي بإمارت كول وهو أن يتصل الشخص إلى رقم ما ويكون سعر الدقيقة على هذا الرقم مضاعفا فإذا دخلت إلى الرقم سئلت بعض الأسئلة البسيطة والسهلة فإن أجبت إجابة صحيحة كانت لك الفرصة للدخول في القرعة ، ويمكن أن تربح من هذه القرعة ملايين الدولارات مع العلم أن شركة إمارات كول مستفيدة من الأعداد الكبيرة من المتصلين وبأسعار المكالمات كأنها دوليةفما هو الحكم الشرعي هل هو من الميسر أم من المباحات ؟القاعدة التي تحدد معنى الميسر تتلخص في أن كل مال يدفعه الإنسان مقابل منفعة يحتمل أن يحصل عليها ويحتمل ألا يحصل فهو داخل في معنى الميسر والميسر محرم بنص القرأن.  وهذا الذي تسألني عنه من هذا القبيل يدفعه الشخص ما يدفعه من الدراهم متأملا أن يجيب الإجابة الصحيحة فيدخل في القرعة فيكون له نصيب من أرباحها وقد ينال ما يتأمله وقد لا يناله ولكن الكل يدفعون الدراهم التي لا بد من دفعها.


مع الناس مشورات وفتاوى للدوكتور سعيد رمضان البوطي ١/٦١


 والميسر هو كل مال تدفعه إلى جهة ما ، في مقابلة سلفة أو دون مقابل متأملا من وراء ذلك بجائزة نقدية أو غيرها دون أن تتيقن حصولك عليها ، إذ قد تكون من الفائزين وقد لا تكون


حاشية رد المحتار ٦/٤٠٤


اﻟﻘﻤﺎﺭ ﻣﻦ اﻟﻘﻤﺮ اﻟﺬﻱ ﻳﺰﺩاﺩ ﺗﺎﺭﺓ ﻭﻳﻨﻘﺺ ﺃﺧﺮﻯ، ﻭﺳﻤﻲ اﻟﻘﻤﺎﺭ ﻗﻤﺎﺭا ﻷﻥ ﻛﻞ ﻭاﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﻤﻘﺎﻣﺮﻳﻦ ﻣﻤﻦ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺬﻫﺐ ﻣﺎﻟﻪ ﺇﻟﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ، ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﻔﻴﺪ ﻣﺎﻝ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﻭﻫﻮ ﺣﺮاﻡ ﺑﺎﻟﻨﺺ،


الزواجر عن اقتراف الكبائر  ٢/٣٢٨


اﻟﻜﺒﻴﺮﺓ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻭاﻷﺭﺑﻌﻮﻥ ﺑﻌﺪ اﻷﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ: اﻟﻘﻤﺎﺭ ﺳﻮاء ﻛﺎﻥ ﻣﺴﺘﻘﻼ ﺃﻭ ﻣﻘﺘﺮﻧﺎ ﺑﻠﻌﺐ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻛﺎﻟﺸﻄﺮﻧﺞ ﺃﻭ ﻣﺤﺮﻡ ﻛﺎﻟﻨﺮﺩ


الباجورى على فـتح القريب الجزء الثانى ص: ٣١٠


وعبارته: وان اخـرجاه اى العوض المتسـابقان معا لم يجز… وهو اى القمار المحرم كل لعب تردد بين غنم وغرم.


اسعاد الرفيق شرح سلم التوفيق الجزء الثانى ص: 102


وعبارته: (كل ما فيه قمار) وصورته المجمع عليها ان يخرج العوض من الجانبين مع تكافئهما،


نهاية المحتاج ٨/٢٩٥


ﻭﻓﺎﺭﻕ اﻟﺸﻄﺮﻧﺞ ﺑﺄﻥ ﻣﻌﺘﻤﺪﻩ اﻟﺤﺴﺎﺏ اﻟﺪﻗﻴﻖ ﻭاﻟﻔﻜﺮ اﻟﺼﺤﻴﺢ ﻓﻔﻴﻪ ﺗﺼﺤﻴﺢ اﻟﻔﻜﺮ ﻭﻧﻮﻉ ﻣﻦ اﻟﺘﺪﺑﻴﺮ، ﻭﻣﻌﺘﻤﺪ اﻟﻨﺮﺩ اﻟﺤﺰﺭ ﻭاﻟﺘﺨﻤﻴﻦ اﻟﻤﺆﺩﻱ ﺇﻟﻰ ﻏﺎﻳﺔ ﻣﻦ اﻟﺴﻔﺎﻫﺔ ﻭاﻟﺤﻤﻖ.ﻗﺎﻝ اﻟﺮاﻓﻌﻲ ﻣﺎ ﺣﺎﺻﻠﻪ: ﻭﻳﻘﺎﺱ ﺑﻬﻤﺎ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻣﻌﻨﺎﻫﻤﺎ ﻣﻦ ﺃﻧﻮاﻉ اﻟﻠﻬﻮ، ﻓﻜﻞ ﻣﺎ اﻋﺘﻤﺪ اﻟﺤﺴﺎﺏ ﻭاﻟﻔﻜﺮ ﻛﺎﻟﻤﻨﻘﻠﺔ ﺣﻔﺮ ﺃﻭ ﺧﻄﻮﻁ ﻳﻨﻘﻞ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﺇﻟﻴﻬﺎ ﺣﺼﻰ ﺑﺎﻟﺤﺴﺎﺏ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻭﻣﺤﻠﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﻤﻨﻘﻠﺔ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺣﺴﺎﺑﻬﺎ ﺗﺒﻌﺎ ﻟﻤﺎ ﻳﺨﺮﺟﻪ اﻟﻄﺎﺏ اﻵﺗﻲ ﻭﺇﻻ ﺣﺮﻣﺖ، ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻣﻌﺘﻤﺪﻩ اﻟﺘﺨﻤﻴﻦ ﻳﺤﺮﻡ، ﻭﻣﻦ اﻟﻘﺴﻢ اﻟﺜﺎﻧﻲ ﻛﻤﺎ ﺃﻓﺎﺩﻩ اﻟﺴﺒﻜﻲ ﻭاﻟﺰﺭﻛﺸﻲ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ اﻟﻄﺎﺏ ﻭﻫﻮ ﻋﺼﻰ ﺻﻐﺎﺭ ﺗﺮﻣﻰ ﻭﻳﻨﻈﺮ ﻟﻠﻮﻧﻬﺎ ﻭﻳﺮﺗﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻘﺘﻀﺎﻩ اﻟﺬﻱ اﺻﻄﻠﺤﻮا ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺃﻳﻀﺎ اﻟﻜﻨﺠﻔﺔ، (ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻣﻦ اﻟﻘﺴﻢ اﻟﺜﺎﻧﻲ) ﺃﻱ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻣﻌﺘﻤﺪﻩ اﻟﺘﺨﻤﻴﻦ ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻭﻟﻮ ﺑﻼ ﻣﺎﻝ ﻓﻴﺤﺮﻡ، ﻭﻳﺆﻳﺪﻩ اﻟﺘﻘﻴﻴﺪ ﻓﻲ اﻟﺤﻤﺎﻡ ﻭﻣﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﺑﺎﻟﺨﻠﻮ ﻋﻦ اﻟﻌﻮﺽ، ﻟﻜﻦ ﻗﺪ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﻛﻼﻣﻪ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺎﺑﻘﺔ ﺟﻮاﺯﻩ ﺣﻴﺚ ﺧﻼ ﻋﻦ اﻟﻌﻮﺽ


Pertanyaan


B. Bagaimana sikap kita menghadapi tersebut…?


Jawaban


b.Mengingatkan secara bijak dan halus bahwa prkatik itu dilarang dalam syariat islam serta memberikan solusi solusi muamalah lain yang menguntungkan dan sesuai dengan ajaran syariat islam.


Referensi


عون المعبود ١١/٣٣٠


ﻣﻦ ﺭﺃﻯ) ﺃﻱ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ (ﻣﻨﻜﺮا) ﺃﻱ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻭﻓﻲ ﻣﻨﻜﻢ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ ﻣﺴﻠﻢ ﺇﺷﻌﺎﺭ ﺑﺄﻧﻪ ﻣﻦ ﻓﺮﻭﺽ اﻟﻜﻔﺎﻳﺔ ﻭاﻟﻤﻨﻜﺮ ﻣﺎ ﺃﻧﻜﺮﻩ اﻟﺸﺮﻉ (ﻓﻠﻴﻐﻴﺮﻩ ﺑﻴﺪﻩ) ﺃﻱ ﺑﺄﻥ ﻳﻤﻨﻌﻪ ﺑﺎﻟﻔﻌﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﻜﺴﺮ اﻵﻻﺕ ﻭﻳﺮﺑﻖ اﻟﺨﻤﺮ ﻭﻳﺮﺩ اﻟﻤﻐﺼﻮﺏ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﻟﻜﻪ ….(ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ) ﺃﻱ اﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﺑﺎﻟﻴﺪ ﻭﺇﺯاﻟﺘﻪ ﺑﺎﻟﻔﻌﻞ ﻟﻜﻮﻥ ﻓﺎﻋﻠﻪ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻨﻪ (ﻓﺒﻠﺴﺎﻧﻪ) ﺃﻱ ﻓﻠﻴﻐﻴﺮﻩ ﺑﺎﻟﻘﻮﻝ ﻭﺗﻼﻭﺓ ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻝ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ اﻟﻮﻋﻴﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺫﻛﺮ اﻟﻮﻋﻆ ﻭاﻟﺘﺨﻮﻳﻒ ﻭاﻟﻨﺼﻴﺤﺔ (ﻓﺒﻘﻠﺒﻪ) ﺑﺄﻥ ﻻ ﻳﺮﺿﻰ ﺑﻪ ﻭﻳﻨﻜﺮ ﻓﻲ ﺑﺎﻃﻨﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺘﻌﺎﻃﻴﻪ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺗﻐﻴﻴﺮا ﻣﻌﻨﻮﻳﺎ ﺇﺫ ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﻭﺳﻌﻪ ﺇﻻ ﻫﺬا اﻟﻘﺪﺭ ﻣﻦ اﻟﺘﻐﻴﻴﺮ.


إحياء علوم الدين ج 3 ص 182


والرفق في الأمور لا يثمرها الا حسن الخلق ، ولا يحسن الخلق إلا بضبط قوة الغضب وقوة الشهوة وحفظهما على حد الإعتدال ، ولأجل هذا أثنى رسول الله صلى الله عليه وسلم على الرفق وبالغ فيه فقال : يا عائشة إنه من أعطى حظه من الرفق فقد اعطى حظه من خير الدنيا والآخرة ، ومن حرم حظه من الرفق فقد حرم حظه من خير الدنيا والآخرة ثم قال : والحاجة إلى العنف قد تقع ولكن على الندور وإنما الكامل من يميز مواقع الرفق على مواقع العنف فيعطى كل أمر حقه ، فإن كان قاصر البصيرة أو أشكل عليه حكم واقعة فيكون ميله إلى الرفق فإن النجاح معه في الأكثر اهـ


3. HASIL BAHTSUL MASAIL LBMPP ZONA JAWA BARAT DI PONPES ASSALAFIYAH SIDAMULYA CIASEM SUBANG.


Tgl 27 Rajab 1443 H / 28 Februari 2022 M.


Deskripsi Masalah:


PERMAINAN CLAW MACHINE


Permainan main capit boneka dengan mesin capit yang berbentuk cakar atau dikenal dengan nama claw machine mulai merambah ke toko toko besar di pinggiran kota tidak  hanya di pusat kota saja. Permainan ini bisa dimainkan dengan memasukkan koin yang  sebelumnya ditukarkan dengan uang, 1 koin bisa ditukar dengan uang seribu rupiah, ketika koin dimasukkan maka mesin pencapit atau penjepit yang berbentuk seperti cakar bisa dimainkan dengan mengambil boneka yang terdapat di bawah penjepit untuk diambil dan digeser ke lubang tempat mengeluarkan boneka dari mesin dengan stik yang bisa digeser untuk mengarahkan cakar pencapit, ketika boneka berhasil dikeluarkan maka boneka bisa dimiliki oleh pemain. Permainan ini sangat sulit karena boneka yang dijepit mudah lepas, ketika sudah lepas maka diperlukan koin selanjutnya untuk mulai  menjepit boneka lagi. Permainan ini lumayan digemari oleh anak anak kecil.  


Pertanyaan:


1. Bagaimana hukum memainkan dan menyediakan permainan claw machine ini ?


2. Jika tidak diperbolehkan, bagaimana solusi yang paling efektif mengingat hal ini marak terjadi di masyarakat ? 


Jawaban:


1. Haram, karena mengandung unsur takhmin (spekulasi).


2. Tidak ada solusi yang menghalalkan, solusi yang dapat ditawarkan adalah melakukan edukasi kepada masyarakat tentang keharaman permainan tersebut.


Referensi


1. Fikhil Islam seikh wahbah zuhaili (4/3990)


2. Is’adur Rofiq (173)


3. Mausu’ah Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah (22/396)


4.Nihayatul Muhtaj (8/295)


5. Fatawa Fiqhiyah Al-Kubro (4/223).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan