Cikal bakal Maulid Nabi, dimulai dari kebiasaan Sahabat melantunkan Syair-Syair pujian untuk Rasulullah.
Maulid Nabi adalah berkumpulnya umat Islam untuk bersama-sama membaca sholawat, ayat Al-qur'an, dan senandung syair-syair pujian untuk Rasulullah, sebagai bentuk ekspresi kecintaan pada sang Nabi tercinta. Orang yg pertama kali melakukan itu adalah Seorang Sahabat Nabi, yg dilakukan bahkan di hadapan Nabi, dan Nabi ternyata sangat menyukainya.
Diriwayatkan oleh imam thobroni dan imam hakim, Ketika Seorang Sahabat bernama Khuraim bin aus ath-tho'i hendak mengunjungi Rasulullah usai perang tabuk, ia pun berjumpa dengan Nabi, dan ia mendengar Sahabat Abbas bin abdul muthollib berkata pada Nabi....
" Wahai Rasulullah, aku ingin melantunkan syair2 pujian untukmu.."
Nabi menjawab...
" silahkan, Allah akan menjagamu dengan memberimu lisan yg sehat".
Sahabat Abbas bin Abdul Muthollib pun melantunkan syair-syair pujiannya untuk Nabi, seperti berikut terjemahannya : ...
"Sebelum terlahir ke dunia engkau hidup senang di surga, Ketika aurat tertutup dedaunan engkau tersimpan di tempat yang aman, Kemudian engkau turun ke bumi Bukan sebagai manusia, bukan sbg segumpal darah, dan bukan sbg daging, tetapi sbg nutfah yang menaiki perahu Nuh Ketika banjir besar menenggelamkan semua anak-cucu Adam beserta keluarganya. Engkau berpindah dari sulbi ke rahim, dari satu generasi ke generasi berikutnya, Hingga kemulian dan kehormatanmu berlabuh di nasab terbaik yang mengalahkan semua bangsawan. ketika Engkau lahir bumi bersinar, cakrawala bermandikan cahayamu, Kamipun berjalan di tengah cahaya sinar dan jalan yang penuh petunjuk ".
Berangkat dari riwayat itulah, umat Islam lalu suka menulis dan membacakan bait-bait syair indah untuk baginda Rasulullah. Sebagai wujud expresi kecintaan pada belliau.
Referensi :
al mu'jamul kabir, imam thobroni, jilid 4 hal. 213
al mustadrok alas sahihain, imam hakim, jilid 3 hal. 369-370
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik