Menimbun Barang
Dunia
bisnis itu gampang gampang susah, salah atu penyebabnya adalah karena harga
yang tidak bisa stabil. Namun bagi Monopolies ( Pelaku bisnis tunggal)
yang biasa terjadi pada mereka adalah menimbun barang.
³ Pertanyaan
a.
Penimbunan barang yang bagaimana yang diharamkan
oleh syara’.
³ Jawaban
a
Penimbunan
barang diwaktu melambungnya harga pasar, dengan tujuan dijual pada waktu amat
dibutuhkan masyarakat dengan harga yang lebih mahal dari harga umum.
Catatan:
Barang
yang diharamkan untuk ditimbun ada beberapa perbedaan pendapat. Menurut
sebagian ulama’ adalah hanya bahan pokok, namun menurut Imam Ghozali disamping
bahan makanan pokok juga bahan pelengkap, seperti daging dan buah
Penimbunan Yang Haram
² Azzawajir
Vol: 1 Hal: 234
ثُمَّ الِاحْتِكَارُ الْمُحَرَّمُ عِنْدَنَا هُوَ
أَنْ يَمْسِكَ مَا اشْتَرَاهُ فِي الْغَلَاءِ لَا الرُّخْصِ مِنْ الْقُوتِ حَتَّى
نَحْوِ التَّمْرِ وَالزَّبِيبِ بِقَصْدِ أَنْ يَبِيعَهُ بِأَغْلَى مِمَّا
اشْتَرَاهُ بِهِ عِنْدَ اشْتِدَادِ الْحَاجَةِ إلَيْهِ .وَأَلْحَقَ الْغَزَالِيُّ
بِالْقُوتِ كُلَّ مَا يُعِينُ عَلَيْهِ كَاللَّحْمِ وَالْفَوَاكِهِ ، وَمَتَى
اخْتَلَّ شَرْطٌ مِمَّا ذُكِرَ فَلَا حُرْمَةَ كَأَنْ اشْتَرَاهُ وَلَوْ زَمَنَ
الْغَلَاءِ لَا لِيَبِيعَهُ بَلْ لَيَمْسِكَهُ لِنَفْسِهِ وَعِيَالِهِ أَوْ لِيَبِيعَهُ
بِمِثْلِ مَا اشْتَرَاهُ بِهِ أَوْ أَقَلَّ أَوْ لَمْ يَشْتَرِهِ ، كَأَنْ
أَمْسَكَ غَلَّةَ ضَيْعَتِهِ وَلَوْ لِيَبِيعَهَا بِأَغْلَى الْأَثْمَانِ نَعَمْ
إذَا اشْتَدَّتْ ضَرُورَةُ النَّاسِ لَزِمَهُ الْبَيْعُ فَإِنْ أَبَى أَجْبَرَهُ
الْقَاضِي عَلَيْهِ .(الزواجر .1/234)
Ihtikhar (menimbun ) yang diharamkan menurut madzhab
kita (Syafi'i) adalah (1) menimbun bahan makanan yang dibeli pada waktu harga
bahan makanan melonjak (2) untuk dijual dengan harga setinggi-tingginya disaat
masyarakat banyak yang membutuhkannya.
Dalam menimbun, menurut Imam Ghozali baik menimbun
bahan makanan atau-pun makanan pendukung seperti daging dan buah-buahan.
Kedua factor diatas adalah alasan haramnya menimbun.
Bila salah satunya tidak terpenuhi , maka tidak haram, seperti menimbun hanya
sekedar kebutuhan keluarga (bukan untuk tujuan dijual dengan harga tinggi),
atau dijual dengan harga tinggi , namun yang dijual adalah hasil perkebunan
atau ladangnya sendiri. Namun demikian, bila kondisi masyarakat sangat
membutuhkan (taraf darurat), meski bahan makanan tadi adalah hasil
perkebunannya sendiri maka ia wajib
menjualnya, bila ia tidak mau menjualnya diperbolehkan kepada penguasa setempat
memaksanya.
Ancaman Bagi Orang Yang Menimbun
4.
Azzawajir; 1/388
أَخْرَجَ مُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد أَنَّهُ صلى
الله عليه وسلم قَالَ : { مَنْ احْتَكَرَ طَعَامًا فَهُوَ خَاطِئٌ } .
وَالتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ وَابْنُ مَاجَهْ : { لَا يَحْتَكِرُ إلَّا خَاطِئٌ }
. قَالَ أَهْلُ اللُّغَةِ : الْخَاطِئُ بِالْهَمْزَةِ الْعَاصِي الْآثِمُ .
وَأَحْمَدُ وَأَبُو يَعْلَى وَالْبَزَّارُ وَالْحَاكِمُ : { مَنْ احْتَكَرَ
طَعَامًا أَرْبَعِينَ لَيْلَةً فَقَدْ بَرِئَ مِنْ اللَّهِ وَبَرِئَ اللَّهُ
مِنْهُ , وَأَيُّمَا أَهْلُ عَرْصَةٍ أَصْبَحَ فِيهِمْ امْرُؤٌ جَائِعًا فَقَدْ
بَرِئَتْ مِنْهُمْ ذِمَّةُ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى }.(الزواجر،1/388)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Abu Dawud
bahwasanya Nabi bersabda: "Barang siapa menimbun makanan maka ia orang
yang berdosa", diriwayatkan lagi oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah
"Tidak akan mau menimbun (bahan makanan) kecuali orang yang berbuat
maksiat (dosa)", diriwayatkan lagi oleh Imam Ahmad, Imam Bazzaz dan Imam
Hakim " Barang siapa menimbun makanan selama empat puluh malam, sungguh ia
telah memutus hubungan dengan Allah dan Allah memutus hubungan darinya, dan
nantinya bila ada orang yang kelaparan dihadapan Ahli Urshoh (pemilik rumah)
maka sesungguhnya Allah tidak bertanggung jawab.
80.
Jual Beli Cincin Dari Mata Uang Logam Th 1991
Kreatifitas
bisnis adalah suatu karya yang patut dihargai, hal ini terlihat sekali pada pengrajin
cincin, ia buat uang logam Rp. 100 Th 1991 menjadi cincin yang bernilai jual
sampai @ Rp. 5000 atau Rp. 10.000. Karya ini disambut hangat oleh Pemasok uang
logam, lumayan harga yang diterima pemasok @ Rp. 2000 pada setiap uang logam
Rp. 1000 Th 1991.
² Pertanyaan
a.
Apa hukum membuat, memakai serta menjual-belikan
cincin sesuai diskripsi diatas ?
b.
Lalu apa
hukum menjual belikan uang Logam tersebut ?
² Jawaban
a.
Hukum membuat cincin tidak boleh, karena
menyalahi aturan pemerintah tentang kegunaan uang yang semestinya, sedangkan
memakai dan menjual belikan diperbolehkan
b.
Pada dasarnya hukum menjual belikan uang logam
diperbolehkan, namun ketika tahu akan dibuat cincin maka hukumnya haram (namun
tetap sah & halal tsaman/harganya)
Taat Kepada Pemerintah
² Bughyatul
mustarsyidin 91
(مسألة
ك) يجب امتثال أمر الإمام فى كل ما له فيه ولاية كدفع زكاة المال الظاهر فإن لم
تكن له فيه ولاية وهو من الحقوق الواجبة أو المندوبة جاز الدفع إليه والاستقلال
بصرفه فى مصارفه وإن كان المأمور به مباحا أو مكروها أو حراما لم يجب امتثال
أمره فيه كما قاله م ر وتردد فيه فى التحفة ثم مال إلى الوجوب فى كل ما أمر به
الإمام ولو محرما لكن ظاهرا فقط وما عداه إن كان فيه مصلحة عامة وجب ظاهرا وباطنا
وإلا فظاهرا فقط أيضا والعبرة فى المندوب والمباح بعقيدة المأمور ومعنى قولهم
ظاهرا أنه لا يأثم بعدم الامتثال ومعنى باطنا أنه يأثم. اهـ قلت وقال ش. ق.
والحاصل أنه تجب طاعة الإمام فيما أمر به ظاهرا وباطنا مما ليس بحرام أو مكروه
فالواجب يتأكد والمندوب يجب وكذا المباح إن كان فيه مصلحة كترك شرب التنباك إذا
قلنا بكراهته لأن فيه خسة بذوى الهيآت وقد وقع أن السلطان أمر نائبه بأن ينادى
بعدم شرب الناس له فى الأسواق والقهاوى فخالفوه وشربوا فهم العصاة ويحرم شربه الآن
امتثالا لأمره ولو أمر الإمام بشىء ثم رجع ولو قبل التلبس به لم يسقط الوجوب. اهـ (بغية المسترشدين .91)
Wajib menaati
perintah imam (presiden, raja atau perdana menteri) selama masih dalam lingkup
perkara yang menjadi otoritasnya, seperti perintah menyerahan zakat harta benda
dhahir (tidak memerlukan exploitasi) kepada imam. Adapun hal-hal diluar
kekuasaan(otoritas) imam, baik berupa
hak yang wajib atau sunnah maka boleh di taati (di berikan pada imam) juga
boleh di laksanakan sendiri (tanpa perantara Imam) sesuai prosedur yang ada.
Bila perintahnya
terhadap hal-hal mubah, makruh atau haram, menurut Imam Romli tidak wajib di
taati. Namun demikian, Imam Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfah Al-muhtaj tidak
menjustifikasikan secara tegas, justru beliau lebih cenderung menghukumi wajib
mematuhinya, meskipun perintah tersebut pada hal yang di haramkan, hanya saja
patuh secara lahiriyah.
Adapun untuk selain
perkara haram, dan jika terdapat kemaslahatan umum, maka wajib di taati
dzohir-batin. Apabila haram, maka hanya wajib lahiriyah saja. Adapun yang
menjadi ukuran sunnah dan mubah adalah keyakinan orang yang di perintah. Maksud
wajib dzohiron saja adalah, tidak
berdosa bila tidak mentaati. Maksud wajib
secara batin adalah, berdosa bila
tidak mematuhi.
Menurutku dan Imam Ain Syibromulsi,
kesimpulannya adalah, wajib menaati peraturan pemimpin pada hal-hal yang tidak
haram. Sehingga perkara yang wajib akan menjadi lebih wajib. Dan perkara sunnat
akan menjadi wajib. Begitu pula perkara mubah, apabila terdapat kemaslahatan,
seperti larangan merokok (bila kita mengacu pada pendapat yang menghukumi
makruh), karena kurang baik untuk orang yang berlagak. Dan sebenarnya
pemerintah telah memerintahkan kepada bawahannya untuk menyosialisasikan kepada
masyarakat agar tidak menkonsumsinya di tempat umum, seperti pasar dan kedai
kopi. Namun mereka tidak menaati dan masih saja mengonsumsi dan melanggarnya.
Pada saat ini hukumnya haram menkonsumsi rokok, demi mematuhi perintah imam.
Dan kalau saja imam memerintah sesuatu, kemudian meralatnya dan belum sampai
dilakukannya, maka kewajiban ini tidak gugur begitu saja.
Mu'amalah
dan Resikonya
² Bughyatul
mustarsyidin 126
(مسألة ى) كل معاملة كبيع وهبة ونذر وصدقة لشىء
يستعمل فى مباح و غيره فإن علم أو ظن أن آخذه يستعمله فى مباح كأخذ االحرير لمن
يحل له والعنب للأكل والعبد للخدمة والسلاح للجهاد والذب عن النفس والأفيون
والحشيشة للدواء والرفق حلت هذه المعاملة بلا كراهة وإن ظن أنه يستعمله فى حرام
كالحرير للبالغ ونحو العنب للسكر والرقيق للفاحشة والسلاح لقطع الطريق والظلم
والأفيون والحشيشة وجوزة الطيب لاستعمال المخدر حرمت هذه المعاملة وإن شك ولا
قرينة كرهت وتصح المعاملة فى الثلاث لكن المأخوذ فى مسئلة الحرمة شبهته قوية وفى
مسئلة الكراهة أخف (بغية المسترشدين,126)
Semua jenis mu'amalah
(jual beli, hibbah, nadzar atau shadaqah) kalau diketahui nantinya akan
digunakan dengan benar (sesuai syara') seperti menjual sutra kepada orang yang
diperbolehkan memakainya (semisal belum baligh), menjual anggur untuk dimakan
(bukan untuk dijadikan minuman keras), menjual budak untuk dijadikan pelayan
(bukan pelayan dalam pelecehan sex), menjual senjata untuk perang (bukan untuk
membunuh), menjual buah pala atau ganja
untuk kebutuhan medis (tidak untuk disalahgunakan). Semua jenis muamalah diatas
hukumnya boleh.Namun apabila muamalah diatas diketahui akan disalah gunakan
maka haram hukumnya. Kemudian apabila penggunaannya masih diragukan untuk hal
yang positif atau negatif maka makruh hukumnya.
Tiga jenis muamalah
diatas sah hukumnya. Namun demikian mu'amalah yang haram masih terdapat hukum
syubhat yang kuat, dan pada mu'amalah yang makruh masih terdapat syubhat yang
agak ringan.
Riba Mu'awadlo
1.
Syarwowy 'alattahrir Vol: 2 Hal: 31
وهو( انما يجري في نقد) ذهب
وفضة ولو غير مضروبين (قوله في نقد) خرج به العروض كالفلوس فلا ربا فيها وان راجت
رواح النقود وانما اختص النقد بذلك لوقوعه ثمنا للاشياء غالبا. (الشرقاوي,2/31)
Riba Mu'awadlo (yang
terdapat dalam jual beli) itu berlaku pada emas dan perak meskipun belum
dicetak. Fulus (uang yang terbuat dari selain emas dan perak) tidak terdapat
padanya riba. Emas dan perak berlaku riba karena seringnya digunakan sebagai
alat tukar.
Memakai Cincin
² Albajury
Vol:1 Hal: 240
ولا يكره لبس خاتم الرصاص والنحاس والحديد علي الاصح
(الباجوري ،1/240)
Menurut qaul Ashoh, tidak
makruh memakai cincin yang terbuat dari timah atau tembaga atau terbuat dari
besi.
81.
Porsekot
“Siapa
cepat pasti dapat”, motto inilah yang saat ini banyak berlaku dikalangan para
pebisnis. Karena kuatir barang dari produsen disabet orang lain, ada istilah
uang Porsekot. Tujuannya adalah, mengikat produsen agar tidak menjual barangnya
kepada orang lain.
² Pertanyaan
a.
Apakah boleh pihak produsen (Penjual ) memiliki
porsekot padahal pihak pembeli mengurungkan niatnya untuk membeli?
² Jawaban
a
Tidak boleh, kecuali kesepakatan/perjanjian yang
dibuat dilakukan diluar aqad (Fi ghoiri shulbi al aqd)
Perbedaan Pendapat Tentang Hukum Porsekot
³
Almajmu’ Syarah Muhazzab Vol: 7 Hal: 335
(فرع ) في مذاهب العلماء في بيع
العربون قد ذكرنا ان مذهبنا بطلانه ان كان الشرط في نفس العقد وحكاه ابن المنذر عن ابن العباس والحسن ومالك وأبي
حنيفة قال وهو يشبه قول الشافعي قال وروينا عن ابن عمر وابن سرين جوازه قال وقد
روينا عن نافع بن عبد الحرثي انه اشتري دارا بمكة من صفوان بن امية باربعة الاف
فان رضي عمر قالبيع له وان لم يرض فللصفوان اربع مائة قال ابن منذر وذكر لاحمد ابن
حنبل حديث عمر فقال لي شئ اقدر اقول هذا ما ذكره ابن المنذر وقال الخطابي اختلف
الناس في جواز هذا البيع فابطله مالك والشافعي للحديث ولما فيه من شرط الفاسد
والغرر واكل المال بالباطل وابطله ايضا اصحاب الراي وعن عمر وابن عمر جوازه ومال
اليه احمد بن حنبل والله سبحانه وتعالي اعلم . انتهي .( المجموع شرح
المهذب,7/335)
Cabang masalah; pendapat beberapa madzhab tentang
jual-beli system Arobun. Menurut Mazhab Syafi'I jual beli dengan system Arobun
itu tidak sah.
Pendapat ini berdasarkan riwayat Ibnu mundzir
bahwasanya; pernah suatu ketika shahabat Umar ketika berada dimakkah berniat
akan membeli rumah milik shahabat Shoffan bin umayyah, lalu beliau memberikan
uang 4 ribu dirham kepadanya, dengan perjanjian diluar aqad bahwa; kalau Umar
ra. jadi membelinya maka uang tadi sebagai uang muka, bila tidak jadi maka akan
menjadi milik Shoffan Cuma-Cuma.
Selain golongan Syafi'iyyah pendapat ini juga didukung
oleh mazhab Maliki dan Hanbali. Pernah suatu ketika Imam bin hanbal disodori
cerita shohabar Umar diatas, kemudian beliau berkata "masalah ini aku
tidak bisa berbuat banyak (menerima/tidak mengingkari)
Catatan:
System
Arobun ini tidak sah manakala kesepakatan yang dibuat kedua belah pihak
tercantum dalam aqad/ transasksi, bila dilakukan diluar aqad maka tidak jadi
soal.
Jual
beli system Arobun ialah: jual beli dengan kesepakatan bahwa kalau pihak
pembeli jadi membeli maka uang muka yang telah diberikan kepada penjual
dijadikan sebagai harga (yang nantinya tinggal menambah sejumlah uang sesuai harga
yang disepakati), namun bila pihak pembeli mengurungkannya, maka uang mukanya
menjadi milik penjual secara Cuma-Cuma (sebagai hibbah)
104.
Bisnisnya orang buta (Tuna netra)
Ternyata
Indera keenam dari Tuna netra (orang buta) dapat menerka lingkungan sekitar
mereka. Hal ini dikuatkan oleh tekhnologi Amerika dengan memberikan sertifikat
kepada mereka setelah dicoba berulang kali, bahkan sebagian mereka ada yang
lulus uji coba dengan berjalan ditengah gelapnya malam.
² Pertanyaan
a.
Bagaimana pandangan fiqh tentang jual beli yang
dilakukan oleh tuna netra?
² Jawaban
a
Sah menurut mazhab Maliki, Hanafi dan Hanbali, tidak sah menurut Mazhab Syafii,
kecuali apabila barang yang dibeli tidak bisa berubah sebagaimana yang pernah
ia lihat sebelum buta.
Perbedaan Pendapat Bisnisnya Tuna Netra
³
Roudhotuttholibin Vol: 3 Hal: 360- 370
فقال الحنفية والمالكية والحنابلة يصح بيع الاعمي وشرائه
او اجارته ورهنه وهبته ويثبت له الخيار ربما يفيد معرفته بالبيع كالحبس والشم
والذوق فيما يعرف بذلك وكالوصف في الثمار علي رؤوس الاشجار والدور والعقارات
ودلبلهم حديث انما البيع علي تراض وقد رضي الاعمي بالبيع وانه يمكنه الاطلاع علي
المقصود ومعرفته فاشبه بيع البصير ولان اشارة الاخرص تقوم مقام نطقه فكذلك شم
الاعمي وذوقه -الي ان قال......وقال الشافعية لا يصح بيع الاعمي وشرائه الا اذا
كان قد رائ شيئا قبل الاعمي مما لا يعتبر كالحديد ونحوه ودليلهم قصور الاعمي
عن ادراك الجيد والردئ فيكون محل العقد بالنسبة له مجهولا. (روضة
الطالبين.3/360,370)
Menurut golongan mazhab Hanafi, Hanbali dan Maliki;
"sah transaksi (jual-beli, jasa, gadai, hibah) yang dilakukan oleh orang
buta". Ia juga berhak Khiyar (mengurungkan atau meneruskan transaksi).
Cara yang dipakai oleh mereka untuk mengetahui kondisi barang bisa dengan
memegang, mencium, mencicipinya atau dengan mengetahui ciri-ciri atau sifat
lainnya yang bisa diketahui dengan indera tadi.
Dalil mereka adalah sabda Nabi Saw.
إِنَّماَ الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ (رواه ابن ماجه )
Artinya: Jual beli itu sah bila ada ridho kedua belah
pihak
(HR. Ibnu majah )
Dan memang orang buta (yang melakukan transaksi) telah
ridho/rela atas jual beli yang ia lakukan, dan ia pun sudah tahu kondisi barang
yang ia jual belikan. Penggunaan indera peraba, perasa dan penciuman orang buta
itu bandingannya sama dengan orang yang bisa melihat mengenai kondisi barang.
Menurut golongan Syafi'iyyah tidak sah jual beli yang
dilakukan oleh tuna netra, kecuali bila sebelum buta ia tahu kondisi barang.
Alasan mereka, orang buta tidak bisa maksimal untuk tahu kondisi baik dan
buruknya barang.
104.
Jual Beli Buku Santet
Bacaan
adalah sumber ilmu dan informasi, apalagi di zaman yang serba modern, bila
tidak ingin ketinggalan zaman, maka seseorang harus selalu mengikuti pers dan
media. Dan tak kalah menariknya adalah bacaan yang berbau posmo (tak
nyata), mulai dari perdukunan, ilmu santet, ilmu guna-guna dsb.
² Pertanyaan
a.
Bagaimana hukum jual beli buku yang berisikan
pengetahuan tentang santet, ramalan dsb?
² Jawaban
a
Tidak
sah, karena kegunaannya dilarang syariat,
bahkan wajib memusnahkannya, agar tidak ada peluang menggunakannya?
Jenis Kitab Atau Buku Yang Boleh Dijual
³
Almajmu’ Syarah Muhazzab Vol: 9 Hal: 240
فرع قال اصحابنا يجوز بيع كتب الحديث والفقه واللغة
والادب والشعر المباح المنتفع به وكتب الطب والحساب وغيرهما مما فيه منفعة, قال
اصحابنا ولا يجوز بيع كتب الكفر لانه ليس فيها منفعة مباحة بل يجب اتلافها وقد ذكر
المصنف المسئلة في اواخر كتاب "
السير " وهكذا كتب التنجيم والشعوذة والفلسفة وغيرها من العلوم الباطنة
المحرمة فبيعها باطل لانه ليس فيها منفعة مباحة والله تعالي اعلم.(المجموع.9/240)
Menurut Ashab Syafi'I; boleh menjual kitab-kitab yang
birisikan hadits, fiqh, tata bahasa, syair-syair yang bermanfaat, ilmu
kedokteran, ilmu hisab (hitung) dan sebagainya yang berdayaguna. Tidak boleh
menjual kitab-kitab yang berisikan tentang kekufuran, karena padanya tidak terdapat
kemanfaatan yang diperbolehkan, bahkan kitab yang seperti ini wajib
dimusnahkan.
Mushannif (Imam Assyairozy) menambahkan lagi di akhir
kitabnya As-syair "termasuk yang tidak boleh dijual belikan lagi adalah
kitab-kitab mengenai perbintangan/astronomi (untuk menebak sesuatu hal yang
belum terjadi), sulap, filsafat dan sebagainya dari beberapa jenis ilmu
kebathinan yang diharamkan. Karena kitab-kitab tersebut adalah kitab yang tidak
terdapat padanya kemanfaatan yang diperbolehkan oleh syariat"
105.
Pembelian Buah Yang Masih Muda
Ahmad
adalah pedagang mangga, selain cekatan ia juga lincah dalam bisnisnya ini.
Setiap menjelang musim panen ia tak mau ketinggalan. Setiap pohon yang buahnya
belum masak (Pentil) ia beli juga, namun buah-buah tersebut baru akan dipetik
nanti ketika benar benar sudah masak?
² Pertanyaan
a. Bolehkah
Ahmad membeli mangga yang masih pentil tersebut?
² Jawaban
a
Tidak boleh, karena buah yang masih pentil belum
jelas apakah nanti bisa masak apa tidak
Syarat Jual-Beli Buah Yang Masih Di Pohon
²
Hamisy Albajury Vol: 1 Hal: 350
(ولا يجوز بيع الثمرة) النفردة عن
الشجرة (مطلقا) اي عن شرط القطع (الا بعد بدو) اي ظهور (صلاحها) وهو فيما لا يتلون
انتهاء حالها الي ما يقصد منها غالبا كحلاوة قصب وحموضة رمان ولبن طين وفيما يتلون
في حمرة او اسود كالعناب والاجاص والبلح واما قبل بدو الصلاح فلا يصح مطلقا لا من
صاحب الشجر ولا من غيره الا بشرط القطع
( الباجوري ،1/350)
Tidak diperbolehkan menjual buah yang masih berada di
pohon secara mutlaq (baik sudah dipanen atau belum) kecuali sudah masak, dan
hanya pada buah yang tidak berubah warnanya saat tua, ya'ni dengan memastikan
rasa manisnya tebu, rasa asemnya delima
dan . Bila terdapat pada buah yang berubah warna saat tua maka dengan melihat
warna merah atau warna hitam. Seperti pada buah anggur dan kurma.
Bila belum masak, maka aqad yang dilakukan tidak sah,
baik yang dilakukan oleh pembeli ataupun penjual, kecuali kalau sudah dipenen
maka sah.
107.Transaksi Tanpa Ijab Qabul
Salah
satu yang harus dipenuhi dalam jual beli adalah Ijab Qabul (serah
terima), sementara yang berlaku dimasyarakat dalam jual beli jarang menggunakan
Ijab Qabul.
³ Pertanyaan
² Adakah
qaul yang memberikan keabsahan aqad jual beli tanpa Ijab Qabul?
³ Jawaban
Ada, yaitu pendapat Imam Nawawi, namun hanya
sebatas terhadap sesuatu yang dianggap jual beli (pada umumnya).
Catatan:
Dasar
disyaratkannya Ijab Qabul dalam jual beli adalah hadits riwayat
Ibnu Majah.
إِنَّماَ الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ (رواه ابن ماجه )
Artinya: Jual beli itu sah bila ada ridho kedua belah
pihak
(HR. Ibnu majah )
Sedangkan
untuk mengetahui kerelaan keduanya adalah hal yang sulit, karena rela adalah
apresiasi perasaan dan hanya bisa diketahui oleh pribadi masing-masing.
Karenanya para ulama' membuat konsesus mengenai tolak ukur kerelaan dalam jual
beli Ijab Qabul.
Aqad Tanpa Ijab Qabul Dan Persyaratannya
³
Albajury Vol: 1 Hal: 241
واختار النواوي وجماعة صحة البيع بها في كل ما
يعده الناس بيعا لان المدار فيه علي رضا المتعاقدين ولم يثبت اشتراط اللفظ فيرجع
الي العرف . (الباجوري ،1/214)
Menurut Imam Nawawi dan segolongan ulama' "sah jual beli tanpa adanya Ijab Qabul ", namun terbatas pada transaksi yang
sudah dianggap (lumprah) sebagai jual beli oleh manusia. Karena yang menjadi
pokok masalah adalah ridho kedua belah pihak. Tidak ada syarat tertentu mengenai
lafadz (Ijab Qabul), karenanya yang tepat adalah dikembalikan pada kebiasaan
setempat.
107.Jual jagung campur kerikil
Sudah
menjadi rahasia umum kadang kala dalam jual beli pala wija seperti kedelai,
kacang hijau, jagung, mereka para penjual ngak segan segan mencampurnya dengan
krikil atau kotoran lainnya.
³ Pertanyaan
Apakah sah menjual pala wija yang dicampur
sebagaimana diskripsi?
³ Jawaban
Sah, karena kalau memang yang dimaksud menjadi
rahasia umum adalah diketahuinya kadar timbangan antara campuran dan palawija.
Barang Campuran Dan Konsekwensinya
²
Hamys Al-anwarul Ardabily Vol: 1 Hal: 219
قوله ولو ثبت اللبن بالماء والمسك بغيره وبيع بطل
لان المقصود مجهول قال في شرح الروض- الي ان قال......ويقتضي انه لو كان قدر المسك
واللبن معلوما صح البيع. (هامش الاردبيلي,1/219)
Bila dalam jual beli benar-benar terdapat campuran
seperti susu yang dicampur air, minyak misik dicampur dengan minyak lainnya,
maka batal jual beli yang dilakukannya. Karena maksud dan tujuan jual-beli
tidak bisa diketahui secara pasti.
Dalam syarahnya kitab Roudh disebutkan, kalau kadar
campuran antara susu dan minyak misik tadi diketahaui secara pasti maka jual
beli yang dilakukan adalah sah.
108.Menjual barang Yang Dibungkus
Kemasan
suatu produksi bukan hanya untuk menarik simpatik para pembeli, namun agar
barang produksi tidak gampang rusak (sebagai pelindung), seperti kemasan Susu
kaleng, Syrup ABC, Kecap dsb.
² Pertanyaan
Sahkah
menjual belikan barang yang dibungkus, yang seandainya dibuka akan
mengakibatkan rusaknya barang ?
² Jawaban
Sah,
sebab bungkus adalah sarana yang berdampak positif pada produk?
او لم يدل علي باقيه بل كان صوانا بكسر الصاد
وضمها للباقي لبقائه – الي ان قال......ويتسامح فقاع الكوز فلا يشترط رؤية شئ منه
كما صححه في الروضة (قوله ويتسامح في فقاع الكوز) اي في شراء ماء الكوز الذي فيه
مع عدم رؤيته وهو بضم الفاء معروف يباع في ايام العيد في قنائي القزاز ويسد فمها
خوفا من خموصته كما يدل عليه كلام الشارح لان بقاءه فيه من مصالحه .( فتح
الوهاب هامش بجيرمي علي المنهج,2/187)
Atau menjual barang yang tidak dapat diketahui keseluruhannya,
namun bagian yang terlihat adalah untuk menjaga (agar tidak rusak) bagian
lainnya. Ditolerir (oleh agama) jual-beli air dalam cangking jubung (cangkir
yang ditutup bagian atasnya agar rasanya tidak menjadi asam), tidak disyaratkan
melihat isinya, sebagaimana keteranga dalam kitab Arroudl, karena keberadaan
tutup adalah agar air selalu steriil.
116.
Memborong ketela dalam tanah
Jual
beli system borongan sudah tidak asing dikalangan kita, mulai memborong buah
yang masih dipohon, memborong umbi-umbian seperti ketela pohong, ketela rambat,
bangkoan dll. Dampak dari system borongan seperti ini adalah jumlah yang
dipanen tidak menentu, kadang sesuai perkiraan dan kadang meleset dari
perkiraan.
² Pertanyaan
a.
Bagaimana fiqh memandang jual beli dengan system
diatas ?
² Jawaban
a
Haram hukumnya serta tidak sah menurut Mazhab
Syafi’i, sebab ada unsur penipuan terhadap kapasitas Mabi’ (Barang yang
ditransaksikan), akan tetapi sah menurut sebagian Ashab Syafi’i seperti Imam Baghowi
dan Imam Al ruyani.
Menjual Barang Yang Belum Jelas
a.
Miroqussu’ud Syarah Sulam Taufiq Hal: 53
ويحرم ايضا بيع ما لم يره قبل العقد حذرا من الغرر
اي الخطر لما روي مسلم انه صلي الله عليه وسلم نهي عن بيع الغرر اي البيع المشتمل
علي الغرر من البيع قال الحصي وفي صحة بيع ذلك قولان احدهما انه تصح وبه قال
الائمة الثلاثة وطائفة من ائمتنا منهم البغوي والروياني .( مراقي الصعود شرح
سلم التوفيق.53)
Haram hukumnya menjual barang yang belum dilihat sama
sekali sebelum transaksi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang
bisa memicu kekecewaan. Selain itu Nabi Saw. telah melarang menjual barang yang
mengandung tipudaya.
Imam hashi berkata, tentang keabsahan jual beli
diatas, salah satunya mengatakan sah, pendpata ini sesuai dengan pendapat Imam
Hanafi, Hanbali dan Maliki. Pendapat ini juga didukung oleh sebagian kalangan
Syafi'iyyah seperti Imam Baghowi dan Imam Ruwyani.
116.
Jual beli cacing
Cacing
meski menjijikan ternyata khasiatnya luar biasa, akhir-akhir ini banyak di
produksi sebagai bahan kapsul, katanya mujarab untuk mengobati penyakit typus.
² Pertanyaan
Sahkah jual beli cacing sebagaimana diskripsi
diatas ?
² Jawaban
Sah menurut Mazhab Maliki, karena binatang
melata/ serangga termasuk hewan yag halal dimakan. Namun menurut mazhab
syafi'I, hanafi dan hanbali tidak sah, karena serangga adalah binatang yang
haram dimakan.
Catatan:
Syarat-syarat
barang yang diperjual belikan antara lain; (1) suci (2) bermanfaat (3) bisa
diserahkan sepenuhnya (4) dikuasai diketahui kadar, jenis dan sifatnya.
Khilaf
Ulama' Tentang Serangga/Hewan Melata
³
Al-Majmu' 9/15
( فرع ) في مذهب العلماء في حشرات
الارض كالعقار والجعلات وبنات الوردان والفار ونحوها ومذهبنا حرام, وبه قال ابو
حنيفة واحمد وداود . وقال مالك حلال لقوله تعالي ( قل لا اجد فيما اوحي الي
محرما علي طاعم يطعمه الا ان يكون ميتة)(المجموع شرح المهذب.9/15)
Menurut
mazhab Syafi'I, hanafi, hanbali dan dawud addhahiri bahwasanya; segala bentuk hewan melata seperti
kalajengking, kumbang/kepik, kecoa, tikus dan sebagainya itu haram dimakan.
Kata Imam Malik halal dimakan, sebagaimana firman Allah Swt. Yang artinya "katalanlah
(wahai Muhammad) Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai"
Menjual Serangga
² Fiqh
Ala Madzahib Al-Arba'ah; 2/232
وكذا يصح بيع حشرات والهوام كالحيات والعقارب اذا كان
ينتفع بها والضبط في ذلك ان كل ما فيه منفعة تحل شرعا فان
بيعه يجوز.( فقه علي مذاهب الاربعة .2/232)
Dan juga sah adalah menjual segala jenis serangga dan
binatang melata seperti ular, kalajengking apabila bisa diambil manfaatnya.
Karena segala bentuk benda yang bermanfaat menurut syara' itu sah
dijual-belikan.
116.
Jual Aksesoris dari serangga
Berbagai
macam aksesoris yag dijual terlihat diberbagai pasar dan Mol, salah
satunya aksesoris yang terbuat dari
serangga (jangkrik, belalang, kupu-kupu dsb yang dibungkus dengan fiberglas.
² Pertanyaan
Bolehkah menjual belikan aksesoris yang terbuat
dari serangga ?
² Jawaban
Boleh dan sah menurut Mazhab Maliki dan Hanafi
Hewan Melata Tidak Najis
³
Rohmatul Ummah Vol: 1 Hal: 9
(فصل) ما لانفس له سائلة كالنحل
والنمل والخنفساء والعقرب اذا مات في شئ من المائعات لا ينجسه ولا يفسده عند
ابي حنيفة ومالك وانه طاهر في نفسه ( رحمة الامة .1/9)
Hewan
yang tidak mengalirkan darah seperti tawon, kecoa, kala jengking dan yang
sejenisnya. Bila Hewan-hewan ini mati di dalam zat cair maka tidak
mengakibatkan zat cair menjadi najis dan rusak (dari kesuciannya) karena secara
substansial hewan-hewan ini suci menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik.
Menjual Atau Menyimpan Barang Najis
³
Almajmu’ Syarah Muhazzab Vol: 10 Hal: 234
وبيع كل نجس ككلب (قوله ككلب) – الي ان قال......نعم يصح
بيعه عند تعذر فصله كدار مبنية باجر نجس .( الثانية ) يكره اقتناء العذرة والميتة
وقال المصنف ومن تبعه لا يجوز وظاهره التحريم وليس هو علي ظاهره بل هو محمول علي
كراهة التنزيه. ( المجموع .10/234)
Tidak sah menjual barang yang najis, seperti anjing.
Namun bila benda najis tadi bercampur dengan benda suci dan sulit dipisahkan
seperti rumah yang dibangun menggunakan baru bata yang najis, maka sah jual
beli ini.
Makruh menyimpan kotoran hewan atau bangkai. Kata
Mushannif (Assyairozi, pengarang kitab muhazzab) dan para pengikutnya bahwa
binatang tersebut tidak boleh disimpan, secara dhahir ketidakbolehanya sampai pada tataran haram. Namun menurutku
(Imam Nawawi) tidak sampai haram, sebab makruhnya hanya makruh tanziih bukan
makruh tahrim (bila dikerjakan berdosa bila ditinggal mendapat pahala).
116.
Jual kayu kuburan
Umumnya
dikawasan pemakaman banyak tumbuh pepohonan, selain untuk menjaga kesejukan
lokasi juga bisa dimanfaatkan sebagai obyek komersial (dijual belikan) yang
nantinya juga kembali kepada kemaslahatan umum seperti perbaikan jalan dsb.
² Pertanyaan
Bagaimana komentar fiqh terhadap penjualan kayu
kuburan oleh warga setempat?
² Jawaban
Penjualan kayu diperbolehkan selama ada maslahah
yang kembali pada warga serta mendapat persetujuan dari Qodhi (penguasa
setempat) atau Nadhir (pihak yang merawat)
Kayu Kuburan Dijual Qodhi/Penguasa Setempat
²
Hasyiyah Ianatuttholibin Vol: 3 Hal: 183
(وسئل الطنبدوي في شجرة تنبت
بمقبرة مسبلة ولم يكن لها ثمرينتفع به الا ان بها احشابا كثيرة تصلح للبناء ولم
يكن لها ناظر خاص فهل للناظر العام اي القاضي بيعها وقطعها وصرف قيمتها الي مصالح
المسلمين ؟ فاجاب نعم للقاضي في المقبرة العامة المسبلة بيعها وصرف ثمنها في مصالح
المسلمين كثمر الشجر التي لها ثمر فان صرفها في مصالح المقبرة اولي .( حاشية
اعانة الطالبين .3/183)
Imam Atthonbadawi pernah ditanya mengenai pepohonan
yang tumbuh diperkuburan umum. Yaitu jenis pohon yang buahnya tidak bisa dimanfaatkan, hanya saja
kayunya bisa dibuat bahan baku berbagai
kebutuhan bangunan. Disana tidak ada Nadhir (pihak pengelola waqof) khusus.
Lalu apakah boleh bagi Nadhir Amm
seperti qodhi menjual atau menebangnya? yang nanti hasilnya ditasharufkan untuk
kepentingan umum.
Beliau menjawab; ya, boleh bagi Qodhi melakukan
hal-hal diatas, namun yang lebih baik adalah membelanjakan hasilnya untuk
kepentingan kuburan itu sendiri.
116.
Makan dulu baru bayar
Kesepakatan
harga adalah bagian dari proses jual beli, padahal banyak kita temui di
warung-warung atau kantin sekolah pembelian makanan atau minuman yang tidak
didahului kesepakatan harga, mereka duduk di warung, ambil makanan kemudian
setelah selesai baru membayar dengan menanyakan berapa harga yang harus
dibayar.
² Pertanyaan
Termasuk aqad apakah yang dilakukan dalam
diskripsi diatas ?
² Jawaban
Bukan termasuk aqad, hanya saja masuk pada bab Ghurmun
(Denda/ bayar hutang), cara membayar bisa dengan uang atau barang sejenis yang dimakan.
Ganti Rugi
²
Annihayah Vol: 4 Hal: 225
نقل بالدرس عن ابن عماد ببعض الهوامش ان مثل ذلك
في عدم لزوم شئ ما لو دخل علي طباخ وقال له اطعمني رطلا من لحم فاطعمه اي لم يستخف
عليه قيمته لانه لم يذكر فيه الثمن والبيع صح او فسد يعتبر فيه ذكر الثمن اقول وقد
يتوقف لو قصد الطباخ بدفعه اخذ العوض سيما قرينة الحال علي ذلك فالاقرب بدله ويصدق
في القدر المتلف لانه غارم والقول قوله ( النهاية.4/225)
Ada sebuah catatan pelajaran yang disampaikan oleh
Ibnu Imad bahwa termasuk contoh hal yang tidak terkena biaya/ kewajiban adalah
seseorang yang masuk ke warung dan kemudian ngomong "beri aku makan satu
Ritl daging ", lantas pemilik warung pun memberikan makanan yang ia
inginkan.
Pihak yang makan dalam contoh diatas tidak dikenai
kewajiban membayar makanan yang telah ia makan, sebab pemilik warung pada saat
itu tidak menyebutkan harga makanan (karena yang sebenarnya terjadi bukanlah
jual beli). Namun demikian ia terkena hukum Ghurmu (ganti rugi) karena ia telah
menggunakan barang yang bukan miliknya.
Mengganti Dengan Barang Atau Nilai Barang
²
Alasybah Wannadhoir Hal: 221
اعلم ان الاصل في المتلفات ضمان المثلي بالمثل والمتقوم
بالقيمة . (الاشباه والنظائر .221)
Ketahuilah, bahwa barang yang dirusak (dengan sengaja)
itu wajib diganti. Bila yang dirusak berupa barang, maka yang dibuat mengganti
harus berupa barang. Bila yang dirusak nilainya, maka wajib mengganti nilainya.
Keterangan:
Contoh
barang yang rusak nilainya; memakai baju baru (milik orang lain) hingga
beberapa bulan sampai jelek. Contoh barang yang rusak kondisinya; memakai baju
sampai suatu ketika terbakar atau hilang.
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik