Langsung ke konten utama

Hukum Cutting Ikan Koi


 Rumusan Obrolan Santai Santri:

rumusan group WA_OSS soal no. 14

➡️Hukum Cutting Ikan Koi

Deskripsi Masalah
     Salah satu strategi petani dan pedagang ikan  koi dalam menaikkan harga ialah cutting koi, ada beberapa cara yang di pakai dalam proses ini diantaranya menggunakan beberapa bahan kimia agar mengurangi rasa sakit dan mempercepat kesembuhan luka, membius ikan, mengerik bagian bagian tertentu dan cara-cara lainya.
Ikan koi hasil cutting biasanya oleh peternak maupun pedagang tidak di jelaskan kepada calon pembeli atau kepada panitia kontes ikan ketika akan ikut kontes.

Pertanyaan
a. Bagaimana hukum mecutting ikan koi ?
b. Bagaimana hukumnya jual beli ikan koi ?
      (Sail :Muh Irham Wonosobo )

jawaban
a.Ulama’ berbeda pendapat

✅1) Haram karena termasuk menyiksa hewan yang masih hidup dan juga tergolong sejenis tato

🖍️ Referensi
📚 شرح سلم التوفيق ص ٧٤
(و) من معاص اليدين (المثلة أى التعذيب بالحيوان)كقطع أذنه.

Termasuk maksiat kedua tangan yaitu menyiksa hewan seperti memotong telinganya

🖍️ Referensi
📚 تحفة المحتاج ج٥ ص٢٣٧
( ولا يقطع ) الشخص ( بعض سمكة ) أو جرادة حية أي : يكره له ذلك كما في الروضة  وبحث الأذرعي ، وغيره حرمته لما فيه من التعذيب

Tidak boleh memotong sebagian ikan atau belalang yang masih hidup, hal ini menurut Imam Nawawi dalam kitab Raudhah nya makruh tapi menurut Imam adzra'i dan lainnya hukumnya haram karena termasuk menyiksa hewan

🖍️  Referensi
📚 الفقه الاسلامي ج١ص٤٦٧
ويحرم نمص إلى أن قال ووشْم (وهو غرز الجلد بإبرة حتى يخرج الدم ثم حشوه كحلاً أو نيلة ليخضر أو يزرق بسبب الدم الحاصل بغرز الإبرة)… لقولهﷺ  لعن الله الواشمات والمستوشمات والنامصات والمتنمصات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الله أي الفاعلةوالمفعول بها ذلك بأمرها واللعنة على الشيء تدل على تحريمه لأن فاعل المباح لا تجوز لعنته

Menato hukumnya haram, yaitu menusuk kulit dengan jarum sehingga keluar darah lalu diisi dengan zat warna atau zat warna biru dari pohon nila agar menjadi hijau atau biru karena bercampur darah yang keluar karena tusukan jarum… berdasarkan hadits bahwa nabi melaknat orang yang membuat tato, orang yang meminta dibuatkan tato, orang yang menghilangkan bulu dirinya atau bulu orang lain, orang yang meminta orang lain menghilangkan bulu dari dirinya, dan orang yang membelah giginya untuk keelokan,’ yaitu mereka yang mengubah ciptaan Allah, baik penyedia jasanya maupun pengguna jasanya. Laknat Allah atas suatu perbuatan haram karena perbuatan  yang  mubah tidak mungkin dilaknat.

✅2) Boleh karena ada hajat yaitu cutting ikan koi untuk keindahan dan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Catatan Pertimbangan

➡️a). Ulama' syafi'iyah  selain Ibnu Mundzir sepakat bahwa boleh  ngebiri hewan yang halal dimakan yang masih kecil karena ada hajat kebaikan dagingnya
 
🖍️ Referensi

📚حاشيةالباجوري ج٢ص٢٩٩
واتفق الأصحاب إلا ابن المنذر على جواز حصاء المأكول في صغره لطيب لحمه في زمن معتدل

Ulama Syafi'iyah sepakat kecuali Ibnu Mundzir bahwa boleh ngebiri hewan yang halal dimakan dalam area hewan masih kecil karena ke-inuk-kan dagingnya di masa muda

➡️b) pendapat golongan ulama :  ngebiri hewan dianggap rukhshoh bila ada hajat syar’i 

🖍️ Referensi

📚 فتح القدير ج٢ص٢١٧
قَوْلُهُ: وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ أَيْ: وَلَآمُرَنَّهُمْ بِتَغْيِيرِ خَلْقِ اللَّهِ، فَلَيُغَيِّرُنَّهُ بِمُوجِبِ أَمْرِي لَهُمْ.
dan aku akan memerintahkan mereka untuk mengubah ciptaan tuhan, yakni : aku akan memerintahkan mereka untuk mengubah ciptaan tuhan, lalu bagi mereka benar-benar merubahnya sesuai dengan perintah saya.

وَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِي هَذَا التَّغْيِيرِ مَا هُوَ؟
Ulama beda pendapat tentang perubahan ini, apa itu?
فَقَالَتْ طَائِفَةٌ: هُوَ الْخِصَاءُ، وَفَقْءُ الْأَعْيُنِ، وَقَطْعُ الْآذَانِ.
thoifah berkata :  perubahan itu adalah ngebiri, mencongkel mata hewan dan memotong kuping

وَقَدْ رَخَّصَ طَائِفَةٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ فِي خِصَاءِ الْبَهَائِمِ إِذَا قَصَدَ بِذَلِكَ زِيَادَةَ الِانْتِفَاعِ بِهِ لِسِمَنٍ أَوْ غَيْرِهِ، وَكَرِهَ ذَلِكَ آخَرُونَ

dan sungguh golongan ulama' dalam ngebiri hewan dianggap  rukhshoh bila ada tujuan dengan ngebiri tersebut ada manfaat lebih seperti kegemukan atau selainnya tapi ulama' yang lain menghukumi makruh

➡️c). Boleh mengebiri hewan yang halal dimakan jika masih kecil dengan tujuan untuk kebaikan dagingnya dan tidak boleh ketika sudah besar dan juga menanda badan menggunakan besi panas (men-cap),  hal ini tidak ada hajat maka hukumnya haram karena termasuk dalam keumuman taghyir ciptaan Allah dan juga katagori menyakiti hewan.

🖍️Referensi

📚المجموع ج ١٨ص٣١٩
فرع) قال البغوي والرافعي لا يجوز خصاء حيوان لا يؤكل لا في صغره ولا في كبره قال ويجوز خصاء المأكول في صغره لان فيه غرضا وهو طيب لحمه ولا يجوز في كبره
Imam Al-Baghawi dan Imam Rofi'i berkata "Tidak boleh mengebiri hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya baik ketika masih kecil atau sudah besar". Dan beliau berkata "Boleh mengebiri hewan yang halal dimakan ketika masih kecil dengan tujuan untuk kebaikan dagingnya dan tidak boleh ketika sudah besar"

ووجه قولهما انه داخل في عموم قوله تعالي اخبارا عن الشيطان (ولآمرنهم فليغيرن خلق الله) فخصص منه الختان والوسم ونحوهما وبقي الباقي داخلا في عموم الذم والنهي
Sudut pandagan kedua syeikh ini sebenarnya terangkum dalam keumuman firman Allah Taala yang mengkhabarkan perihal hasutan syaitan: “Aku akan menyuruh mereka untuk mengubah ciptaan Allah” (Surah al-Nisa’, 4:119). Kemudian dikhaskan khitan hewan dan menanda badan menggunakan besi panas (men-cap), dan juga  semisal keduanya, namun memotong lebihan anggota badan yang lebih termasuk dalam perbuatan tercela dan larangan.

(فرع) الكي بالنار ان لم تدع إليه حاجة حرام لدخوله في عموم تغيير خلق الله وفى تعذيب الحيوان
menanda badan menggunakan besi panas (men-cap), jika hal ini tidak ada hajat maka hukumnya haram karena termasuk keumuman taghyir ciptaan Allah dan juga masuk cakup dalam menyakiti hewan
وسواء كوى نفسه أو غيره من آدمي أو غيره
baik mengecap dirinya sendiri atau lainnya berupa dari anak Adam atau selainnya

وان دعت إليه حاجة وقال أهل الخبرة انه موضع حاجة جاز في نفسه وفى سائر الحيوان وتركه في نفسه للتوكل أفضل لحديث ابن عباس
jika ada hajat dan ahli khubroh telah mengatakan bahwa hal ini menduduki hajat maka berhukum boleh dalam dirinya sendiri dan juga di hewan yang lain tapi tinggalkan untuk dirinya sendiri karena arah tawakal lebih afdhol karena ada hadist ibnu Abbas.

➡️d) Maksud hadis : cara melakukan hukuman bunuh adalah bersifat Umum bagi manusia saja baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

🖍️ Referensi

📚 تحفة الأحوذي ج٤ ص١٤
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ إلى أن قال
Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik terhadap sesuatu apapun. Jika kalian membunuh, maka lakukan dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih hewan, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Sebaiknya salah seorang dari kalian menajamkan alat penyembelihan, agar meringankan hewan sembelihannya

وَالْمُرَادُ مِنْهُ الْعُمُومُ الشَّامِلُ لِلْإِنْسَانِ حَيًّا وَمَيِّتًا .
Maksud dari hadis ini bersifat Umum yang syumuliyah bagi manusia baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

➡️e). Memelihara burung² yang biasa hinggap di rumah² seperti burung merpati, burung kutilang, dan lainnya hukumnya sunnah meskipun dipotong bulu sayapnya supaya tidak terbang.

🖍️ Referensi
📚 حاشية القليوبي ج٤ص٩٥
(فرع) له حبس حيوان ولو لسماع صوته او التفرج عليه او نحو كلب للحاجة اليه مع اطعامه

Hukumnya boleh  memelihara hewan walau hanya sekedar mendengar suaranya atau gemar dan senang melihatnya, atau menahan anjing untuk suatu kebutuhan dengan catatan hewan tersebut diberi makan atau umpan sesuai kebutuhannya.

🖍️ Referensi

📚 قواعد الاحكام في مصالح الانام ج١ص ١١٢
حقوق البهائم والحيوان على الإنسان، وذلك أن ينفق عليها نفقة مثلها ولو زمنت أو مرضت بحيث لا ينتفع بها، وألا يحملها ما لا تطيق ولا يجمع بينها وبين ما يؤذيها من جنسها أو من غير جنسها بكسر أو نطح أو جرح، وأن يحسن ذبحها إذا ذبحها ولا يمزق جلدها ولا يكسر عظمها حتى تبرد وتزول حياتها وألا يذبح أولادها بمرأى منها، وأن يفردها ويحسن مباركها وأعطانها، وأن يجمع بين ذكورها وإناثها في إبان إتيانها، وأن لا يحذف صيدها ولا يرميه بما يكسر عظمه أو يرديه بما لا يحلل لحمه،

kewajiban manusia dalam menjaga hak binatang ternak dan hewan. Yaitu menafkahi dengan pantas binatang tersebut, tidak boleh membebaninya dengan pekerjaan yang tidak sanggup dilakukannya; tidak mengumpulkannya dengan hewan sejenis atau hewan jenis lain yang dapat menanduk, memecahkan, atau melukainya; harus menyembelih dengan cara terbaik bila ingin menyembelihnya; tidak mengoyak kulitnya, tidak boleh mematahkan tulangnya sehingga melemahkan dan menghilangkan daya hidupnya, tidak boleh menyembelih anaknya di hadapannya, tidak boleh mengisolasinya, harus menyiapkan alas terbaik untuk dia duduk mendeku; mengumpulkan jantan dan betina pada musim kawin; tidak boleh membuang hasil buruannya; tidak boleh melemparnya dengan alat yang dapat mematahkan tulangnya atau melempar membenturkannya dengan benda yang tidak membuat halal dagingnya.



📚 فيض القدير ١- ص ١١٢
١٠٢ - (اتخذوا) ندبا وارشادا (هذه الحمام) كسحاب ما عب وهدر أي شرب الماء بلا مص وصوت يقع على الذكر والأنثى ودخول الهاء لإفادة الوحدة لا للتأنيث قال ابن العماد: ويقع على الذي يألف البيوت واليمام والقماري وساق حر والفاختة والقطا والورشان والعصفور والفتح والحجل والدراج (المقاصيص) جمع مقصوصة أي مقطوعة ريش الأجنحة لئلا تطير. يقال: قصصت الشعر أي قطعته وقصصته بالتثقيل مبالغة (في بيوتكم) بضم الباء وتكسر أي أماكن سكنكم (فإنها تلهي) من لها يلهو لعب (الجن عن) عبثهم بنحو (صبيانكم) وأذاهم قيل وللأحمر في ذلك مزيد خصوصية [ص: ١١٢] ولعل وجهه أن الجن تحب من الألوان الحمرة كما ورد في خبر فإذا كان الحمام باللون المحبوب لهم كانوا أكثر إقبالا على اللهو به والإشتغال به عن العبث بالأطفال قال في القاموس: ومجاورتها أمان من الخدر والفالج والسكتة والجمود والثبات ومن فوائد اتخاذ الحمام أنه يطرد الوحشة فقد أخرج الخطيب في التاريخ عن ابن عباس قال: شكا رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم الوحشة فقال: اتخذ زوج حمام يؤنسك في الليل لكن فيه محمد بن زياد كذاب وأخرج ابن السني عن معاذ أن عليا شكا إلى النبي صلى الله عليه وسلم الوحشة فأمره أن يتخذ زوج حمام ويذكر الله تعالى عند هديره وأشار المصطفى صلى الله عليه وسلم بقوله المقاصيص إلى عدم اتخاذ غيرها فإنه يجر إلى اللعب به بالتطير أو المسابقة وذلك مكروه بل ترد الشهادة بإدامته وفيه جواز حبس الطير في القفص مع القيام بمؤنته قال في شرح المقاصد: والجن أجسام لطيفة هوائية تتشكل بأشكال مختلفة ويظهر منها أحوال عجيبة والشياطين أجسام نارية شأنها إلقاء الناس في الفساد والغواية انتهى.
Disunahkan memelihara burung merpati yang dipotong bulu sayapnya di dalam rumah ( jika tanpa disangkar agar tidak terbang ), karena burung tersebut (lebih² yang berwarna merah ) bisa melalaikan Jin dari bermain dengan anak² kecil penghuni rumah .
Menurut Imam Ibnu Imad : Begitupula memelihara burung² yang biasa hinggap di rumah² dari sejenis burung merpati / dara, burung kutilang, burung layang² (emprit), burung puyuh dan burung yang indah dipandang ( bentuknya seperti puyuh paruhnya pendek ) .

- Riyadus Salihin :
Dinukil dari Kitab Riyadus Salihin Karya Imam Nawawi Rahimahullah. Allah Subhanahu wa Ta'alla berfirman :
بسم اللهوما من دآبة في الأرض ولا طئر يطير بجناحين إلآ أمم أمثل لكم.
" Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan umat juga seperti kamu."(QS. Al-An'am: 38)

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في سفر ، فانطلق لحاجته ، فرأينا حمرة معها فرخان ، فأخذنا فرخيها، فجاءت الحمرة تعرش فجاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال: من فجع هذه بولدها ؟ ردوا ولدها إليهاورأى قرية نمل قد حرقناها ، فقال : من حرق هذه ؟ قلنا: نحن. قال:إنه لا ينبغي أن يعذب بالنار إلا رب النار.

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA. Ia berkata aku pernah bersama Rasulullah SAW di sebuah perjalanan ketika beliau sedang membuang hajatnya, kami melihat ada seekor burung yang mempunyai dua ekor anak. Lalu induknya datang dan terbang berputar-putar mencari anaknya.
Kemudian Nabi SAW datang dan bersabda:'' Siapakah yang mempermainkan burung itu dengan mengambil anaknya? Kembalikanlah anak burung itu kepadanya.''Dan beliau juga melihat perkampungan semut yang telah kami bakar.
Beliau bertanya:'' Siapakah yang telah membakar perkampungan semut ini?''
Kami menjawab: '' Kami.''
beliau bersabda:'' Siapapun tidak pantas menyiksa sesuatu dengan api kecuali Tuhan yang telah membuat api.'' (HR. Abu Dawud: 2675)
وعن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:عذبت امرأة في هرة حبستها حتى ماتت ، فدخلت فيها النار ، لا هي أطعمتها وسقتها، إذ هي حبستها ولاهي تركتها تأكل من خشاش الأرض.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA . Bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda : '' Ada seorang wanita di siksa di dalam neraka, lantaran seekor kucing yang di kurung olehnya sampai mati. Di mana ia tidak memberi makan dan minum kepada kucingnya saat ia mengurungnya dan ia juga tidak membiarkan pergi untuk mencari serangga atau makanan di bumi.'' (Muttafaq 'alaih Bukhari: 2365 dan Muslim : 2242).

✅2). Bagaimana hukum jual beli ikan setelah proses cutting tersebut ?

Jawaban :
Hukum jual beli ikan koi tersebut adalah sah apabila dalam transaksi jual belinya sudah memenuhi syarat dan rukun jual beli.

🖍️ Referensi

📚فتح القريب ص١٦٣
(البيوع ثلاثة أشياء): أحدها (بيع عين مشاهدة) أي حاضرة (فجائز) إذا وجدت الشروط من كون المبيع طاهرا منتفعا به، مقدورا على تسليمه، للعاقد عليه ولاية. ولا بد في البيع من إيجاب وقبول؛ فالأول كقول البائع أو القائم مقامه: «بعتُك وملكتُك بكذا»؛ والثاني كقول المشتري أو القائم مقامه: «اشتريت وتملكتُ» ونحوهما

Di dalam akan jual beli harus ada ijab (serah) dan qabul (terima).
Yang pertama (ijab) seperti ucapan penjual atau orang yang menempati posisinya, “aku menjual padamu” dan “aku memberikan hak milik padamu dengan harga sekian.”
Yang ke dua (qabul) seperti ucapan pembeli atau orang yang menempati posisinya, “aku membelinya”, dan ucapan, “aku menerima kepemilikan” dan kata-kata yang semakna dengan keduanya.

📚 نظم الزبد ص ٧٠
وإنما يصح بالإيجاب @  وبقبوله أو استيجاب
في طاهر منتفع به قدر @  تسليمه ملك لذي العقد نظر
إن عينه مع الممر تعلم @ أو وصفه وقدر ما في الذمم

Jual beli sah dengan
Ijab Qabul, barang yang dijual atau uang suci, bermanfaat, bisa diserahkan pada orang lain, milik sendiri, dilihat di depan mata dan jelas ( tidak samar)


___

Susunan Team ahli

kontributor :
1. Ach. Muhtar Bs, (Alumni PP. Sidogiri, pasuruan)

2. Ust. Arupinia Katsumadai, Spd, Pamekasan Madura

3. Ust. Zainal Abidin ( Bojonegoro Jatim)

4. Ust. Muhammad Shohibunni'am
(pon pes DARUNNAJA pare kediri, Jatim)

5. Ust. Miftakhuddinn (Alumni PP. Al Anwar Sarang)

6. Ust. Junaidi El qorik ( Alumni  PP. NAHDATUL ATHFAL kabupaten kubu raya, Kalimantan barat, Aktivis DHF)

7. Ust. Abdunnasir SPdi (alumni Al anwar paculgowang)

8. Ust. Taufik udin (PP asalafiyah darun naja kab tangerang banten)

9. Ust Muhammad ridwan (alumni PP riyadulaliyah cisempur bogor)

10. Ust. muhammad Muhsin (Aktivis Piss KTB, alumni lirboyo)

11. Ust. Muchsin Chafifi (Aktivis piss KTB dan  DHF)

12. Ust. Muhyiddin (Alumni MA Al Anwar Paculgowang)

13.Ust. Muhammad (Ust.madrosah miftahul ulum sungai asam kb paten kubu raya
Alumni pp almubarok lanbulan tambelangan sampang madura)

14.  Ust. Daud (alumni PP. Payaman sirojul Mukhlisin da'wah maksud hidup, Magelang)

15. Ust. Rohim (Pondok Pesantren AS-SALAFI AL-BAIHAQI,Bangkalan Madura)

16. Ust. Muhammad. Anshori,S.Ag
( alumni pon.pes. Lirboyo Kediri)

17. Ust  Danial (Alumni PP. Manbaul ulum pakis, Kudus)

18. Ust. Mulyanto (alumni pesantren Roudhotul Banin, Panjatan, Kulon progo - jogja)

19. Ust. Abdul Rokhim (Alumni Pon Pes  Salafiyyah Syafi'iyah, Gondang - TulungAgung)

20.  Ust. MOHAMMAD NANANG QOSIM, S.Pd.I (Wakil Ketua Bendahara di PC. LDNU Kab. Sampang, Ketua PAC. JQHNU Kec. Torjun, Wakil Ketua Divisi TARTILA JQHNU Sampang, Sekretaris Ranting NU Desa Patarongan Kec. Torjun Kab. Sampang).

Notulen:

1.Ustadz "Mas" Abdullah Amin nafi' (alumni PP. Tarbiyatun Nasyi'in, Paculgowang Jombang)

2. Ust. Habib Hasan Aljufri ( Wakil pengasuh ponpes Alkhoirot, Lumajang)



Moderator:

1.Kang  Rasjid (alumni PP. Alhamdulillah, Kemadu, Sulang - Rembang, Jawa Tengah)

2. Ust. Ahmad Shodiqin ( Alumni, PP. Hidayatut thullab Pondok tengah Kamulan durenan trenggalek).

3. Neng Martiffin R.(IPPNU,CB KPP PC.sragen ,Alumni PP AL HIKMAH SRAGEN

Editor :
1. Ust. Zainal Abidin, S.Pd. (Sekretaris LBM Taman Sidoarjo, Jatim, alumni pondok pesantren Al-Anwar sarang Rembang)

Dewan Mushohih:

1.  KH. Khotimi Bahri  (Anggota Komisi MUI Kota Bogor)
2. KH Moh Salim S pd. (Alumni Al Falah Ploso Mojo Kediri)
3.  KH. Mahmud Abid ( ketua LBM MWC NU WARU. Sidoarjo Jatim, alumni Pon Pes Langitan)
4. Ust. Haris Abdul Khaliq (Sekjen PCNU Sragen)
5.Ust.  Masduqi  (mutahorij  ppmt mlangi sleman)
6. Ust. Lutfi Hakim . MA
PP. Futuhiyyah Mranggen - Demak
Anggota LDNU Kab. Bogor
7.  Ust. Fathurrohman,S.Pd.I (WAKIL ROIS SURIYAH MWC Gandrungmangu, Ketua LBM NU MWC Gandrungmangu, Ketua UPZIS di MWC Gandrungmangu, Katib Suriyah di Ranting NU Layansari, Anggota LBM di PC Cilacap,  Alumni PPHT Kamulan,Durenan,Trenggalek,Jawa Timur).
8.  KH. Ahamdi abd haliem (Pengasuh pondok pesantren Raudlatul Muttaqien Pontianak Kal-Bar)
9.  Ust. Mohammad Anwar. (Alumni
PP. Ash Shiddiq, Narukan, Kragan Rembang,  bendahara LBM PC NU kebumen ).
10. KH.dr H Nur Kholish Qomari (Anggota LKNU Batu, Anggota Komisi Fatwa MUI Batu, Ketua PDNU Batu , Seksi Baksos PDNU Pusat, Alumni PP Miftahul Huda Gading Malang dan Darul Musthofa Tarim Hadromaut Yaman).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan