Langsung ke konten utama

MAHAR NIKAH DENGAN ALAT SHOLAT


 ❇ MAHAR NIKAH DENGAN ALAT SHOLAT ❇


👉 HASIL MUSYKERWIL (MUSYAWARAH KERJA) PWNU JAWA TENGAH TAHUN 2013
KOMISI BAHTSUL MASA`IL WAQI’IYYAH : MAHAR BERUPA ALAT-ALAT SHALAT

↪ Deskripsi masalah : Ada akad nikah dengan shighot:

أَنْكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ فُلَانَةْ بِنْتَ فُلَانْ بِمَهْرِ أَدَواتِ الصَّلَاةِ حَالًّا

Sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa alat-alat sholat itu bermacam-macam kadarnya dan berbeda-beda jenis serta harga / nilainya. Seperti contoh pasangan pengantin A menggunakan mahar alat-alat sholat berupa mukena bahan sutera, sajadah, tasbih, Al-Quran, sementara pasangan pengantin B menggunakan mahar berupa mukena bahan katun dan sajadah saja. Dan sering terjadi pula yang diberikan itu tidak hanya alat-alat sholat saja, ditambah emas 3 gram misalnya, sementara dalam penyebutannya terkadang hanya alat-alat sholat saja dan terkadang disebut semua. Disisi lain, pengantin laki-laki dalam qobulnya ada yang menggunakan kalimat qobiltu dzaalik atau qobiltu bidzaalik atau qobitu ‘alaa dzaalik.

✏ Pertanyaan :
a. Bagaimana hukum penyebutan maskawin alat-alat sholat, sebagaimana deskripisi di atas ?
b. Bagaimana hukum akad nikah yang qobulnya menggunakan, kalimat qobiltu dzaalik atau qobiltu bidzaalik atau qobiltu ‘alaa dzaalik tersebut ?
c. Jika tidak sah, bagaimana solusinya baik pada item a maupun item b ?

✔ ( Pertanyaan dari PW LBMNU JATENG )

✅ Jawaban :
a. Sah. Karena penyebutan maskawin alat-alat shalat termasuk SHADAAQ MAUSHUF dan sudah MA’LUUM (yaitu pakaian yang digunakan untuk menutupi aurat dalam shalat untuk perempuan, dari mukenah / rukuh)

☑ Keterangan, dari kitab :

1. Raudhatuth Thalibin juz V halaman 588, maktabah syamilah, (6/250, cet. Daar Al-Fikr tahun 1425 H) :

فَرْعٌ أَصْدَقَهَا عَبْدًا أَوْ ثَوْبًا غَيْرَ مَوْصُوْفٍ، فَالتَّسْمِيَةُ فَاسِدَةٌ، وَيَجِبُ مَهْرُ الْمِثْلِ قَطْعًا. وَإِنْ وَصَفَ الْعَبْدَ وَالثَّوْبَ، وَجَبَ الْمُسَمَّى،

2. Asnal Mathaalib juz III halaman 204, maktabah syamilah :

اَلْبَابُ الثَّانِيْ فِيْ حُكْمِ الصَّدَاقِ الْفَاسِدِ وَلِفَسَادِهِ أَسْبَابٌ سِتَّةٌ اَلْأَوَّلُ ضَرْبَانِ أَحَدُهُمَا عَدَمُ الْمَالِيَّةِ فِيْهِ مُطْلَقًا أَوْ لِلزَّوْجِ كَخَمْرٍ وَمَغْصُوْبٍ وَقَدْ سَبَقَ حُكْمُهُ
إلى أن قال:   وَثَانِيْهِمَا اَلْجَهَالَةُ كَأَنْ أَصْدَقَهَا عَبْدًا أَوْ ثَوْبًا غَيْرَ مَوْصُوْفٍ فَيَجِبُ مَهْرُ الْمِثْلِ لِفَسَادِ التَّسْمِيَةِ

3. Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhuu juz IX halaman 245-248, maktabah syamilah, (7/ 254-255, Cet. Daar Al-Fikr, tahun 1431 / 2010) :

يُشْتَرَطُ فِي الصَّدَاقِ شُرُوْطٌ ثَلَاثَةٌ:  إلى أن قال:  اَلثَّانِيْ ـ أَنْ يَكُوْنَ مَعْلُوْمًا

b.
c. Solusi untuk item b, akad nikah harus diulang

✳ والله اعلم بالصواب ✳ مجاهدین الفقیر

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan