Pengurus Pondok Mengusir/Mengistirahatkan Santri
Diskripsi masalah:
Pada umumnya pondok di Indonesia diwaqofkan untuk para
santri yang hendak belajar ilmu agama. Dan sudah lazimnya di pondok pesantren tersebut
ditetapkan qowanin al-asasiyah atau induk peraturan berikut sanksi
pelanggarannya, sehingga para santri yang melanggar peraturan tersebut berulang
kali akan dipulangkan (diusir).
Pertanyaan:
a.
Bolehkah pengurus mengusir santri tersebut, sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan?
b.
Apakah santri yang telah diusir masih berhak kembali lagi
ke pondok tersebut?
Jawaban:
Perlu diketahui bahwa nadhir pondok adalah Kyai, sedangkan
pengurus adalah orang-orang yang telah diberi ijin oleh Kyai untuk mengurusi
kebaikan dan kemajuan pondok. Oleh karena itu, jawaban pertanyaan di atas
adalah sebagai berikut:
a.
Pengurus diperbolehkan mengusir santri tersebut
berdasarkan peraturan-peraturan yang telah disahkan oleh Kyainya.
b.
Santri yang telah dikeluarkan tersebut masih berhak
kembali ke pondok lagi menimbang maslahah dan mafsadah.
Pengambilan ibarat:
1.
I’anatut Tholibin, juz III, hal. 186
2.
Talkhishul Murod, hal. 188
وفى إعانة الطالبين، ج 3 ص 186،
مانصه:
(تنبيه) قال فى المغنى وقد يقتضى
كلامه ان له العزل بلا سبب وبه صرح السبكى فى فتاويه فقال انه يجوز للواقف والناظر
الذى من جهته عزل المدرس ونحوه اذا لم يكن مشروطا فى الوقف لمصلحة ولغير مصلحة
لانه كالوكيل المأذون له فى اسكان هذه الدار لفقير فله ان يسكنها من شاء من الفقير
مدة فله ان يخرجه ويسكن غيره لمصلحة ولغير مصلحة. اهـ
وفى تلخيص المراد، ص 188،
مانصه:
يجب على ناظر الوقف خاصا او عاما فعل الاصلح وماهو أقرب الى أغراض الواقفين
وان لم يصرحوا به اذا لم يخالف شرطهم. اهـ
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik