Permasalahan
Ada tanah wakaf untuk masjid, bolehkah dipakai untuk
I’tikaf?
Jawaban
Apabila tanah yang dimaksud wakif itu adalah
"aku jadikan tanah ini sebagai masjid"
maka walaupun belum dibangun masjid, I’tikaf di atas tanah
tersebut hukumnnya sah.
Tetapi apabila yang dimaksud wakaf tersebut adalah
tamlik kepada masjid dan oleh nadzir belum (tidak diresmikan)
atau belum dibangun masjid. Maka hukumnya I’tikaf diatas tanah tersebut tidak
sah.
Dasar Pengambilan Dalil
Al-bajuri, I: 305
قوله فى المسجد اى الخالص المسجدية فلا يصح الإعتكاف فى غير
المسجد كالمدارس والربط ومصلى العيد.
Kata pengarang (di masjid) artinya yang murni masjid , maka
tidak sah I’tikaf di selain masjid, seperti di madrasah, pondok, dan
tempat-tempat sholat ‘id.
Al-mahali, 11/76
قوله فى المسجد، ومنه روشنه ورحبته القديمة الخ
Kata pengarang (di masjid) yang termasuk dihukumi masjid
adalah emperanya, serambinya yang bangunan dulu (bersama dengan dalamannya
masjid).
Fatha al-wahab, I: 128
وثانيها مسجد للإتباع رواه الشيخان فلايصح فى غيره ولوهي
للصلاة.
Yang kedua: harus masjid dengan dasar hadits Nabi yang
diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim, maka tidak sah I’tikaf diselain masjid
meskipun disediakan untuk sholat.
Syarwani, VI: 251
والأصح وإن نازع فيه الأسنوى وغيره أن قوله جعلت البقعة مسجدا من
غير نية صريح فحيئد تصير به مسجدا وإن بات بلفظ مما مر لأن المسجد لايكون إلا
وقفا.
Menurut yang asoh, meskipun ditentang Imam Asnawi dan
lainnya bahwa perkataan seseorang:
“saya jadikan tempat ini menjadi masjid”
dengan tanpa niat itu shorih wakaf, maka dengan demikian
(tempat itu) akan menjadi masjid. Meskipun dengan lafadz-lafadz yang telah
tersebut diatas, karena masjid itu pasti wakaf. (tidak ada masjid yang bukan
wakaf).
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik