* MENGIKUTI IMAM DI DALAM PERKARA SUNNAH *
PERTANYAAN :
Bagaimana jika imam meninggalkan tasyahud awal, apakah makmum tetap tasyahud awal atau mengikuti imam ?
JAWABAN :
بسم الله الرحمن الرحيم
قال المصنف رحمه الله تعالی :
ﻭ) اﻟﺨﺎﻣﺲ (ﻣﻮاﻓﻘﺔ) ﻟﻹﻣﺎﻡ (ﻓﻲ ﺳﻨﻦ ﺗﻔﺤﺶ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻓﻴﻬﺎ) ﻓﻌﻼ ﻭﺗﺮﻛﺎ ﻛﺴﺠﺪﺓ ﺗﻼﻭﺓ ﻭﺗﺸﻬﺪ ﺃﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﺗﻔﺼﻴﻞ ﻓﻴﻪ ﺗﻘﺪﻡ ﺑﺨﻼﻑ ﻣﺎ ﻻ ﺗﻔﺤﺶ اﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﻓﻴﻪ ﻛﺠﻠﺴﺔ اﻻﺳﺘﺮاﺣﺔ ﻓﻼ ﺗﻀﺮ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ اﻹﻣﺎﻡ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻓﻌﻼ ﻭﺗﺮﻛﺎ
ﻭاﻟﺴﺎﺩﺱ ﺗﺒﻌﻴﺔ اﻹﻣﺎﻡ ﻓﻲ اﻷﻓﻌﺎﻝ ﻭاﻷﻗﻮاﻝ ﻭﻫﻮ ﺗﺄﺧﺮ اﺑﺘﺪاء ﺗﺤﺮﻡ اﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﻋﻦ اﻧﺘﻬﺎء ﺗﺤﺮﻡ اﻹﻣﺎﻡ ﻳﻘﻴﻨﺎ ﻓﻠﻮ ﻗﺎﺭﻧﻪ ﻓﻲ ﺣﺮﻑ ﻣﻦ اﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﻟﻢ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺻﻼﺗﻪ ﻭﻣﺤﻞ ﻫﺬا اﻟﺸﺮﻁ ﻓﻴﻤﺎ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﻣﻘﺘﺪﻳﺎ ﻣﻦ اﺑﺘﺪاء ﺻﻼﺗﻪ ﺃﻣﺎ ﻟﻮ ﻧﻮﻯ اﻻﻗﺘﺪاء ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎء ﺻﻼﺗﻪ ﻓﻼ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﺗﺄﺧﺮ ﺗﺤﺮﻣﻪ ﻋﻦ ﺗﺤﺮﻡ اﻹﻣﺎﻡ اﻟﺬﻱ ﻧﻮﻯ اﻻﻗﺘﺪاء ﺑﻪ ﻓﻲ اﻷﺛﻨﺎء ﺑﻞ ﻳﺼﺢ ﺗﻘﺪﻣﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻛﺬا ﻟﻮ ﻛﺒﺮ اﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﻋﻘﺐ ﺗﻜﺒﻴﺮ اﻹﻣﺎﻡ ﺛﻢ ﻃﺮﺃ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺷﻚ ﻓﻲ ﺗﻜﺒﻴﺮﻩ ﻓﻜﺒﺮ ﺛﺎﻧﻴﺎ ﺧﻔﻴﺔ ﻭﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﺑﻪ اﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﻻ ﻳﻀﺮ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﻭﺻﻼﺓ اﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﻓﺮاﺩﻯ ﻭﻋﺪﻡ ﺳﺒﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﺇﻣﺎﻣﻪ ﺑﺮﻛﻨﻴﻦ ﻓﻌﻠﻴﻴﻦ ﻭﻟﻮ ﻏﻴﺮ ﻃﻮﻳﻠﻴﻦ
dan yang kelima menyamai imam di dalam sunah-sunah yang (dianggap) melampaui batas (jika) menyalahi (imam) di dalamnya, hal nya saat mengerjakan atau meninggalkan, seperti sujud tilawah dan tasyahud awal berdasarkan perincian di dalamnya yang sudah mendahului, lain halnya sunnah yang tidak melampaui batas menyalahi di dalamnya, seperti duduk istirahat, maka tidak berbahaya menyalahi imam di dalam yang demikian itu, hal nya mengerjakan dan meninggalkan.
Yang ke enam adalah mengikuti imam di dalam perbuatan-perbuatan dan bacaan-bacaan, dan yang demikian adalah mengakhirkan permulaan takbirotul ikhrom makmum dari penghabisan takbirotul ikhrom imam secara yakin, apabila bersamaan dengan imam di dalam satu huruf dari lafadz takbir maka tidak sah shalatnya. Dan letak syarat ini di dalam perkara jika makmum adalah yang mengikuti dari awal shalatnya, adapun jika ia berniat bermakmum di pertengahan shalatnya maka tidak disyaratkan mengakhirkan takbirotul ikhram nya dari takbirotul ikhrom imam yang mana ia berniat untuk mengikutinya dipertengahan, bahkan sah mendahuluinya atas imam, dan sama halnya jika makmum bertakbir sesaat sesudah takbir imam, kemudian muncul di dalam hati imam keraguan di dalam takbirnya, lalu imam takbir yang kedua secara tersembunyi dan makmum tidak mengetahui nya maka tidak berbahaya menurut pendapat mu'tamad. Dan shalat makmum seketika itu satu persatu dan tidak mendahului imam 2 rukun perbuatan sekalipun keduanya bukan rukun yang panjang.
_Kitab Nihayatuz Zain. Syaikh Nawawi Al Bantaniy._
*قلت :*
Walhasil, makmum wajib mengikuti imam sekalipun imam meninggalkan perbuatan yang disunnahkan, yang mana apabila menyalahi imam dianggap melampaui batas, contohnya tasyahud awal. Seketika itu jika Imam meninggalkan tasyahud awal, maka makmum wajib mengikuti imam meninggalkan tasyahud awal.
*~ Abdurrachman Asy Syafi'iy ~*
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik