JAWABAN CERDAS SANG IMAM PENGHAFAL 100 RIBU HADITS, IMAM JALALUDDIN AS SUYUTHI TENTANG MAULID NABI
Pertanyaan :
Bagaimana jawaban terhadap orang yang mengatakan maulid Nabi tidak ada dalilnya ?
Jawaban :
ﻧﻔﻲ اﻟﻌﻠﻢ ﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﻣﻨﻪ ﻧﻔﻲ اﻟﻮﺟﻮﺩ،
Ketiadaan ilmu tidak mewajibkan darinya meniadakan wujud.
Qultu : Maksudnya tidak tahu dalil tidak mewajibkan seseorang meniadakan amal. Jangan dulu mengharamkan amalan jika alasannya hanya tidak tahu dalil, karena tidak tahu dalil bukanlah dalil untuk mengharamkan amal. Sebagaimana menetapkan itu butuh dalil, maka meniadakannya memerlukan dalil juga. Karena dalil itu bukan hanya Al Qur'an dan hadits, qiyas juga dalil. Tidak ada di dalam Al Quran dan hadits barang kali ada di dalam qiyas. Jika seseorang berhujjah dengan dalil qiyas, maka wajib meruntuhkan dalil qiyas tersebut dengan dalil juga, barulah boleh meniadakan amal.
ﻭﻫﺬا ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﻓﻴﻪ ﻧﺺ، ﻓﻔﻴﻪ اﻟﻘﻴﺎﺱ ﻋﻠﻰ اﻷﺻﻠﻴﻦ
Dan maulid ini sekalipun tidak warid di dalamnya nash, maka di dalamnya adalah qiyas di atas dua asal (hadits sohih).
ﻭﻗﺪ اﺳﺘﺨﺮﺝ ﻟﻪ ﺇﻣﺎﻡ اﻟﺤﻔﺎﻅ ﺃﺑﻮ اﻟﻔﻀﻞ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺃصلا ﻣﻦ اﻟﺴﻨﺔ، ﻭاﺳﺘﺨﺮﺟﺖ ﻟﻪ ﺃﻧﺎ ﺃﺻﻼ ﺛﺎﻧﻴﺎ
Imam para penghafal ratusan ribu hadits Abu Fadhl Ibnu Hajar telah mengeluarkan baginya asal dari sunnah. Dan aku mengeluarkan baginya asal yang kedua.
ﻭﻗﺪ ﺳﺌﻞ ﺷﻴﺦ اﻹﺳﻼﻡ ﺣﺎﻓﻆ اﻟﻌﺼﺮ ﺃﺑﻮ اﻟﻔﻀﻞ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻋﻦ ﻋﻤﻞ اﻟﻤﻮﻟﺪ...، قال
Syaikhul Islam Hafidzul 'Ashr Abu Fadhl Ibnu Hajar pernah ditanya tentang amalan maulid...beliau berkata :
ﻭﻗﺪ ﻇﻬﺮ ﻟﻲ ﺗﺨﺮﻳﺠﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﺻﻞ ﺛﺎﺑﺖ ﻭﻫﻮ ﻣﺎ ﺛﺒﺖ ﻓﻲ اﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ ﻣﻦ «ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺪﻡ اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻓﻮﺟﺪ اﻟﻴﻬﻮﺩ ﻳﺼﻮﻣﻮﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء، ﻓﺴﺄﻟﻬﻢ ﻓﻘﺎﻟﻮا: ﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﺃﻏﺮﻕ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﻭﻧﺠﻰ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﻨﺤﻦ ﻧﺼﻮﻣﻪ ﺷﻜﺮا ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ فقال نحن أولی بموسی منكم ، ﻓﻴﺴﺘﻔﺎﺩ ﻣﻨﻪ ﻓﻌﻞ اﻟﺸﻜﺮ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﻪ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﻣﻌﻴﻦ ﻣﻦ ﺇﺳﺪاء ﻧﻌﻤﺔ ﺃﻭ ﺩﻓﻊ ﻧﻘﻤﺔ، ﻭﻳﻌﺎﺩ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﻧﻈﻴﺮ ﺫﻟﻚ اﻟﻴﻮﻡ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺳﻨﺔ، ﻭاﻟﺸﻜﺮ ﻟﻠﻪ ﻳﺤﺼﻞ ﺑﺄﻧﻮاﻉ اﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻛﺎﻟﺴﺠﻮﺩ ﻭاﻟﺼﻴﺎﻡ ﻭاﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭاﻟﺘﻼﻭﺓ، ﻭﺃﻱ ﻧﻌﻤﺔ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻦ اﻟﻨﻌﻤﺔ ﺑﺒﺮﻭﺯ ﻫﺬا اﻟﻨﺒﻲ ﻧﺒﻲ اﻟﺮﺣﻤﺔ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ اﻟﻴﻮﻡ؟
Telah jelas bagiku takhrijnya di atas asal yang kukuh, dan yang demikian adalah hadits di dalam sohihain dari sesungguhnya Nabi ﷺ memasuki kota Madinah lalu menemukan yahudi, mereka berpuasa pada hari asyuro. Lalu Nabi ﷺ bertanya pada mereka, lalu mereka berkata : Hari Asyuro adalah hari dimana Allah menenggelamkan fir'aun dan menyelamatkan Musa, maka kami menjadikannya puasa sebagai syukur kepada Allah ta'ala. Lalu Nabi ﷺ berkata : kami lebih berhak kepada Musa dari pada kalian. Maka bisa diambil faedah darinya : Seseorang melakukan syukur kepada Allah atas apa apa yang Allah anugerahkan di dalam hari yang ditentukan dari memberi ni'mat atau meniadakan siksa (musibah). Dan yang demikian itu diulang ketika melihat hari itu setiap tahun. Dan syukur kepada Allah bisa hasil dengan macam-macam ibadah seperti sujud, puasa, shodaqoh dan membaca Al Quran. Nikmat mana lagi yang lebih besar dari nikmat dengan lahirnya Nabi ini, Nabi pembawa rahmat di hari itu ??
وﺃﺷﺎﺭ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﺇﻟﻰ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﻫﺬا اﻟﺸﻬﺮ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﺑﻘﻮﻟﻪ ﻟﻠﺴﺎﺋﻞ اﻟﺬﻱ ﺳﺄﻟﻪ ﻋﻦ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ اﻻﺛﻨﻴﻦ: " «ﺫاﻙ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﺪﺕ ﻓﻴﻪ» " ﻓﺘﺸﺮﻳﻒ ﻫﺬا اﻟﻴﻮﻡ ﻣﺘﻀﻤﻦ ﻟﺘﺸﺮﻳﻒ ﻫﺬا اﻟﺸﻬﺮ اﻟﺬﻱ ﻭﻟﺪ ﻓﻴﻪ، ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻧﺤﺘﺮﻣﻪ ﺣﻖ اﻻﺣﺘﺮاﻡ ﻭﻧﻔﻀﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﻓﻀﻞ اﻟﻠﻪ ﺑﻪ اﻷﺷﻬﺮ اﻟﻔﺎﺿﻠﺔ
Dan Nabi ﷺ memberi isyarat kepada fadhilah bulan ini yang agung dengan sabdanya bagi seorang penanya yang menanyakannya tentang puasa pada hari senin : yang demikian adalah hari aku dilahirkan di dalamnya. Maka memuliakan hari ini mencakup untuk memuliakan bulan ini yang mana Nabi ﷺ di lahirkan di dalamnya, maka seyogyanya kami menghormatinya dengan sebenar benar penghormatan dan kami mengutamakannya dengan amal amal soleh yang mana Allah telah mengutamakan dengannya bulan bulan fadhilah.
Kitab Al Hawiy Lil Fatawiy. Imam Jalaluddin As Suyuthi
Ustadz Abdurrachman Asy Syafi'iy.
Majelis Ta'lim At Tahdzib
♻️ Silahkan disebarluaskan
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik