Langsung ke konten utama

HAL-HAL YANG DIANJURKAN DI BULAN SHAFAR

 edisi revisi ada teks yg kurang lengkap.

*🌹HAL-HAL YANG DIANJURKAN DI BULAN SHAFAR🌹*


=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=


Ketauhilah kesimpulan keterangan yang dikutip dari perkataan Ulama’ Shalih bahwa segala musibah akan diturunkan ke bumi di hari rabu terakhir di bulan Shafar. Oleh sebab itu, barang siapa yang ingin selamat dan terhindar dari musibah tersebut berdo’alah di hari pertama dan rabu terakhir di bulan Shafar sebagaimana do’a di bawah ini :


*📚 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ, وَأَعُوْذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ, وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحْبَابِي, وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ, وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا, وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ, يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ, وَاخْتِمْ لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَلِأَهْلِي وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجَمِيْعُ الْمُسْلِمِيْنَ, وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. 


Syekh Abdul Hamid Al Qudsi menemukan sebuah catatan di salah satu Ulama’ bahwa barang siapa yang membaca do’a di bawah ini setiap hari di bulan Shafar maka Allah swt akan menjaganya dari segala musibah dan malapetaka sampai datangnya bulan Shafar berikutnya. Do’anya sebagai berikut :


*📚 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. (اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ, النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ ,(اللَّهُمَّ) إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الشَّهْرِ, وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَآءٍ وَبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرُ, يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ, وَمَنْ إذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ, يَآ أَزَلِيُّ يَآ أَبَدِيُّ, يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ, يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ, يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدَ, أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ, (اللَّهُمَّ) احْرُسْ بِعَيْنِكَ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي, وَوَلَدِيْ, وَدِيْنِي وَدُنْيَايَ الَّتِي ابْتَلْتَنِي بِصُحْبَتِهَا بِحُرْمَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأَخْيَارِ, بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ, يَا كَرِيْمُ, يَا سَتَّارُ, بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, (اللَّهُمَّ) يَا شَدِيْدَ الْقُوَى, وَيَا شَدِيْدَ الْمُحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ, اكْفِنِي عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ, يَا مُحْسِنُ يِا مُجَمِّلُ, يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ, يَا مَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّآ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ.


Syekh Ad Dairaby mengatakan dalam kitab al Mujarrabat bahwasannya salah satu Ulama’ yang sudah mencapai derajat ma’rifat billah menyatakan bahwasannya akan turun sebanyak 320 ribu macam musibah di setiap tahunnya. Kesemua musibah tersebut akan diturunkan di hari rabu terakhir di bulan Shafar, sehingga hari tersebut merupakan hari terberat bagi umat manusia. Oleh sebab itu, barang siapa yang melaksanakan sholat 4 raka’at di hari itu, dengan di tiap-tiap raka’atnya setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Kautsar sebanyak 17 kali, surat Al Ikhlas sebanyak 5 kali dan surat Al Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Nas) sebanyak 1 kali, kemudian setelah salam membaca do’a di bawah ini maka Allah swt akan menjaganya dari segala musibah dan malapetaka yang akan turun di hari tersebut sampai datangnya bulan Shafar berikutnya. 

Do’anya sebagai berikut :


*📚 (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ) وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, (اللَّهُمَّ) يَا شَدِيْدَ الْقُوَى, وَيَا شَدِيْدَ الْمُحَالِ, يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ, اكْفِنِي مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ, يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ, يَا مُتَفَضِّلُ, يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ, يَا مَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّآ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, (اللَّهُمَّ) بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ, وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ, اكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِي, فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ, وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .


Syekh Al Kamil Farid ad Din Syakru Kanji menyebutkan do’a tersebut dalam wirid-wirid Syekh Mughni ad Din sebagaimana keterangan dalam kitab Jawahir al Khumus. Syekh al Buny mengatakan dalam kitab Al Firdaus bahwa sesungguhnya Allah swt menurunkan musibah di Rabu terakhir bulan Shafar yang di letakkan di antara bumi dan langit. Musibah tersebut diberikan kepada Qutb al Ghoust (wali kutub) dan dibagikan kepada orang-orang ‘alim. Sehingga musibah yang terjadi pada umat manusia misalkan kematian, kesusahan, ataupun yang lainnya bukan merupakan langsung dari Allah swt, tetapi sudah hasil lebihan dari wali kutub dan juga orang-orang ‘alim. Oleh sebab itu, barang siapa yang ingin selamat sebaiknya ia melaksanakan sholat 6 raka’at. Raka’at yang pertama membaca surat Al Fatihah dan ayat kursi, dan raka’at kedua sampai selesai membaca surat Al Ikhlas, kemudian membaca Sholawat Nabi dan berdo’a sebagaimana do’a di bawah ini :


*📚 (اللَّهُمَّ) إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَسْمَآئِكَ الْحُسْنَى, وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم أَنْ تَحْفَظَنِي وَأَنْ تُعَافِيَنِي مِنْ بَلَآئِكَ, يَا دَافِعَ الْبَلَايَا, يَا مُفَرِّجَ الْهَمِّ, وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ, اكْشِفْ عَنِّي مَا كُتِبَ عَلَيَّ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. 


Salah satu Ulama’ Shalih menyebutkan bahwa Rabu terakhir di bulan Shafar merupakan hari sial. Oleh sebab itu,  disunnahkan membaca surat Yasin. Ketika sampai pada ayat :


*📚 سَلَامٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَّحِيْمٍ 


dibaca berulang kali sampai 313 kali, kemudian berdo’a sebagaimana do’a di bawah ini :


*📚 (اللَّهُمَّ) صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ, وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ, وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَآتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ, وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ. (اللَّهُمَّ) اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ, وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.


setelah itu berdo’a sesuai dengan hajatnya, baik yang bersifat duniawi ataupun ukhrawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan