Langsung ke konten utama

Amaliyah Menyambut Pergantian tahun dan 10 muharram ( Hari Ayura`)

Amaliyah Menyambut Pergantian tahun dan 10 muharram ( Hari Ayura`)
 
Keutamaan Muharram merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ “Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36)
Amalan Do`a menyambut pergantian tahun. Seyogyanya pada hari terakhir bulan Zulhijjah dan pada 1 Muharram dengan :
 
Doa Akhr Tahun Artinya: “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon Ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya. Amin yaa rabbal ‘alamin. 1.Berdoa akhir tahun pada hari terakhir bulan Zulhijah selepas Asar sebanyak 3X
Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do’a ini dalam waktu tersebut maka setan berkata: “Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia) pada satu tahun ini karena mereka mengerjakan amal ini hanya dalam waktu lebih kurang 1 jam
2.Berdoa awal tahun DOA AWAL TAHUN
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya. Amin yaa rabbal ‘alamin
dilakukan pada 1 Muharram selepas Maghrib 3X Pada Malam Harinya sejak permulaan terbenamnya Matahari (Timbul merah Jingga) itulah tanda tanggal 1 Muharam telah Tiba. Kita perlu Memohon pada Alloh agar pada Tahun mendatang kita selamat dr godaan syetan.
Fadhilahnya Barangsiapa doa ini syetan2 akan berkata : “Alangkah bahagianya orang itu dia akan dilindungi dari godaan2ku pada sisa umurnya, karena Allah mengutus 2 malaikat untuk menjaganya dari godaan2ku”
3. Selepas solat subuh pada 1 Muharram dianjurkan dibacakan Ayat Kursi sebanyak 360 kali dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahim pada setiap kali permulaan bacaan. Insya Allah barangsiapa yang mengamalkannya, akan diberikan keselamatan dan dipelihara dari sebarang musibah dan kesempitan rezeki.
Amalan-amalan lain yang disunatkan adalah: a) Qiyamullail - Solat Tahajjud, Solat Hajat, Solat Sunat Taubat b) Membaca Al-Quran c) Zikir
HARI ASYURA` (10 MUHARAM) 10 Muharam – Dinamakan juga hari ‘Asyura’. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilan dan kebenaran.sebagian peristiwa tersebut adalah: 
1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah. 
 2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
 3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan. 
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
 5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
 6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara. 
 7. Penglihatan Nabi Ya`kub yang kabur dipulihkkan Allah. 
8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritanya. 
 9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam. 
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Firaun. 
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah. 
12. Nabi Sulaiman dikurniai oleh Allah kerajaan yang besar. 
13. Hari pertama Allah menciptakan alam. 
 14. Hari Pertama Allah menurunkan Rahmat. 
15. Hari pertama Allah menurunkan hujan. 
16. Allah menjadikan ‘Arasy. 
17. Allah menjadikan Luh Mahfuz. 
18. Allah menjadikan Malaikat Jibril. 
19. Nabi Isa diangkat ke langit.
 
Dari Abu Hurairah r.a. disebutkan Rasulullah s.a.w. bersabda, "Seutama-utama puasa sesudah puasa bulan Ramadan ialah puasa bulan Muharram dan seutama-utama solat sesudah solat fardu ialah solat malam". (Sahih Muslim)
 
Abul Laits Asssamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura yakni 10 Muharram, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala 10,000 malaikat; dan barangsiapa yang puasa pada hari Asyura, maka akan diberikan pahala 10, 000 orang Haji dan Umrah, dan 10, 000 orang mati syahid; dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka setiap helai rambut Allah akan menaikkan satu darjat. Dan barangsiapa yang memberi makan buka puasa seorang mukmin yang berpuasa pada hari Asyura, maka seolah-olah memberi buka puasa semua umat Muhammad SAW dan mengenyangkan perut mereka." Sahabat bertanya : "Ya, Rasulullah, Allah telah melebihkan hari Asyura dari lain-lain hari." Jawab Rasulullah: "Benar!" Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Maisarah berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Bahwa siapa yang melapangkan pada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun itu"
Said bin Jubair dari Ibn Abbas r.a. berkata : Ketika Nabi SAW baru hijrah ke Madinah, didapati kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka ditanyakan kepada mereka tentang itu. Jawab mereka : "Hari itu Allah memenangkan Nabi Musa a.s. dari Bani Israil terhadap Fir'aun dan kaumnya. Maka kami puasa kerana mengagungkan hari ini". Maka sabda Nabi SAW :"Kami lebih layak mengikuti jejak Musa dari kamu", maka Nabi SAW menyuruh sahabat supaya berpuasa.
 
Abu Musa Al Madani meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a.; "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura adalah seperti berpuasa setahun dan siapa yang bersedekah pada hari Asyura adalah bagiku bersedekah setahun." (Riwayat Albazzar) . Dari Abu Qatadah Al-Anshari r.a, Rasulullah s.a.w. ditanya orang tentang puasa hari Arafah. Jawab baginda : "Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". Kemudian Nabi ditanya pula tentang puasa hari Asyura, jawab Baginda, "Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu". (Sahih Muslim)
Rasulullah s.a.w. bersabda; "Berpuasa kamu pada hari ke sembilan dan sepuluh Muharam dan jangan meniru cara orang-orang Yahudi." - Riwayat Al Baihaqi.
 
Amalan di hari Asyruro`.
 
Dari dalil-dalil diatas bisa disimpulkan bahwa sebagian dari amalan yg disunnahkan di hari asyura` adalah: 1.Berpuasa Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).
 
2. Shadaqah Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Imam Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu baik untuk dilakukan. Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Muharram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Kami belum menemukan landasan yang kuat mengaitkan menyayangi dan menyantuni anak yatim hanya khusus pada bulan Muharram Masaji Antoro -------------------------------------------------------------------- MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM DI BULAN MUHARRAM
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم من صام يوم عاشوراء من المحرم اعطاه الله تعالي ثواب عشرة الاف مللك ومن صام يوم عاشوراء من المحرم اعطي ثواب عشر شهيد ومن مسح يده علي راس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالي له بكل شعرة درجة
Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. Ia berkata : Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa puasa pada hari ‘asyura( tanggal10) muharram, Allah memberikan 10.000 pahala malaikat Barang siapa puasa pada hari ‘asyura( tanggal10) muharram, Allah memberikan pahala 10.000 para syuhada’ Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pad tgl 10 muharram, Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yg diusap” Manaahiij al-Imdaad I/521
وورد في فضل مسح رأس اليتيم حديث أخرجه احمد والطبراني عن أبي امامة بلفظ من مسح رأس يتيم لا يمسحه الا لله كان له بكل شعرة تمر يده عليها حسنة وسنده ضعيف ولأحمد من حديث أبي هريرة ان رجلا شكى إلى النبي صلى الله عليه و سلم قسوة قلبه فقال اطعم المسكين وامسح رأس اليتيم وسنده حسن
Dan telah datang penjelasan hadits-hadits mengenai keutamaan mengusap kepala anak yatim yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Thabraany dari riwayat Abu Umamah dengan pernyataan “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan kebaikan” (sanadnya dho’if) Juga hadits dari riwayat Abu Hurairah “Sesungguhnya seorang lelaki mengadu pada Nabi shallallaahu alaihi wasallam tentang kerasnya hatinya, Nabi bersabda ‘Berikan makanan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim” (HR. Ahmad, sanadnya Hasan) Fath al-Baari XI/151
PENGERTIAN MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM Menurut Ibn Hajar al-Haytamy maksud mashu ro’si yatiim (mengusap kepala anak yatim) diatas adalah makna hakiki (arti sebenarnya)
والمراد من المسح في الحديث الثاني حقيقته كما بينه آخر الحديث وهو ( من مسح رأس يتيم لم يمسحه إلا لله كان له بكل شعرة تمر عليها يده عشر حسنات ومن أحسن إلى يتيمة أو يتيم عنده كنت أنا وهو في الجنة كهاتين وقرن بين أصبعيه ) . وخص الرأس بذلك لأن في المسح عليه تعظيماً لصاحبه وشفقة عليه ومحبة له وجبراً لخاطره ، وهذه كلها مع اليتيم تقتضي هذا الثوب الجزيل ، وأما جعل ذلك كناية عن الإحسان فهو غير محتاج إليه لأن ثواب الإحسان الذي هو أعلى وأجلّ قد ذكر بعده وأين القرب منه ( صلى الله عليه وسلم ) في الجنة حتى يكونا كالأصبعين من إعطاء حسنات بعدد شعر الرأس ، فشتان ما بينهما إذ الأول أكمل وأعظم وعلى التنزل وأنه أريد بذلك الكناية المذكورة فيكون قوله ( كان له ) إلخ كناية عن عظيم الجزاء ، وأنه لعظمته لو وجد في الخارج لكان أكثر من عدد شعر الرأس بكثير ، فيكون التجوّز والكناية في الطرفين طرف الفعل وطرف الجزاء عليه والكناية وإن كانت أبلغ من الحقيقة إلا أن محل الحمل عليها حيث لم يمنع منها مانع ، وقد علمت أن آخر الحديث يعين الحمل على الحقيقة لإفادته أن ما بعده يكون تأسيساً ، وهو خير من التأكيد اللازم للحمل على الكناية فافهم ذلك وتأمله . ثم رأيت أحاديث صريحة بأن المراد بالمسح حقيقته .
Yang dimaksud dengan mengusap dalam hadits kedua diatas adalah arti sebenarnya seperti dijelaskan pada hadits lain “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan sepuluh kebaikan, dan barangsiapa memperbaiki anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada didekatnya niscaya aku dan dia disurga bersanding seperti ini (Dan Nabi menggandengkan antara jemarinya)” Kepala menjadi hal yang istimewa untuk disebutkan dalam hadits-hadits diatas karena mengusap kepala mengandung pengertian adanya kasih saying, rasa cinta dan mengayomi akan kebutuhan yang diusap, dan kesemuanya bila dilakukan pada anak yatim berhak mendapatkan pahala yang agung.
Sedang mengartikan ‘mengusap’ dalam hadits diatas dengan arti kinayah (sindiran-bukan sebenarnya) dalam pengertian ‘berbuat baik’ tidaklah dibutuhkan…. dst Al-Fataawaa al-Haditsiyyah Li Ibni Hajar I/43 الملا علي القاري
Namun menurut imam at toyyi dalam kitab Marqaah al-Mafaatiih Imam al-Malaa Ali al-Qaariy al-Hanafy yang dimaksud kata ‘mengusap’ pada hadits diatas adalah arti kinayah dari memberikan kasih sayang serta berbuat penuh kelembutan dan cinta kasih pada mereka .
وعن أبي أمامة أي الباهلي قال قال رسول الله من مسح رأس يتيم وكذا حكم اليتيمة بل هي الأولى بالحنية لضعفها ثم التنكير يفيد العموم فيشمل القريب والأجنبي يكون عنده أو عند غيره لم يمسحه حال من فاعل مسح أي والحال أنه لم يمسح رأس اليتيم إلا لله أي لا لغرض سواه كان له أي للماسح بكل شعرة بسكون العين ويفتح أي بكل واحدة من شعر رأسه يمر بالتذكير ويؤنث من المرور أي يأتي عليها وكذا حكم محاذيها يده وفي نسخة من الإمرار ففاعله ضمير الماسح ويده مفعوله حسنات بالرفع على اسم كان والظاهر أن الحسنات مختلفة كمية وكيفية باعتبار تحسين النيات قال الطيبي مسح رأس اليتيم كناية عن الشفقة والتلطف إليه ولما لم تكن الكناية منافية لإرادة الحقيقة لإمكان الجمع بينهما كما تقول فلان طويل النجاد وتريد طول قامته مع طول علاقة سيفه رتب عليه قوله بكل شعرة يمر عليه يده ومن أحسن إلى يتيمة أو يتيم قيل أو للتنويع وقدم اليتيمة لأنها أحوج والظاهر أنه شك من أحد الرواة وقع في غير محله لأن حكم اليتيم قد علم مما سبق ففي هذه الفقرة جير اليتيمة باللطف اللهم إلا أن يخص الإحسان بالأنعام والإنفاق ونحوهما مما يغاير معنى مطلق الإحسان الشامل للمسح
Marqaah al-Mafaatiih Syarh Misykaah al-Mashaabiih XIV/263
Wallaahu A’lamu Bis Showaab
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا

Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy

 *Tata Cara Shalat Bagi Pengantin Saat Walimah Ursy* Maklum diketahui bahwa ketika seseorang mengadakan acara walimah, maka penganten, bahkan ibu penganten dan keluarga terdekat, merias wajah dengan make up yang cukup tebal. Acara walimah ini biasanya memakan waktu berjam-jam bahkan tak jarang belum selesai sampai waktu shalat tiba. Maka bagaimanakah tata cara thaharah dan shalat bagi wanita yang memakai riasan ini? Solusi 1: Menghapus riasan wajah dan shalat sesuai waktunya Perlu diketahui bahwa salah satu syarat sah wudhu adalah tidak terdapat hal yang menghalangi tersampainya air wudhu ke anggota badan yang wajib dibasuh, tentu penggunaan make up yang tebal sudah pasti menghalangi air wudhu. Maka bagi wanita yang memakai riasan pengantin tersebut tidak boleh berwudhu kecuali sudah menghapus bersih riasan yang ada di wajah, sehingga yakin jika air wudhu benar-benar mengenai anggota wudhu, tidak cukup hanya dengan mengalirkan air tanpa terlebih dahulu menghapus make up nya seperti yan