Langsung ke konten utama

kumpulan bahsu masail


79.    Menjual Lampu Masjid yang Sudah tak Terpakai
² Pertanyaan:
Lampu waqof untuk masjid yang sudah tidak digunakan lagi, karena sudah ada listrik apakah boleh dijual demi kemaslahatan masjid tersebut?

² Jawaban
Tidak boleh dijual, tapi boleh dipinjamkan ke masjid lain.


Alat Masjid Yang Rusak
³  Fatawi al-Kubro, Vol: 3, Hal. 288-289
(وسئل) عمن جدد مسجدا اوعمره بالات جدد وبقيت الالة القديمة هل تجوز عمارة مسجد آخر قديم بها أو لا فتباع ويحفظ ثمنها أولا (فأجاب) بقوله نعم تجوز عمارة مسجد قديم أو حادث بها حيث قطع بعدم احتياج المسجد الذى هى منه إليها قبل فنائها ولا يجوز بيعها بوجه من الوجوه -إلى أن قال- ويفعل الحاكم بما فى المسجد الخراب من حصر وقناديل ونحوها ذلك فينقلها الى غيره عند الخوف عليها والله سبحانه وتعالى أعلم . اهـ  ( الفتاوى الكبرى.3/288-289)

Imam Ibnu Hajar di tanya mengenai orang yang merenofasi masjid dengan  alat-alat yang baru sementara alat-alat yang lama masih ada, apakah alat-alat yang lama itu boleh di gunakan untuk masjid yang lain yang telah ada atau tidak? dan apakah boleh dijual? Dan kemudian hasil penjualannya di simpan?.
Ibnu Hajar menjawab; ya, di perbolehkan merawat/membangun masjid baru maupun lama dengan alat-alat  masjid yang lama sekira masjid yang memiliki alat lama sudah tidak membutuhkan  lagi. Sedangkan hukum menjualnya tidak boleh dengan cara dan rekayasa apapun. Dalam hal ini, Hakim (instansi terkait) mengambil tindakan yang lebih berguna (mengenai masjid yang rusak). Artinya, tikar atau lampu masjid tersebut hendaknya di alihkan untuk  kepentingan masjid lain yang masih membutuhkan (kalau di khawatirkan rusak).

                Menjual Barang Waqof Hukumnya Khilaf
³  Mizanul Kubro Vol: 1, Hal. 228
واتفقوا على انه اذا خرب الوقف لم يعد الى ملك الواقف ثم اختلفوا فى جواز بيعه وصرف ثمنه فى مثله وان كان مسجدا فقال مالك والشافعى يبقى على حاله ولا يباع وقال أحمد يجوز بيعه وصرف ثمنه فى مثله وكذلك فى المسجد اذا لايرجى عوده وليس عند أبى حنيفة نص فيها. اهـ ) الميزان الكبرى.1/228)

Para ulama telah sepakat, jika barang waqofan telah rusak maka kepemilikannya tidak bisa kembali pada orang yang mewaqofkan. Para ulama' berselisih pendapat tentang bolehnya menjual dan menggunakan uang hasil penjualan itu di bidang waqof yang sama meskipun berupa masjid.
Menurut imam malik dan imam syafi'I, benda waqofan itu di biarkan apa adanya dan tidak boleh di jual. Sedangkan menurut imam Ahmad, boleh menjualnya dan hasil penjualannya di gunakan untuk hal yang sama. Begitu pula masjid yang telah rusak, kalau sudah tidak ada harapan bisa kembali hidup/ramai lagi. Mengenai hal ini Imam Abu Hanifah tidak menjelaskannya.

80.     Jual-beli Azimat, Jaljalut dan Sejenisnya
² Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya menjual Azimat, Jaljalut atau sejenisnya?
² Jawaban:
Hukum menjual ditafsil:
­    Boleh dan sah, jika yang membelinya seorang muslim dan si penjual tidak mengetahui bahwa azimat tersebut akan digunakan kemaksiatan. Dan haram, jikalau si penjual tahu bahwa azimat tersebut akan digunakan kemaksiatan.
­    Kalau dijual kepada orang kafir, maka hukumnya haram dan tidak sah, kecuali azimat tersebut tidak berisi tulisan al-Qur`an, asma’ mu’addhom atau ilmu syara’, maka hukumnya boleh dan sah jikalau si penjual tidak mengetahui bahwa azimat tersebut akan digunakan untuk memusuhi orang Islam.

Menjual Azimat
³  Bughyatul Mustarsyidin, hal. 124
لايصح بيع نحو الكلب والثياب والاوانى المكتوب فيها قرأن أو اسم معظم او علم شرعى ولو معلقا فى تميمة لكافر وان تحقق احترامه له اتفاقا -إلى أن قال- اما بيعها للمسلم فيحل مطلقا نعم ان ظن انه لا يصونها عن النجاسة حرم لاعانتها على معصية او لايحترمها كإدخالها الخلاء كرّه. اهـ( بغية المسترشدين.124)

Tidak sah menjual hewan sejenis anjing, pakaian dan wadah wadah yang di dalamnya terdapat ilmu agama meskipun hanya di gantungkan di  dalam 'Azimat kepada orang kafir, meskipun ada kepastian (azimat) ini akan dimulyakan.
Sedangkan menjual barang-barang tersebut kepada orang muslim hukumnya halal secara mutlak. Namun demikian, apabila ada persangkaan kuat bahwa ia tidak bisa menjaganya dari najis maka hukumnya haram karena termasuk berpartisipasi dalam perbuatan maksiat, atau ada persangkaan kuat bahwa dia tidak memulyakannya, seperti memasukkannya kedalam wc, maka hukumnya makruh.

Menjual Senjata Kepada Non Muslim
² Ianatuttholibin Vol; 3 Hal; 8
 (قوله بخلاف غير الة الحرب الخ) اى فيصح بيعه للحربى (قوله ولو مما تتأتى) اى ولو كان ذلك الغير مما تتأتى الة الحرب منه كالحديد (قوله اذ لا يتعين جعله عدة حرب) فان ظن جعله عدة حرب حرم. اهـ( إعانة الطالبين،3/8)

Sah hukumnya menjual selain alat perang kepada kafir harby meskipun berupa benda yang bisa di jadikan bahan baku dari alat peperangan seperti besi karna masih belum tentu benda itu di gunakan sebagai bahan baku alat peperangan, namun jika ada dugaan kuat benda tersebut di gunakan sebagai alat perang maka hukumnya di haramkan

81.    Menjual Daging Atau Kulit Qurban Untuk Pembangunan Masjid
² Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya menjual daging atau kulit qurban yang mana uangnya untuk dana pembangnan masjid/madrasah? Dan bagaimana pula hukumnya qurban tersebut?
² Jawaban:
Hukum penjualan daging atau kulit qurban dirinci sebagai berikut:
-       Haram dan tidak sah, apabila yang menjual mudlohhi (orang yang qurban) atau orang kaya yang telah menerima daging/kulit dari mudlohhi. Selain itu ia juga wajib menggantinya apabila dijual kepada selain mustahiq (orang faqir), dan bila dijual kepada mustahiq maka ia wajib mengembalikan uangnya dan daging/kulit yang telah diterima menjadi sodaqoh.
-       Boleh dan Sah, apabila yang menjualnya adalah si penerima qurban lagi pula faqir.

² Keterangan:
Hukum penjualan tidak terikat dengan ditasarrufkan ke masjid atau madrasah.

Larangan menjual daging quraban
³  As-Syarqowi Vol: 2, Hal. 21
 (قوله ولا بيع لحم اضحية الخ) ومثل اللحم الجلد والشعر والصوف ومحل امتناع ذلك فى حق المضحى اما من انتقل اليه اللحم او نحوه فان كان فقيرا جاز له البيع او غنيا فلا -إلى أن قال- ولا فرق فى الاضحية بين الواجبة والمندوبة.اهـ (  شرقاوى على التحرير .3/21)

Tidak diperbolehkan menjual daging kurban, begitu juga kulit, bulu kasar dan bulu halusnya. Larangan ini hanya diperuntukkan orang yang berqurban. Sedangkan penerima daging qurban  diperbolehkan menjualnya, apabila ia orang faqir. Kalu ia orang kaya, maka tidak boleh. Dan larangan ini berlaku baik qurban sunnah ataupun qurban wajib.

Penerima boleh memakan daging qurban
³  Tarsyikh Al Mustafidin Hal. 201
وللفقير التصرف فيه ببيع وغيره بخلاف الغنى اذا أرسل اليه شيئ او اعطيه فانما يتصرف فيه بنحو اكل وتصدق وضيافة لان غايته انه كالمضحى والقول بانهم اى الاغنياء يتصرفون فيه بما شاؤا ضعيف. اهـ .(ترشيح المستفيدين.201)

Penerima qurban yang fakir itu boleh mentasarufkan (daging yang diterima) dengan menjual atau yang lainnya. Lain halnya dengan orang kaya, ia tidak boleh mentasarufkan (daging yang diterima) sama sekali, baik dengan memakannya, menyodaqohkan, atau  disuguhkan (tamu), karena statusnya seperti orang yang qurban. adapun pendapat yang membolehkan, adalah pendapat yang yang lemah.

Orang yang berqurban tidak boleh memakan daging qurban
³  Al-Bajuri Vol: 2, Hal. 301 dan 295
(ولا يبيع) اى يحرم على المضحى بيع شيئ (من الاضحية) اى من لحمها او شعرها او جلدها. (قوله ولا يبيع) اى ولا يصح البيع مع الحرمة -إلى أن قال- لكن البيع صورة يقع الموقع ان كان المشترى من اهلها بان كان فقيرا فيقع صدقة له ويسترد الثمن من البائع. اهـ( الباجورى.2/301)

Orang yang berqurban diharamkan menjual sebagian dari hewan qurban, seperti daging, bulu kasar, bulu halus. Selain haram, menjaualnya juga tidak tidak sah. Akan tetapi terkadang ada contoh penjualan yang sesuai pada tempatnya, seperti pembelinya adalah orang fakir, maka barang yang dijual statusnyaadalah shadaqah, sehingga pembeli berhak meminta kembali harga yang ia bayar.

Mengganti daging yang dimakan
³  Al-Mauhibah Dzawi Al Fadl Vol: 4, Hal. 295
فان اكل الجميع ضمن الواجب وهو ما ينطلق عليه الاسم فيشترى بثمنه لحما. اهـ ( موهبة ذوى الفضل .2/301)

Jika ia memakan daging qurban, maka wajib menggantinya, yaitu mengganti daging yang dimakan (dengan sejumlah uang), kemudian membelikannya daging (lagi).
 

82.    Menjual Kelapa dengan Sabutnya
Sudah maklum bahwa dalam jual beli harus diketahui secara pasti kondisi barangnya, padahal sehari- hari kita jumpai penjualan barang yang belum jelas kondisinya , seperti jual beli kelapa yang masih dalam sabutnya, atau barang-barang lain yang belum diketahui (belum tampak mata) sebelum aqad?

³  Pertanyaan:
Bagaimana hukum menjual kelapa yang belum dikupas sabutnya?

³  Jawaban:
Hukum jual-beli tersebut sah, menurut pendapat imam Hanafi, Maliki dan Hambali serta sebagian pendapat madzhab Syafi’i. Akan tetapi menurut pendapat Imam Syafi’i versi qaul Jadid, hukumnya tidak sah.

Menjual Barang Yang Dikemas
³  Ahkamul Fuqoha`, juz I, hal. 23

ما قولكم فيمن اشترى شيئا لايراه قبل العقد كاللبن فى إنائه والبصل فى النرجيل فى قشره العليا فهل يصح البيع أم لا؟
ج: اختلف العلماء فى صحة ذلك البيع قيل انه صحيح وعليه الائمة الثلاثة وقيل لا وهو القول الجديد الاظهر قال فى شرح سلم التوفيق فى باب الربا ص 53 مانصه: ويحرم بيع مالم يره قبل العقد حذرا من الغرر اى البيع المشتمل على الغرر فى البيع  ( أحكام الفقهاء،1/23 )

Pertanyaan; Bagaiamana menurut anda tentang orang yang menjual suatu barang yang belum dilhat sebelumnya, seperti susu dalam kaleng, kelapa dalam sabut, lalu apakah sah jual-belinya?. Jawaban; ulama' berselisih pendapat tentang sahnya jual-beli ini, satu pendapat mengatakan sah, dan pendapat ini adalh pendapat tiga imam mazhab. Ada juga yang mengatakan tidak sah, pendapat ini versi qaul jadid yang adzhar. Syaikh Nawawi dalam kitab syarah sulam attaufiq halaman 53 berkata, haram menjual barang yang belum pernah dilihat sebelumnya, agar tidak terjadi penipuan dikemudian hari.

83.    Antara Promosi Dan Hadiah
Banyak kita jumpai perusahaan-perusahaan yang mengadakan promosi untuk memikat minat pembeli. Promosi tersebut antara lain dengan memberi hadiah kepada para pembeli, dan adakalanya melalui undian, ada pula yang langsung ditulis di dalam sebagian bungkus dagangannya. Dengan demikian bagi yang beruntung bisa langsung mengambil hadiahnya.

² Pertanyaan
a.       Bagaimana hukumnya membeli barang-barang dagangan tersebut, baik karena tergiur hadiah atau tidak?
b.       Bagaimana hukumnya mengikuti undian berhadiah tersebut?

² Jawaban a
        Hukum membeli barang-barang tersebut ditafsil:
-       Apabila hadiah tersebut tidak mempengaruhi kenaikan harga, maka hukumnya sah tanpa khilaf.
-       Apabila hadiah tersebut mempengaruhi kenaikan harga maka hukumnya ada tiga pendapat:
a)       Sah secara mutlak (ini menurut qaul ashoh)
b)       Tidak sah secara mutlak.
c)       Tidak sah apabila yang dimaksud membeli hadiah

Keterangan;
Jual-beli di sini disamakan dengan jual-beli Amat Mughoniyah (budak yang berprofesi sebagai musisi).
        Hukum mengikuti undian berhadiah tersebut juga tafsil:
-       Apabila kupon undian didapat dari pembelian yang sah (dengan jalan yang halal) dan hadiahnya terdiri dari barang yang halal, maka hukumnya boleh.
-       Apabila kupon undian didapat dari pembelian yang tidak sah (dengan jalan yang haram) maka hukumnya haram sekalipun hadiahnya terdiri dari barang yang halal.

Pembelian Barang Berhadiah
²  Al-Majmu’ Vol: 9, Hal. 254
 (فرع) فى بيع القينة بفتح القاف وهى الجارية المغنية فاذا كانت تساوى الفا بغير غناء والفين مع الغناء فان باعها بألف صح البيع بلا خلاف فان باعها بالفين ففيها ثلاثة اوجه ذكرها امام الحرمين وغيره (اصحها) يصح بيعها وبه قال أبو بكر الازدى لانها عين طاهرة منتفع بها فجاز بيعها باكثر من قيمتها كسائر الاعيان. (والثانى) لا يصح قاله ابوبكر المحمودى من اصحابنا لان الالف تصير فى معنى المقابل للغناء (والثالث) ان قصد الغناء بطل البيع والا فلا قال الشيخ ابو زيد المروزى قال الامام الحرمين القياس السديد هو الجزم بالصحة ذكره فى فروع منثورة عند كتاب الصداق. اهـ ( المجموع على شرح المهذب.9/254)

Cabang masalah: Mengenai jual-beli Qoynah (Budak yang bisa bernyanyi). Bila harganya seribu, maka tanpa bernyanyi. Dan kalau harganya dua ribu, maka disertai bernyanyi.
Bila budak ini dijual dengan harga seribu, hukumnya sah. Sedangkan apabila dijual dengan harga dua ribu, maka terdapat tiga pendapat -sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Haroiman-. Pertama, penjualan ini sah -Pendapat ini didukung oleh Imam Abu Bakar Al Azady- karena penjualan ini adalah penjualan barang yang suci dan bermanfaat, sehingga diperbolehkan menjualnya dengan harga yang tinggi. Kedua, tidak sah –pendapat ini dikemukakan oleh Imam Abu Bakar Al Mahmudi dari ashab syafi'I- karena harga seribu adalah harga menyanyi. Ketiga, tidak sah kalau motifasi pembeliannya adalah untuk nyanyian –pendapat ini dikemukakan oleh Syaikh Abu Zaid Al Maruzy.
Menurut Imam Haromain, yang paling berkesesuaian dengan Qiyas, hukum jual beli Qoynah adalah sah, pendapat ini tersebut dalam cabang masalah umum dalam kitab Shodaq (mahar).

Pengertian Judi
²  Is’adur Rofiq Vol: 2, Hal. 102
(وكل ما فيه قمار) وصورته المجمع عليها ان يخرج العوض من الجانبين مع تكافئهما وهو المراد من الميسر فى الاية ووجه حرمته ان كان كل واحد مترددا بين ان يغلب صاحبه فيغنم او يغلبه فيغرم فان عدلا عن ذلك الى حكم السبق والرمي بان ينفرد احد اللاعبين باخراج العوض ليأخذ منه ان كان مغلوبا وعكسه ان كان غالبا فالاصح حرمته ايضا. اهـ ( اسعاد الرفيق،2/102)

Adalah haram, segala sesuatu yang mengandung aspek spekulasi. Gambarannya adalah, barang yang sudah terkumpul akan menjadi imbalan dari dua orang (yang sama-sama mengeluarkan), inilah yang dimaksud Al Maysir kalau dalam Al Qur'an  .
Alasan diharamkannya adalah, keduanya berpeluang menang sehingga mengalahkan rekannya, atau ia dikalahkan, maka ia merugi. Kalaupun keduanya beralih dengan cara diatas dan beralih dengan sytem kompetisi atau adu melempar, dan yang mengeluarkan imbalan hanya salah satunya, dan pihak yang kalah akan memberikan imbalan atau sebaliknya ia akan menerima imbalan kalau ternyata ia menang, sytem seperti ini juga haram hukumnya menurut qaul ashoh.

Pemberian Setelah Transaksi
²  Talkhishul Murod, Hal. 155
 (مسئلة) ما يأخذه المالك من المستأجر وقت عقد الاجارة غير الاجرة ان كان يدفعه اليه بطيب نفس من غير اكراه حل تناوله ويكون فى معنى الهدية ولا يحتاج الى لفظ ولا يؤثر فى ذلك كونه فى مقابلة المعقد. اهـ ( تلخيص المراد،155)

Masalah: Sesuatu yang diperoleh pemilik barang dari pihak penyewa pada saat transaksi bukan merupakan upah apabila pemberiannya dengan kerelaan hati dan tanpa dipaksa, hukumnya halal-statusnya sama dengan hadiah-, juga tidak membutuhkan ucapan (pemberian atau penerimaan), hal ini tidak mempengaruhi transaksi yang ia lakukan.

84.    Bonek Tobat (Rehabilitasi Diri)
Bonek adalah senjata ampuh bagi si tono, kemana saja pergi ia hanya modal nekad. Selang beberapa tahun ia sadar bahwa apa yang dikerjakan selama ini adalah salah, sehingga ia berkeinginan membayar kepada mereka yang ditumpangi bonek, namun hal ini  dirasa sulit oleh si tono karena sebagian besar dari mereka tidak diketahui tempat tinggalnya.

³  Pertanyaan:
a. Jalan apa yang harus ditempuh oleh Tono, terkait kepada mereka yang tidak diketahui tempat tinggalnya ?
b. Berapa nominal yang harus dibayar oleh tono, karena tariff tempo dulu sudah tidak sama dengan saat ini ?

³  Jawaban
a.       Mentasharufkan ke masholihil ammah (Kepentingan umum), dalam hal ini yang lebih mengetahui adalah pemerintah, namun apabila pemerintahannya tidak adil cukup ia yang mentasharufkan (Lihat kifayatul ahyar & Majmu’)
b.       Yang harus dibayar adalah tarif bonek saat ini (Lihat Ianatuttholibin)

Prosedur Pertanggung jawaban
² Kifayatul Ahyar Vol: 1 Hal: 295
وكما يخرج عن العهدة بالرد إلى المالك كذلك يخرج بالرد إلى وكيله ولو غصب العين المودوعة من المودع أو من المستأجر أو من المرهون عنده ثم رد إليهم برئ على الراجح لأن يدهم كيد المالك( كفاية الأخيار - (ج 2 / ص 143)

Pelunasan tanggung jawab yang diberikan langsung kepada pemiliknya itu sama saja (ketika) diberikan kepada pihak yang mewakilinya. Semisal ada barang titipan yang dighoshob (dipakai tanpa izin), baik dari orang yang dititipi, buruh atau dari penerima gadai, kemudian dikembalikan (lagi) kepada mereka, maka bebaslah tanggung jawab orang yang mengghoshob, karena otoritas mereka sama dengan otoritas pemilik.

Sirkulasi Harta Haram
² Almajmu’ Syarah Muhazzab Vol: 9 Hal: 351-352
 (فرع) قال الغزالي : اذا وقع في يده مال حرام من يد السلطان قال قوم : يرده الي السلطان فهو اعلم بما يملك ولا يتصدق به واختار الحارث المحاسبي هذا , وقال اخرون يتصدق به اذا علم ان السلطان لا يرده الي المالك لان رده الي السلطان تكثير للظلم قال الغزالي : والمختار انه ان علم انه لا يرده علي مالكه فيصدق به عن مالكه  (قلت) المختار انه ان علم ان السلطان يصرفه في مصرف باطل  او ظن ذلك ظنا ظاهرا  لزمه هو ان يصرفه في مصالح المسلمين مثل القنناطر وغيرها فان عجز عن ذلك او شق عليه لخوف او غيره تصدق به علي الاحوج فالاحوج واهم  المحتاجين ضعاف اجناد المسلمين (المجموع  الجز .9/351-352)

Imam Ghozali berkata, manakala ditangannya terdapat harta haram yang diperoleh dari pemerintah maka menurut sebagian ulama' harus dikembalikan kepada pemerintah, Karena yang paling tahu urusannya adalah pemerintah, ia tidak boleh menyodaqohkannya. Pendapat ini yang dipilih oleh Harist Al Muhasiby.
Menurut ulama' lain, dishadaqahkan saja kalau ia tahu pihak pemerintah tidak akan mengembalikannya kepada pemiliknya. Karena mengembalikan kepada pemerintah hanya menambah kedholiman saja.
Menurut Imam Ghozali, pendapat yang dipilih adalah, hendaknya ia menyodaqohkannya saja kalau tahu bahwa pemerintah tidak akan mengembalikannya kepada pemiliknya.
Menurutku (Imam Nawawi), yang diplih dari sekian pendapat ialah, kalau ia tahu bahwa pemerintah tidak akan mengembalikan kepada pemiliknya, ia harus mentasharufkannya untuk kepentingan umum seperti jembatan dan sebagainya. Kalau ia tidak bisa melaksanakannya atau merasa berat, mungkin karena takut dan lain sebagainya, maka ia harus menyodaqohkannya kepada orang yang membutuhkan bantuan, dan yang paling membutuhkan adalah golongan lemah ekonomi dari kalangan prajurit/ tentara islam.

Cara Mengganti Kerugian
² Ianatuttholibin Vol : 3 Hal: 138-140
ويضمن متقوم اتلف (كالمنافع والحيوان) تمثيل للمتقوم وصورة تلف المنافع المغصوبة ان يسكن دار غيره او يركب دابة غيره فتلزمه القيمة وهي هنا أجرة المثل– الي ان قال ........ فان حمل علي المغصوب كما هو ظاهر صنيعه فيضمن باقصي القيمة من حبن الغصب الي حين التلف ( اعانة الطالبين.3/138-140)

Wajib mengganti barang berharga yang telah dirusak, seperti fasilitas-fasilitas atau hewan peliharaan. Contoh perusakan fasilitas yang dighoshob adalah menempati rumah atau menaiki kendaraan orang lain, konsekwensinya ia harus membayar sewanya.
Apabila ia membawanya –sebagaimana yang ia lakukan- maka wajib baginya membayar dengan harga tertinggi pada waktu mulai mengghoshob hingga terjadi rusak.

85.    Kelebihan Kain Jahitan
Abdul karim adalah seorang pengusaha konveksi, ia sangat lihai dalam mengelola bahan baku pakaian. Biasanya setiap kain 5 M yang oleh pemesannya disuruh menjadikan 5 pakaian dapat ia jadikan 6 pakaian, meski demikian ia dapat memenuhi/menyerahkan pakaian sesuai pesanan, selebihnya diambil oleh Abdul karim.

² Pertanyaan:
a.     Apakah bisa dibenarkan tindakan Abdul karim ?
b.     Lalu berapa ongkos yang harus dikeluarkan oleh pihak pemesan  6 potong atau 5 potong ?

² Jawaban a
Bisa dibenarkan manakala ada prasangka kuat bahwa pemesan rela.

Boleh Mengambil Sesuatu Yang ditolerir
³  Fatawy KubroAl Fiqhiyyah
 ( وَسُئِلَ ) بِمَا لَفْظُهُ هَلْ جَوَازُ الْأَخْذ بِعِلْمِ الرِّضَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ أَمْ مَخْصُوصٌ بِطَعَامِ الضِّيَافَةِ ؟ ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ كَلَامُهُمْ أَنَّهُ غَيْر مَخْصُوصٍ بِذَلِكَ وَصَرَّحُوا بِأَنَّ غَلَبَةَ الظَّنِّ كَالْعِلْمِ فِي ذَلِكَ وَحِينَئِذٍ فَمَتَى غَلَبَ ظَنُّهُ أَنَّ الْمَالِكَ يَسْمَحُ لَهُ بِأَخْذِ شَيْءٍ مُعَيَّنٍ مِنْ مَالِهِ جَازَ لَهُ أَخْذُهُ ثُمَّ إنْ بَانَ خِلَافُ ظَنّه لَزِمَهُ ضَمَانُهُ وَإِلَّا فَلَا . ( فتاوي الكبري,4/116)

Imam Ibnu Hajar Al Haiytami pernah ditanya, apakah diperbolehkannya mengambil sesuatu karena ada indikasi kerelaan dari pemilik itu terkhusus untuk hidangan atau yang lainnya? Beliau mejawab, masalah tersebut tidak terkhususkan pada makanan yang dihidangkan saja. Ilmuwan islam menjelaskan lebih lanjut, bahwasanya Gholabah Al-Addhon (prasangka kuat) itu kapsitasnya sama dengan pengetahuan. Oleh karena itu, bila seseorang punya prasangka kuat bahwa pemilik menolerir atas pengambilan barang olehnya, maka ia boleh mengambilnya, namun apabila sebaliknya maka ia wajib mengganti barang yang diambil.

Kelebihan Bahan Baku
³  Hasyiyah Qulyubi; 3/78
قَوْلُهُ : ( الرُّجُوعَ فِيهِ إلَى الْعَادَةِ ) هُوَ الْمُعْتَمَدُ وَمَتَى وَجَبَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْتَأْجِرِ وَدَفَعَهُ لِلْأَجِيرِ فَإِنْ كَانَ نَحْوَ الصِّبْغِ وَالْخَيْطِ وَالْحِبْرِ مَلَكَهُ بِأَخْذِهِ ، وَلَهُ التَّصَرُّفُ فِيهِ ، وَإِنْ كَانَ نَحْوَ اللَّبَنِ وَالْكُحْلِ وَمَاءِ الْأَرْضِ ، فَهُوَ بَاقٍ عَلَى مِلْكِهِ .كَذَا فِي عِبَارَةِ بَعْضِهِمْ ، وَالْوَجْهُ أَنْ يُقَالَ إنَّ مَا وَجَبَ عَلَى الْمُسْتَأْجِرِ لَا يَمْلِكُهُ الْأَجِيرُ بِأَخْذِهِ ، فَيَرُدُّ مَا فَضَلَ مِنْهُ مَا لَمْ يُوجَدْ إعْرَاضٌ عَنْهُ ، وَمَا وَجَبَ عَلَى الْأَجِيرِ يَمْلِكُهُ الْمُسْتَأْجِرُ بِوَضْعِهِ فِي مِلْكِهِ أَوْ اسْتِعْمَالِهِ فِيهِ (حاشية القليوبي,3/78)

Dalam ijarah (Buruh), bila masih ada bahan baku yang tersisa dan kemudian diberikan kepada Ajir (pekerja) maka secara otomatis akan menjadi milik Ajir (bila sisa tadi berupa wanter, benang atau tinta). Namun bila sisa tersebut berupa susu atau air, maka tidak bisa dimiliki oleh Ajir. Alasannya, apa saja yang berasal dari Musta'jir (Juragan) tidak bisa dimiliki begitu saja oleh Ajir. Oleh karena itu, kelebihan bahan baku dalam ijarah harus dikembalikan kepada musta'jir, kecuali pihak juragan sudah tidak menghiraukan. Sebaliknya, sesuatu yang dimiliki oleh Ajir bisa dimiliki oleh Musta'jir  meski hanya karena diletakkan pada bahan baku musta'jir atau dipakai oleh ajir.

³  Jawaban b
                Biaya yang harus dikeluarkan oleh pemesan hanya 5 potong (karena pada umumnya kain 5 M bisa jadi 5 potong)

UMR Dalam Perburuhan
²  Bughya Al Mustarsyidin; 166
(مسئلة ب) دفع له مالا ليبيعه ولم يجر بهما ذكر اجرة ولا ما دل عليها لم يستحق شئا كمن دفع لخياط او قصار ولم يذكر اجرة ولا ما يدل عليها اهـ.-الى ان قال- وقيل تلزم اجرة المثل مطلقا وقيل ان جرت العادة باخذها اخذها والا فلا واستحسنه الغزالي وغيره وافتي وقضي به  جمع  (بغية المسترشدين,166)

Masalah yang kedua: bila seseorang dikasih uang untuk membeli barang, tanpa menyebutkan ongkos yang akan diterima atau terdapat tanda-tanda akan diberi ongkos, maka ia tidak berhak mendapatkan ongkos. Hal ini sama halnya dengan  orang yang disuruh menjahit atau menenun, pada saat menyuruh tidak ada penyebutan atau kesan akan diberi ongkos. Namun menurut satu pendapat, penjahit berhak mendapatkan ongkos. Ada juga yang berpendapat, ia berhak mendapat ongkos jika kebiasaanya memang seperti itu (pendapat ini didukung oleh Imam Ghozali dan menurut fatwa banyak ulama')

Catatan:
Perlu diketahui bahwa ketika nanti si pemesan meminta kelebihan kaian (yang saat ini sudah berupa baju) maka Abdul karim wajib memenuhi permintaan ini, namun Abdul karim juga berhak meminta imbalan dengan perincian sbb:
a)      Bila pakaian tersebut menjadi mahal karena mutu kainnya, maka Abdul karim hanya berhak mendapat ganti rugi harga benang
b)       Bila pakaian tersebut mahal karena mutu jahitan Abdul karim, maka ia berhak mendapatkan seluruh harga pakaian (setelah dikurangi harga kain)
c)      Bila pakaian tersebut mahal karena desaint Abdul karim, maka ia berhak mendapatkan harga bahan dan separuh harga perbandingan (harga sebelum dan sesudah dijahit)

Kenaikan Harga Milik Siapa?
²  Roudlotuttholibin
وان زادت قيمته مصبوغا عليهما بان صار ثلاثين فمن اطلق الجواب في طرق النقص اطلق فزيادة لصاحب الثوب وان كان لارتفاع سعر الاصباغ فهي للغاصب . ( روضة الطالبين,3/48)

Bila setelah diberi warna (diwenter) nilainya bertambah, maka kelebihan harga adalah kepunyaan pemilik baju. Namun bila yang bertambah adalah harganya, maka kelebihannya adalah milik orang yang membawa baju.

86.    Nama Transaksi Yang Dilakukan PLN
Salah satu jasa yang paling dibutuhkan masyarakat adalah jasa listrik. Selama ini  yang mengelola jasa ini hanya  pihak pemerintah (PLN), belum ada pihak swasta yang menanganinya. Sehingga kebijakannya-pun tidak bisa diganggu gugat, satu contoh kenaikan tariff listrik  100% .

² Pertanyaan:
a.    Aqad apa yang terjadi antara masyarakat dan PLN ?

² Jawaban a 
Termasuk aqad jualah, karena kepastian penggunaan listrik belum jelas (amalnya PLN masih mubham). PLN hanya memperoleh upah ketika selesai penggunaan oleh pelanggan.

Perbedaan Ju'alah & Ijarah
³  Bujairimy alalmanhaj; 3/239
 (وعمل عامل ولو مبهما) فالجعالة تفرق اللاجارة من اوجه جوازها علي عمل مجهول وصحتها مع غير معين وعدم اشتراط قبول العامل وكونها جائزةة لا لازمة وعدم استحقاق العامل الجعل الا بالفراغ من العمل –الي ان قال......ويفرق بينه وبين الاجارة بانه ثم ملكه بالعقد وهنا لا يملكه الا بالعمل. (بجيرمي علي المنهج ،3/239)

Ju'alah bisa dibedakan dengan ijarah dari berbagai sisi, diantaranya (1) Amaliyahnya boleh pada sesuatu yang belum jelas (2) Boleh (sah) dikerjakan oleh orang yang belum jelas identitasnya (3) Pihak pekerja tidak berkeharusan menerima (melakukan Qabul) dalam ju'alah (4) Ju'alah adalah bentuk aqad ja'izah (tidak terikat) (4) Pekerja bisa mendapatkan upah setelah menyelesaikan pekerjaanya (5) Upah yang diterima adalah semata –mata sebagai imbalan atas suksesnya pekerjaan (bukan karena ikatan kontrak kerja)

87.    MAKELAR
Sebagai penyambung lidah berbisnis dalam kalangan kita dikenal dengan Makelar. Laba yang diraup olehnya cukup lumayan, karena selain  mendapatkan uang muka dari orang pertama (Muwakkil) ia juga dapat laba dari hasil penjualan kepada pihak pembeli, sebab harga jual makelar diatas harga yang diberikan oleh orang pertama (pemilik barang).

³  Pertanyaan
a. Bagaimana kaca mata fiqh memandang cara kerja Makelar ?
b. Apa status uang laba makelar ?

³  Jawaban
a. Cara kerja Makelar dalam fiqh diperbolehkan karena kategori Wakalah, sehingga selama orang pertama (pemilik barang) tidak memberi batasan tertentu dalam menjual, sesuai diskripsi   diatas kinerja makelar sah. Namun makelar bisa juga dikategorikan akad ju’alah
b. Sebenarnya laba makelar itu juga milik orang petama, akan tetapi kalau ada indikasi bahwa pemilik barang ridho atau memberikannya maka makelar boleh memilikinya

Wakil Harus Mematuhi Perintah Muwakil
² Al Majmu' 14/443.
وإن قدر الثمن فقال: بع بألف درهم، لم يجز أن يبيع بما دونها، لان الاذن في الالف ليس بإذن فيما دونها، وإن باع بألفين نظرت، فان كان قد عين من يبيع منه لم يجز، لانه قصد تمليكه بألف فلا يجوز أن يفوت عليه غرضه، وإن لم يعين من يبيع منه جاز.لان الاذن في الالف إذن فيما زاد من جهة العرف.لان من رضى بألف رضى بألفين وإن قال بع بألف ولا تبع بما زاد لم يجز أن يبيع بما زاد، لانه صرح بالنهي فدل على غرض قصده فلم يجز مخالفته (  المجموع - 14/140)

Bila wakil di suruh menjual barang dengan harga seribu dirham, maka ia tidak boleh menjual dengan harga yang lebih rendah. Namun bila barang tersebut dijual dengan harga dua ribu dirham maka ada dua pendapat. Pendapat pertama, tidak boleh kalau pihak muwakil sudah menentukan orang yang akan membelinya, karena hal yang demikian menghalang-halangi niat pembeli. Namun apabila pihak muwakil tidak menentukan orang yang akan membelinya, maka ia boleh menjual dengan harga dua ribu dirham (karena umumnya, izin seribu dirham juga merupakan izin lebih dari seribu, dan orang yang rela menjual dengan harga seribu dirham tentunya rela menjual dengan harga dua ribu dirham)
Bila muwakil berkata kepada wakil, juallah barang ini dengan harga seribu dirham dan jangan kau jual lebih dari seribu! maka wakil tidak boleh menjual lebih dari seribu dirham (karena muwakil sudah jelas-jelas melarang menjual dengan harga lebih dari seribu) oleh karena itu tidak boleh ada perbedaan antara wakil dan mukil.

Mengambil Boleh Asalkan Pemilik Rela
³  Fatawi Kubro; 4/116
( وَسُئِلَ ) بِمَا لَفْظُهُ هَلْ جَوَازُ الْأَخْذ بِعِلْمِ الرِّضَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ أَمْ مَخْصُوصٌ بِطَعَامِ الضِّيَافَةِ ؟ ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ كَلَامُهُمْ أَنَّهُ غَيْر مَخْصُوصٍ بِذَلِكَ وَصَرَّحُوا بِأَنَّ غَلَبَةَ الظَّنِّ كَالْعِلْمِ فِي ذَلِكَ وَحِينَئِذٍ فَمَتَى غَلَبَ ظَنُّهُ أَنَّ الْمَالِكَ يَسْمَحُ لَهُ بِأَخْذِ شَيْءٍ مُعَيَّنٍ مِنْ مَالِهِ جَازَ لَهُ أَخْذُهُ ثُمَّ إنْ بَانَ خِلَافُ ظَنّه لَزِمَهُ ضَمَانُهُ وَإِلَّا فَلَا . ( فتاوي الكبري,4/166)

Imam Ibnu Hajar Al Haiytami pernah ditanya; apakah diperbolehkannya mengambil sesuatu karena ada indikasi kerelaan dari pemilik itu terkhusus untuk hidangan atau yang lainnya?. Beliau mejawab; masalah tersebut tidak terkhususkan makanan yang dihidangkan. Ulama' menjelaskan lebih lanjut bahwa; Gholabah Al-addhon (prasangka kuat) sama dengan ilmu kapasitasnya. Oleh karena itu, bila seseorang punya prasangka kuat bahwa pemilik menolerir atas pengambilan barang olehnya, maka ia boleh mengambilnya, namun apabila sebaliknya maka ia wajib mengganti barang yang diambil.

Keuntungan Adalah Milik Muwakkil
² Bujairmy Alalmanhaj: Vol: 2 Hal: 442
وَمِنْهُ يُؤْخَذُ امْتِنَاعُ مَا يَقَعُ كَثِيرًا مِنْ اخْتِيَارِ شَخْصٍ حَاذِقٍ لِشِرَاءِ مَتَاعٍ فَيَشْتَرِيَهُ بِأَقَلَّ مِنْ قِيمَتِهِ لِحِذْقِهِ وَمَعْرِفَتِهِ وَيَأْخُذُ لِنَفْسِهِ تَمَامَ الْقِيمَةِ مُعَلِّلًا ذَلِكَ بِأَنَّهُ هُوَ الَّذِي وَفَّرَهُ لِحِذْقِهِ وَبِأَنَّهُ فَوَّتَ عَلَى نَفْسِهِ أَيْضًا زَمَنًا كَانَ يُمْكِنُهُ فِيهِ الِاكْتِسَابُ فَيَجِبُ عَلَيْهِ رَدُّ مَا بَقِيَ لِمَالِكِهِ لِمَا ذُكِرَ مِنْ إمْكَانِ مُرَاجَعَتِهِ إلَخْ فَتَنَبَّهْ لَهُ فَإِنَّهُ يَقَعُ كَثِيرًا  ( بجيرمي علي المنهج,2/442)

Bisa diambil kesimpulan dari masalah diatas (wali anak yatim boleh mengambil harta yang ditasharufkan, wakil tidak boleh mengambil harta keuntungan muwakkil) bahwasanya; tidak diperbolehkan bagi orang yang lihai dalam membeli barang (untuk orang lain) dengan harga dibawah standart, dan kemudian ia mengambil keuntungan untuk dirinya dengan mengklaim bahwa harga tersebut ia peroleh karena kelihaiannya dalam menawar, dan lagi dalam memperoleh barang tadi ia sudah mengorbankan waktu yang semestinya dibuat bekerja. Perbuatan seperti ini tidak diperbolehkan, oleh karenanya ia wajib mengembalikan uang kembalian harga standart, karena hal yang demikian akan ditanyakan oleh muwakkil (orang yang menyuruh). Ingatlah akan hal ini! karena banyak terjadi dalam realita jehidupan.

88.    JUAL BELI BONEKA
²   banyak dijual ditrotoar-trotoar ataupun toko-toko berbagai macam boneka berbentuk monyet, beruang, badut dan lain-lain bentuknya ada yang utuh dan yang tidak utuh dikemas sebagai gantungan kunci – bantal guling atau mainan anak-anak bahakan ada yang didesain sebagai celengan.

² Pertanyaan
a. Bagaimana hukum membuat, menjual dan mengoleksi boneka-boneka tersebut?
b. Apa batasan bentuk dan umur untuk diperbolehkannya boneka bagi anak perempuan?
c.    Apabila tidak diperbolehkan apa yang mesti kita lakukan atas boneka-boneka yang terlanjur kita beli?

² Jawaban
a.   Hukum membuat dan menjual haram, kecuali untuk mainan anak perempuan   dan ada tujuan mendidik mengurus anak.
Hukum mengoleksi boneka yang tidak dibuat mainan anak perempuan dan bertujuan mendidik haram, kecuali dalam bentuk yang tidak di mungkinkan bisa hidup.

Menjual Boneka Mainan
² Inarotut Duja Hal. 239.
ونقل الشيخ عبد الباقي الزرقاني عن الخطاب انه يستثنى من التصوير المحرم تصوير لعبة على هيئة بنت صغيرة تلعب بها البنات الصغار فإنه جائز ويجوز بيعها وشراؤها لتدريب البنات على تربية الأولاد انتهى . وفى اشتراط كون اللعبة الجائزة للبنات الصغار ناقصة او مما لا يبقى وعدم اشتراط ذلك خلاف رجح بعضهم الأول .  ( انارة الدجى ,239)

Syeh Abdul baqy Azzarqony mengatakan, "Imam khottob mengecualikan kategori menggambar yang diharamkan adalah gambar yang diperuntukkan anak perempuan yang masih kecil sebagai sarana mainan dan  pendidikan mereka, karenanya boleh menjual belikannya”.

Alasan diharamkan Boneka atau Patung
²  Fiqh Ala Madzahibil Arba’ah Juz II Hal. 40.
وأما القسم الثاني فإن فيه تفصيل المذاهب على أن المحرم منه انما حرم فى نظر الشرع اذا كان لغرض فاسد كالتماثيل التى تصنع لتعبد من دون الله وكذلك اذا ترتب عليها تشبه او تذكر لشهوات فاسدة فإنها فى هذه الحالة تكون كبيرة من الكبائر فلا يحل عملها ولا بقاؤها ولا التفرج عليها . أما اذا كانت لغرض صحيح كتعلم وتعليم فإنها تكون مباحة لا اثم فيها . ولهذا استثنى بعض المذاهب لعب البنات العرائس الصغيرة الدمى فإن صبغها جائز وكذلك بيعها وشراؤها لأن الغرض من ذلك انما هو تدريب البنات الصغار على تربية الأولاد وهذا الغرض كاف فى اباحتها (فقه علي مذهب الاربعة,2/40)

Dalam pembagian hukum yang kedua ada beberapa rincian dari beberapa madzhab. Pada dasarnya dalam pandangan syari'at, hukum haram (membuat patung atau boneka) adalah karena pertimbangan tujuan yang tidak dibenarkan oleh syara', seperti pembuatan gambar sebagai media menyembah selain Allah SWT. Atau karena nantinya hanya akan memperturutkan hawa nafsu atau yang lainnya, karena hal yang demikian adalah termasuk dosa besar, oleh karena itu tidak diperbolehkan melakukan atau membiarkannya, apalagi merasa bangga atas hal itu.
Adapun pembuatan gambar atau boneka karena faktor yang dibenarkan Islam, seperti dalam rangka belajar-mengajar, maka hal yang demikian ini diperbolehkan. Oleh karena itu, sebagian mazhab memperbolehkan membuat, menjual-belikan boneka untuk mainan anak-anak (Perempuan), karena ada tujuan mendidik dan memberikan pembelajaran kepada mereka dalam mengurus anak-anak mereka kelak setelah tiba saatnya mereka berumah tangga, dan inilah satu-satunya alasan diperbolehkan menggunakan boneka.

Hadits Yang Memperbolehkan Bermain Boneka
²  Fiqhussunnah Juz VI Hal. 369.
جاءت الأحاديث الصحيحة الصريحة بالنهي عن صناعة التماثيل عن تصوير ما فيه روح سواء أكان انسانا او حيوانا ام طيرا ، أما لا روح فيه كالأشجار والأزهار ونحوها فإنه يجوز تصويره – الى أن قال- ويستثنى من هذا لعب الأطفال كالعرائس ونحوها فإنه يجوز صنعها وبيعها للأحاديث الآتية – عن عائشة قالت كنت ألعب بالبنات فربما دخل علي رسول الله e  وعندي الجواري فإذا دخل خرجن واذا خرج دخلن ( فقه السنة,6/369)

Tersebut di beberapa hadits shahih tentang larangan membuat gambar-gambar makhluk hidup (bernyawa) baik berupa manusia atau burung. Sedangkan menggambar makhluk tidak hidup seperti pepohonan, bungah dan sebagainya itu diperbolehkan.
Dalam hal ini, dikecualikan menggambar/membuat boneka untuk diberikan kepada anak-anak usia dini sebagai sarana bermain, hukum menjual-belikannya juga boleh. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh siti A'isyah ra. yang artinya; "Aku (Siti A'isyah) pernah bermain (boneka) bersama para budak (perempuan), saat itu acap kali Rasulullah Saw. datang (melihatku), pada saat Beliau datang budak-budak tadi keluar dan saat Rasul keluar budak-budak tadi masuk kembali.(HR. Muslim dan Abu Dawud)

Hukum Berada Di Lokasi Yang Ada Bonekanya
² Hasyiyyah Baijury Juz II Hal. 127-128.
(قوله كأن يكون الخ ) وكان يكون هناك منكر الى أن قال – وكصور حيوان مرفوعة على هيئة لا تعيش بدونها كأن كانت على سقف او جدار او ثياب ملبوسة ولو بالقوة او وسادة منسوبة بخلاف صور غير الحيوان كالأشجار والسفن والشمس والقمر او صور حيوان غير مرفوعة بأن كانت على أرض او بساط يداس عليه او على مخاد يتكأ عليها او على هيئة لا تعيش بها كأن كانت مقطوعة الرأس او الوسط او مخرقة البطون فلا يحرم عليه الحضور حينئذ. ومنه يعلم جواز التفرج على خيال الظل المعروف لأنها شخوص مثقبة البطون – الى أن قال _ وهذا التفصيل فى دوامه وجواز التفرج عليه وأما أصل تصوير الحيوان فحرام مطلقا ولو على هيئة لا يعيش بها كأن كان  بلا رأس لخبر أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورون نعم يستثنى لعب البنات لأن عائشة كانت تلعب بها عنده e وحكمة ذلك تعليمهن أمر التربية  ( حاشية الباجوري,2/127-128)

Tidak diperbolehkan hadir di tempat yang ada gambar hewan hidup, meski pada posisi yang tidak mungkin bisa hidup, seperti berada diatas langit-langit, dinding, pakaian atau dibantal.
Lain hal dengan gambar selain hewan seperti pohon, perahu, matahari, rembulan atau berbentuk hewan yang tidak hidup seperti hewan yang tergeletak diatas tanah atau dalam posisi diinjak atau berada diatas jarum atau dalam bentuk yang tidak mungkin bisa hidup seperti tanpa kepala, perutnya bolong maka tidak haram berada ditempat tersebut .
Adapun hukum asal mengambar hewan itu adalah haram, meski dalam bentuk yang tidak mungkin bisa hidup. Sebagaimana hadits yang artinya; "manusia yang paling dahsyat siksanya kelak dihari kiamat adalah pelukis". Keharaman ini mengecualikan gambar atau boneka sebagai sarana bermain, sebab siti A'isyah pernah bermain boneka di hadapan Rasulullah Saw. (dan beliau tidak melarangnya). Hikmah diperbolehkannya adalah sebagai sarana pendidikan anak.

Jawaban b
Menurut Jumhurul Ulama’ adalah sebagai berikut:
-       Batasannya harus kecil dan berbentuk anak perempuan, namun ada sebagian Ulama’ yang memperbolehkan dengan bentuk selain manusia.
-       Batasan umur adalah selama belum baligh, namun Ibnu Hajar Al Asqolany berpendapat masih tetap diperbolehkan meskipun sudah baligh selama ada hajat mendidik.

Jenis Boneka Yang Diperbolehkan
² Inarotudduja Hal. 239.
ونقل الشيخ عبد الباقي الزرقاني عن الخطاب انه يستثنى من التصوير المحرم تصوير لعبة على هيئة بنت صغيرة تلعب بها البنات الصغار فإنه جائز ويجوز بيعها وشراؤها لتدريب البنات على تربية الأولاد انتهى . وفى اشتراط كون اللعبة الجائزة للبنات الصغار ناقصة او مما لا يبقى وعدم اشتراط ذلك خلاف رجح بعضهم الأول .  ( انارة الدجى ص,239)

Pernah Syeikh Abdul Baqy Azzarqony menyuplik/mengutip pendapat Imam Khottob bahwasanya"Dikecualikan hukum menggambar/membuat boneka  yang diharamkan adalah boneka mainan berbentuk anak kecil yang dibuat bermain oleh anak perempuan". Boneka seperti ini boleh diperjual-belikan untuk mendidik anak perempuan.

Alasan Siti A'isyah ra. Boleh Bermain Boneka
a.       Fathul Bari Juz X Hal. 543.
وإنما أرخص لعائشة فيها لأنها إذ ذاك كانت غير بالغ   إلخ …. (فتح الباري,10/543)

Alasan diperbolehkannya siti A'isyah bermain boneka adalah karena siti A'isyah pada waktu itu belum baligh.

Mainan Dalam Rangka Education
b.       Hasyiyah Al Adawy juz II Hal. 424.
والناظر فيما قاله صاحب ( الفتح ) يترجح لديه جواز لعب البنات الصغار باللعب التي على أشكال مختلفة لتدريب وتمرين الينات من صغرهن على أمر بيوتهن وأولادهن  إلى أن قال - لأن بهن التدرب على حمل الأطفال وحرم للكبار )حاشية العدوي,2/424)

Analisa penulis kitab Al-fath bahwasanya "tidak dilarang berbagai bentuk mainan anak-anak dalam rangka education urusan rumah tangga. Namun hal ini hanya berlaku untuk anak-anak yang belum dewasa/baligh".

Batasan Usia Boleh Bermain Boneka
c.        Mausu’ah Al Fiqhiyyah Juz XII Hal.
والمراد بصغار البنات من كان غير بالغ منهن – الى أن قال – وقال ابن حجر وفى الجزم فيه نظر لكنه محتمل لأن عائشة رضي الله عنها كانت فى غزوة خيبر بنت أربع عشرة واما فى غزوة تبوك فكانت قد بلغت قطعافهذا يدل على أن الترخيص ليس قاصرا على من دون البلوغ منهن بل يتعدى الى مرحلة ما بعد البلوغ ما دامت الحاجة قائمة لذلك . الموسوعة الفقهية - (ج 2 / ص 4280)

Yang dimaksud dengan Shigorul Banaat adalah anak-anak yang belum baligh. Ibnu Hajar berkata, pernyataan diatas perlu ditinjau kembali, karena memang saat perang Khoibar siti A'isyah masih berusia 14 tahun, akan tetapi saat perang Tabuk siti A'isyah sudah baligh, ini menunjukkan bahwa diperbolehkannya bermain boneka/gambar bukan hanya pada saat belum baligh, akan tetapi sampai batas susudah baligh sesuai dengan kebutuhan.

Jawaban C
                Wajib merusaknya sampai bentuk yang diharamkan itu hilang.

Boneka Harus Dirusak bentuknya
² Fiqhussunnah Juz III Hal. 370.
وكما يحرم صنع التماثيل والصور يحرم اقتنائها ووضعها فى البيت ومن الواجب كسرها حتى لا تبقى على صورة التمثال  (فقه السنة,3/370)

“Sebagaimana haram membuat gambar dan lukisan, haram pula mengoleksi dan memajangnya didalam rumah, dan wajib merusak bentuknya sampai tidak bisa disebut gambar atau lukisan”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

DALIL TAHLILAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Masyarakat muslim Indonesia adalah mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i atau biasa disebut sebagai Syafi’iyah (penganut Madzhab Syafi’i). Namun, sebagain lainnya ada yang tidak bermadzhab Syafi’i. Di Indonesia, Tahlilan banyak dilakukan oleh penganut Syafi’iyah walaupun yang lainnya pun ada juga yang melakukannya. Tentunya tahlilan bukan sekedar kegiatan yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam, bahkan kalau ditelusuri dan dikaji secara lebih mendalam secara satu persatu amalan-amalan yang ada dalam tahlilan maka tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam, sebaliknya semuanya merupakan amalah sunnah yang diamalkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, ulama seperti walisongo dalam menyebarkan Islam sangatlah bijaksana dan lihai sehingga Islam hadir di Indonesia dengan tanpa anarkis dan frontal, salah satu buahnya sekaligus kelihaian dari para ulama walisongo adalah diperkenalkannya kegiatan tahlilan dengan sangat bijaksana.

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا