Langsung ke konten utama

SALAH PAHAM PADA NATIJAH NYA HADITS INI (Mantiq

SALAH PAHAM PADA NATIJAH NYA HADITS INI (Mantiq)
كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
.
KULLU BID’ATIN DLOLALAH WA KULLU DLOLALATIN FINNAR
.
Semua Bi’ah Itu Sesat Dan Tiap-Tiap Yang Sesat Itu Di Neraka
.
Maka Yang Benar > Natijahnya SEMUA BID’AH DI NERAKA
.
NATIJAH YANG SALAH > Tiap-Tiap Bid’ah Di Neraka
.
Alasan nya Karna KUL PERTAMA (KUL MAJMU’I) Yang Bermakna SEMUA Itu Masuk Pada Maudlu’ (Mahkum ‘Alaih)
Dan Ini Ta’birnya
واعلم ان الكل في الحقيقة هو الموضوع اعني المجموع المحكوم عليه
الملوي ص ٧٨
.
Yuk Kita Paham Proses Dan Prosedur Pembuatan Natijah
الحد الأصغر
وهو ما تكونت عند اخذ النتيجة موضوعها لها (كل بدعة) في مثال المتقدم
.
Had Ashghar Ialah Sesuatu Yang ada Pada Pengambilan Natijah Dan Prosedurnya Sebagai MAUDLU’ (Subyek/Mahkum ‘Alaih) Contoh (KULLU BID’ATIN)
الحد الأوسط
وهو ما كان مكررا في القضيتين الأولى والثانية مثل (ضلالة)
.
Had Awsat Adalah Lafadz Yang Di Ulang-Ulang Dalam 2 Qodliyah (Had Ashghar akbar) Contoh (DLOLALAH)
الحد الأكبر وهو ما تكونت عند اخذ النتيجة محمولا لها مثل (في النار)
.
Had Akbar Adalah Sesuatu Yang Di Jadikan Natijah Yang Posisinya Sebagai (Mahmul) Contoh (FINNAR)
النتيجة
وهي ما تكونت من الحدين الأصغر والأكبر نحو كل بدعة في النار
.
Dan Natijah Itu Hasil Proses Dari Ke 3 Had Namun Yang Di Ambil 2 Hadl Yang Pertama Had Ashghar Yang Kedua Had Akbar Dan Had Akbar Posisinya Sebagai Maudlu’ Dan Had Akbar Sebagai Mahmul
.
Contoh : KULLU BID’ATIN FINNAR
Semua Bid’ah Di Dalam Neraka
.
NB –
A – KULLU BID’ATIN (Maudlu’/Subyek/Mahkum ‘Alaih/Yang Dihukumi)
B – FINNAR (Mahmul/Mahkum Bih / Yang Berisi Hukum)
.
Berhubung Maudlu’nya Terbuat Dari Kul Majmu’i Maka Natijahnyapun Berupa KUL MAJMU’I (Bermakana Semua)
.
Bukan Bermakan Tiap-Tiap (KUL JAMI’I)
.
KALO BELUM PAHAM ANTARA
JUZ
JUZ’I
JUZ’IYAH
KUL
KULLI
KULLIYAH
.
Nih Saya Kasih Ta’birnya
JUZ – Adat Bilangan Sebagian
السور جزئي وهو بعض وغيره
.
JUZ’I – Pemahaman Partikular
جزئي وهو اللفظ المفرد الذي يصلح معناه الواحد لأن يشترك فيه افراد كثيرة نحو مصر ومكة
.
JUZ’IYAH – Parsial
وهي ما كان نوضوعها كليا واشتملت على ما بين ان الحكم واقع على بعض افراد الموضوع
.
SEKARANG PEMBAHASAN KUL
.
KUL – Adat Bilangan Global
السور الكلي وهو كل وغيره
.
KULLI – Pemahaman Universal
كلي وهو اللفظ المفرد الصالح لأن يصدق على افراد كثيرة كنهر طائر كوكب دولة مدرسة مدرس فكل هذه الألفاظ دال على معنى يندرج تحته افراد كثيرة
.
KULLIYAH – General
كلية وهي ما كان موضوعها كليا واشتملت على ما يبين ان الحكم واقع على كل افراد الموضوع
.
BAGAIMANA KALO ADA YANG MENYAKNGAL KAYAK DI BAWAH INI
.
PERNYATAAN
Wahaby –
Maksudna KUL Itu Tidak berpengruh Pada Natijahnya
Oleh Karna Itu Natijahnya
كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
نتجته كل بدعة في النار
Jadi Natijahnya adalah > TIAP-TIAP BID’AH ITU DI NERAKA
Di antara nyan Bid’ah Yang Neraka
1. Tahlilan
2. Maulidan
3. Ziaroh Kubur
DLL
.
JAWABAN –
kata Siapa KUL Itu Tidak Berpengaru Pada Maudlu’ Justru KUL Itu Jadi Paling Penting Dalam Natijah (Maudlu’ / Mahkum ‘Alaih)
.
Ini Ta’birnya
واعلم ان الكل في الحقيقة هو الموضوع اعني المجموع المحكوم عليه
شرح سلم للملوي ص ٧٨
.
JUSTRI KUL PERTAMA ITU ADALAH KUL MAJMU’I YANG BERMAKNA SELURUH
Yang Jadi Natijah Dan Posisinya Sebagai Mudlu’ (Mahkum ‘Alaih)
CONTOH TA’BIR TAMBAHAN
KUL YANG PERTAMA ITU ADALAH KUL MAJMU’I (Bermakna : Semua)
KUL YANG KEDUA ITU KUL JAMI’I (Bermakna Tiap-Tiap)
.
Apa Bedanya ?
1. KUL MAJMU’I – Ialah Kul Yang Mana Hukumnya Secara Keseluruhan Bukan Secara Individual Jadi Memungkinkan Afrod (Indovidu) Yang Tak Terkena Hukum
Contoh –
Semua Santri Kyai ‘Alim
Perbandingan Contoh
(Semua Bid’ah Sesat)
.
Hukum Pada Contoh Ini Memungkinkan Santri Kyai Ada Yang Tidak ‘Alim Karna Hukumnya Pada Keseluruhan Bukan Individual
ان الكل عند المناطقة المعبر عنه ايضا بالكلي المجموعي هو المحكوم المجموع عليه لا على كل فرد بحيث يمكن التخلف عن الحكم المذكور في بعض الأفراد الداخلة تحت ذلك الكل نحو كل سنتري بتا بتا علماء اي مجموعهم لا جميعهم إذ قد يكون منهم من ليس له علم
.
2. KUL JAMI’I : Ialah Kul Yang Hukumnya Pada Tiap-Tiap Individual dan Tak Ada Yang Ketinggalan Satu Individualpun Secara Keseluruhan Dalam Hukumnya
Contoh : Tiap-Tiap Manusia Bisa Menerima Kepahaman
Perbandingan Contoh
(Tiap-Tiap Yang Sesat Di Neraka)
.
Intinya HUKUM Bisa Menerima Kepahaman Itu Per Individual Dan Tak Terkecuali
الكل الجميعي هو الحكم على كل فرد بحيث لا يستقل كل فرد من الجميع بالحكم نحو كل انسان قابل للفهم
انتهى
Jadi Kesimpulan nya
1. Tahlilan
2. Maulidan
3. Ziaroh Kubur
Semua Itu Boleh Karna Masuk Pada Bid’ah Hasanah Dan Bahkan Dapat Pahala Karna Termasuk Amal Baik Dan Tak Termasuk Pada Bagian Bid’ah Finnar
.
Reff :
Kitab – Nubdzatul Bayan 45-50
Kitab – IM Hal 16 & 32 & 52
Kitab – Syarh Sullam Lillamalawi Hal 78

Komentar

  1. كل فكل منتج بعض
    ini adalah rumus natijah untuk kul

    BalasHapus

Posting Komentar

Harap berkomentar yang baik

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

DALIL TAHLILAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Masyarakat muslim Indonesia adalah mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i atau biasa disebut sebagai Syafi’iyah (penganut Madzhab Syafi’i). Namun, sebagain lainnya ada yang tidak bermadzhab Syafi’i. Di Indonesia, Tahlilan banyak dilakukan oleh penganut Syafi’iyah walaupun yang lainnya pun ada juga yang melakukannya. Tentunya tahlilan bukan sekedar kegiatan yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam, bahkan kalau ditelusuri dan dikaji secara lebih mendalam secara satu persatu amalan-amalan yang ada dalam tahlilan maka tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam, sebaliknya semuanya merupakan amalah sunnah yang diamalkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, ulama seperti walisongo dalam menyebarkan Islam sangatlah bijaksana dan lihai sehingga Islam hadir di Indonesia dengan tanpa anarkis dan frontal, salah satu buahnya sekaligus kelihaian dari para ulama walisongo adalah diperkenalkannya kegiatan tahlilan dengan sangat bijaksana.

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا