ETIKA
DAN DOA-DOA PENTING NIKAH
Oleh
: Darul Azka (LBM PWNU Yogyakarta) – 085649570003
TUJUAN
UTAMA PERNIKAHAN
Tujuan
terpenting dari sebuah pernikahan adalah at-ta’abbud (beribadah), attaqarrub
(mendekatkan
diri), mengikuti sunnah Nabi saw, dan mengusahakan anak dan
keturunan.
NIAT
NIKAH
Niat
diucapkan dengan lisan dan dimantapkan dalam hati sebelum atau saat
dimulainya
prosesi akad-nikah. Berikut adalah niat lengkap yang dicontohkan ulama salaf
dalam
kitab kuning saat seseorang akan melaksanakan pernikahan.
نَوَيْتُ
بِهَذَا التَّزْوِيْجِ مَحَبَّةَ اللهِ عزّ وجلّ وَالسَّعْيَ فيِ تَحْصِيْلِ
الْوَلَدِ لِبَقَاءِ جِنْسِ الإنْسَانِ وَمَحَبَّةَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه
وسلم فيِ تَحْصِيْلِ مَنْ بِهِ مُبَاهَاتُهُ وَالتَّبَرُّكَ بِدُعَاءِ الْوَلَدِ
الصَّالِحِ بَعْدِيْ وَطَلَبَ الشَّفَاعَةِ بِمَوْتِهِ صَغِيْرًا إذَا مَاتَ
قَبْلِي وَالتَّحَصُّنَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَكَسْرَ التَّوْقَانِ وَدَفْعَ
غَوَائِلِ الشَّرِّ وَغَضَّ الْبَصَرِ وَقِلَّةَ الْوَسْوَاسِ وَحِفْظَ الْفَرْجِ
مِنَ الْفَوَاحِشِ وَتَرْوِيْحَ النَّفْسِ وَإِيْنَاسَهَا بِالْمُجاَلَسَةِ
وَالنَّظَرِ وَالْمُلاَعَبَةِ وَإرَاحَةً لِلْقَلْبِ وَتَقْوِيَةً لَهُ عَلَى
الْعِبَادَةِ وَتَفْرِيْغَ الْقَلْبِ عَنْ تَدْبِيْرِ الْمَنْزِلِ وَالتَّكَفُّلَ
بِشُغْلِ الطَّبْخِ وَالْكَنْسِ وَالْفَرْشِ وَتَنْظِيْفِ الأَوَانِي وَتَهْيِئَةِ
أسْبَابِ الْمَعِيْشَةِ وَمُجَاهَدَةَ النَّفْسِ وَرِيَاضَتَهَا بِالرِّيَاسَةِ
وَالْوِلاَيَةِ وَالْقِيَامَ بِحُقُوْقِ الأَهْلِ وَالصَّبْرَ عَلَى
أَخْلاَقِهِنَّ وَاحْتِمَالَ الأَذَى مَنْهُنَّ وَالسَّعْيَ فِي إصْلاَحِنَّ
وَإرْشَادِهِنَّ إلَى طَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالإجْتِهَادَ فِي طَلَبِ الْحَلالِ
لأَجْلِهِنَّ وَالاَمْرَ بِتَرْبِيَةِ الأَوْلاَدِ وَطَلَبَ الرِّعَايَةِ مِنَ
اللهِ عَلَى ذَلِكَ وَنَوَيْتُ هَذَا وَغَيْرَهُ مِنْ جَمِيْعِ مَا أتَصَرَّفُ
وَأقُوْلُهُ وَأَفْعَلُهُ فِي هَذَا التَّزْوِيْجِ لِلّهِ تَعَالَى وَنَوَيْتُ مَا
نَوَاهُ عِبَادُ اللهِ الصَّالِحُوْنَ وَالْعُلَمَاءُ الْعَامِلُوْنَ . اللّهُمَّ
وَفِّقْنَا كَمَا وَفَّقْتَهُمْ وَأَعِنَّا كَمَا أَعَنْتَهُمْ
“Dengan
pernikahan ini aku berniat karena mencintai Allah azza wa jalla, mengusahakan
terlahirnya
anak agar jenis manusia tetap berlengsung di muka bumi, karena mencintai
Rasulullah saw untuk menghasilkan keturunan yang menjadi kebanggaan Beliau,
mengharap berkah dari doa anak sholih setelah aku mati, mencari syafaat dari
kematian anak semasa kecil yang mati sebelumku, mambentengi dari syetan,
melenyapkan kerinduan dan keinginan bersetubuh, menolak ancaman perkara buruk,
menjaga pandangan, meminimalisir was-was, menjaga kemaluan dari perbuatan
melewati batas, menghibur dan menenangkan hati dengan duduk, memandang dan
bercengkrama, merehatkan dan menguatkan hati untuk beribadah, mengurangi beban
hati dari mengatur rumah, mengurangi tanggungan kesibukan memasak, menyapu,
mengatur
alas, membersihkan perabotan, menyiapkan perangkat pencaharian, melatih dan meriyadlohi
nafsu dengan kepemimpinan dan penguasaan, menjalankan kewajiban dan hak keluarga,
bersabar atas akhlak mereka, menahan perbuatan menyakiti dari mereka, berusaha memperbaiki
dan menunjukkan mereka menuju jalan kebaikan, berusaha keras mencari rizki
halal untuk mereka, mendidik anak-anak dan meminta penjagaan Allah swt atas
semuanya. Aku juga berniat atas hal ini dan selainnya dari apa yang aku
usahakan, ucapkan, dan perbuat dalam pernikahan ini karena Allah swt. Aku
berniat dengan apa yang diniati hamba-hamba Allah swt yang sholih dan
ulama-ulama yang mengamalkan ilmunya. Semoga Engkaumenunjukkan jalan pada kami
sebagaimana Engkau telah menunjukkan jalan pada mereka, dan menolong kami, sebagaimana
Engkau telah menolong mereka”.
Pepiling…!
1.
Al-Habib Abdulloh al-Haddad dalam kitab Tatsbitul Fuad mengingatkan, bahwa
banyaknya
anak-anak mati di usia dini adalah kemungkinan disebabkan
beberapa
faktor, di antaranya;
a.
Adanya syubhat (jika bukan perzinahan) dalam pernikahan.
b.
Tidak mensucikan (berdoa dan menjalankan adab) saat berhubungan intim.
c.
Lupa mengingat Allah swt saat berhubungan intim.
Beliau
juga mengatakan, manusia sekarang sangat melupakan hal tersebut.
Dalam
pernikahan mereka tidak memiliki niat menjalankan sunnah, menjaga diri
dan
menjaga pandangan, mereka hanya berkeinginan melampiaskan syahwat,
hingga
mengakibatkan anak-anak mereka menjadi penyebab mereka melupakan
Allah
swt, naudzu billah min dzalik.
DOA
SAAT DIPERTEMUKAN DENGAN ISTRI SETELAH AKAD
Dibaca
sambil menyentuh ubun-ubun isterinya. Sambil bersalaman dengan posisi
tangan
suami di atas dan tangan istri di bawah. Sebelum membaca do'a ini supaya
terlebih
dahulu
membaca Surat Al Kautsar satu kali.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَهْلِيْ وَبَارِكْ
لِأَهْلِيْ فِيَّ وَارْزُقْهُمْ مِنِّيْ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُمْ وَاجْمَعْ
بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ فِيْ خَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا مَا فَرَّقْتَ فِيْ
خَيْرٍ بَارَكَ اللهُ لِكُلٍّ مِنَّا فِىْ صَاحِبِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ
مِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ اللَّهُمَّ إِنَّيْ أُعِيْذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
ETIKA
DASAR SEPUTAR BERHUBUNGAN INTIM
1.
Bagi istri tidak diperkenankan menolak ajakan hubungan intim. Rasulullah SAW
bersabda:
Jika seorang istri dipanggil oleh suaminya karena hajat biologisnya, maka
hendaknya
segera datang, meski dirinya sedang sibuk (HR
Turmudzi).
Dalam
sebuah hadis riwayat Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: Allah melaknat
wanita yang menunda-nunda, yaitu seorang istri ketika diajak suaminya ke
tempat tidur, tetapi ia
berkata,
'nanti dulu', sehingga suaminya tidur sendirian (HR
Khatib).
Dalam
hadis lain dituturkan: Jika suami mengajak tidur istrinya, lalu sang istri
menolak, yang menyebabkan sang suami marah kepadanya, maka malaikat akan
melaknat istri
tersebut
sampai pagi tiba (HR Bukhari dan Muslim).
2.
Berhias diri, di antaranya:
a.
Mandi dan membersihkan bagian tubuh yang merupakan lima organ fitrah,
sebagaimana
dituturkan Rasulullah SAW: Lima hal yang termasuk fitrah (sesuci),
yakni
mencukur kumis, mencukur bulu ketiak, memotong kuku, mencukur bulu
kemaluan,
dan khitan.
b.
Menggunakan wewangian, yang paling utama adalah kasturi.
c.
Memakai celak, dan jenis celak terbaik ialah yang terbuat dari bahan itsmid.
3.
Mencari waktu yang tepat. Imam As-Syafi’i mengatakan, waktu yang baik adalah
malam
Senin, Kamis dan Jum’at, karena Nabi saw melakukan pada malam-malam itu.
Waktu
ideal adalah waktu setelah shalat Isya’ dan setelah shalat subuh dan waktu
senggang
lainnya. Makruh berhubungan intim di awal, tengah dan akhir bulan, karena
syaitan
hadir dalam tiga malam tersebut.
4.
Mencari tempat yang nyaman dan merahasiakan apa yang terjadi diantara suami
istri
pada
waktu hubungan intim. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Said Khudri, ia
menuturkan,
Rasulullah SAW bersabda: “Selazimnya bagi kaum lelaki
diantara kalian
yang
hendak memenuhi hajat biologisnya, mencari tempat yang nyaman, jauh dari
hiruk
pikuk keluarganya, dan menutup pintu rapat-rapat, serta mengenakan sehelai
kain,
barulah hubungan intim (bersetubuh). Kemudian apabila telah selesai hubungan
intim,
hendaknya tidak menceritakan hubungan badannya kepada orang lain”.
5.
Memperhatikan kondisi fisik. Usahakan melakukan hubungan badan saat kondisi
fisik
dalam
keadaan fit (segar bugar), yakni pencernaan makanan lancar, tensi tubuh
seimbang
antara panas dan dingin, kondisi perut tidak kenyang dan tidak lapar.
ADAB
SUAMI ISTRI SAAT MENGHENDAKI DAN DI TENGAH HUBUNGAN BADAN
Dalam
menjalani hubungan ‘intim’ antara suami istri, islam mengajarkan berbagai
macam
etika yang telah diatur berdasarkan hadits-hadits Nabi dan termaktub dalam
kitabkitab
kuning,
di antaranya :
1.
Mencari waktu seusai shalat
2.
Menata hati sebersih mungkin sebelum melakukan hubungan intim.
3.
Berwudhu, bendandan dan memakai wangi-wangian terlebih dahulu.
4.
Disunahkan bagi seorang suami dimalam pengantin saat berkeinginan menjalani
hubungan
intim, terlebih dahulu memegang rambut depan (ubun-ubun) istrinya sambil
berdoa
:
اللَهمَ إنِّي أسْأَلُكَ
خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأعُوْذُ بك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ
مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
“Ya
Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu kebaikannya (isteri) dan kebaikan
apa
yang saya ambil dari padanya, serta aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya
dan
kejahatan apa yang aku ambil daripadanya" (HR. Ibn Majah dan Abu Dawud
dari
Umar
Bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nail al-Authaar VI/189).
5. Disunahkan membaca Basmalah sebelum
menjalani hubungan intim kemudian
membaca
Al-Ihlash dilanjutkan dengan membaca takbir (Allaahu Akbar), tahlil (Laa
Ilaaha
Illallaah) dan disunnahkan meskipun kecil harapan mendapatkan keturunan dari
hubungan
intimnya untuk berdoa :
بِاسْمِ اللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ، اللّهمّ اجْعَلْهَا ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً، إنْ كُنْتَ قَدَرْتَ أنْ تُخْرِجَ
ذَلِكَ مِنْ
صُلْبِي » « اللّهمّ
جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَارَزَقْتَنَا
“Dengan
menyebut nama Allah yang agung, Ya Allah, jadikanlah ia anak yang baik bila
Engkau
takdirkan ia lahir dari keturunanku, jauhkanlah kami dari syaitan dan
jauhkanlah
syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami” (HR. Abu
Daud).
6.
Meminta istri tidur di samping kanan dari suami saat memulai hubungan intim,
karena
saat
hubungan intim dimulai dari arah kanan, insyaAllah dikaruniai anak laki-laki.
7.
Diawali dengan cumbuan, sentuhan dan ciuman.
8.
Posisi istri tidur terlentang, kaki diangkat dan pantat diganjal dengan bantal
kecil serta
suami
berada di atasnya.
9.
Berpaling dari arah kiblat, jangan menghadap kiblat saat menjalani hubungan
intim
sebagai
bentuk penghormatan pada kiblat.
10.
Melucuti semua pakaian, namun menutupi tubuh suami-istri dengan memakai penutup
tipis,
dan jangan melakukan hubungan intim dengan telanjang tanpa penutup, karena
ini
hukumnya makruh. Seperti sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam “Bila
salah
seorang
diantara kalian hendak mendatangi istrinya, pakailah penutup dan janganlah kalian berdua telanjang seperti telanjangnya keledai” (HR. Ibn
Maajah).
11.
Dimakruhkan terlalu banyak pembicaraan saat melakukan hubungan intim.
12.
Saat akan mengeluarkan sperma, berdoa dalam hati tanpa menggerakkan bibir;
الحمد لله الّذي خلق من الماء
بشرا، فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا
13. Dan disunahkan juga untuk selalu dzikir
kepada Alloh SWT dalam hati selama besetubuh,
mengingat para Nabi atau wali-wali Allah swt agar anaknya bisa seperti
Mereka
14.
Saat seorang suami telah mencapai orgasme (mengeluarkan sperma), jangan berlalu
begitu
saja, hantarkan secara perlahan-lahan istrinya dalam mencapai orgasme karena
terkadang
pencapaian klimaks seorang wanita datangnya belakangan.
15.
Bila tanpa adanya ‘udzur (halangan), jangan biarkan empat malam sekali berlalu
tanpa
hubungan
badan.
16.
Saat istri tengah datang bulan, sementara keinginan berhubungan tak dapat
tertahankan,
untuk menghindari keharaman sebaiknya istri memakai kain penutup
pada
anggota tubuh antara pusar dan lutut saat mencumbuinya.
17.
Bagi yang menginginkan mengulangi hubungan intim untuk yang kesekian kalinya
sebaiknya
terlebih dahulu dicuci kelaminnya.
18.
Apabila menghendaki tidur dan makan, maka sunnah berwudhu seperti wudhu ketika
hendak
melaksanakan shalat.
19.
Apabila mimpi basah, maka janganlah langsung berhubungan badan, sebelum
membasuh
kemaluannya atau kencing terlebih dahulu.
20.
Apabila menghendaki kembali ke tempat tidur, seyogyanya dibersihkan
permukaannya
dengan
diusap atau di-kebut-kan.
21.
Haram dan dosa besar menyetubuhi istri pada liang dubur (anal sek)
MANDI
WAJIB SETELAH BERHUBUNGAN INTIM
Rukun-rukun
mandi
Ada
2 (dua) yaitu:
1.
Niat pada saat awal membasuh anggota badan. Yaitu niat menghilangkan hadats
sesuai
dengan
hadats yang dialami (haid dll), atau juga bisa dengan niat mandi wajib. Dan
tidak
cukup dengan hanya niat mandi saja. Tempatnya niat adalah dalam hati,
sedangkan
mengucapkan niat seperti:
نَوَيْتُ
الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأكْبَرِ فَرْضًا لله تعالى
hukumnya
adalah sunah.
Sebaiknya
niat dilaksanakan bersamaan dengan membasuh bagian qubul atau dubur
yang
tampak ketika jongkok diwaktu buang hajat. Hal ini perlu diperhatikan, karena
bagian
anggota tersebut wajib dibasuh, dan sering terlupakan.
2.
Mengalirkan air pada seluruh bagian tubuh yang terlihat (anggota dzahir), kulit
maupun
rambut, baik tebal atau tipis. Oleh karena itu, wajib untuk mengurai rambut
yang
digelung atau diikat, agar air bisa sampai ke dalam. Termasuk bagian tubuh yang
harus
dibasuh adalah kuku, kulit yang ada dibawah kuku, bagian farji atau dubur yang
terlihat
ketika jongkok saat buang hajat. dan kemaluan bagian dalam laki laki yang
belum
khitan. Hendaknya orang yang mandi meneliti bagian tubuhnya. Terutama
lipatan–lipatan
tubuh. Hal ini demi untuk memastikan bahwa air telah sampai pada
seluruh
bagian tubuh.
Sunah-sunah
mandi
Di
antara sunah-sunah mandi adalah:
1.
Membaca Basmalah.
2.
Wudlu secara sempurna sebelum mandi, dengan niat manghilangkan hadats kecil,
jika
punya
hadats kecil. Dan niat sunah mandi, jika tidak punya hadats kecil. Sedangkan
bentuk
niatnya adalah:
نَوَيْتُ الْوُضُوءَ لِسُنَّةِ الْغُسْلِ لله
تعالى
3.
Menggosok-gosokkan tangan pada anggota yang terjangkau.
4.
Muwalah, yaitu membasuh anggota badan, ketika anggota badan yang dibasuh
sebelumnya,
masih basah atau belum kering.
5.
Mendahulukan anggota kanan dari pada anggota kiri, baik tubuh bagian depan atau
belakang.
6.
Kencing bagi yang penyebab hadats besarnya keluar sperma. Supaya sisa sperma
yang
masih
ada di dalam bisa keluar.
7.
Sunah untuk tidak memotong kuku, rambut dan lain-lain dari anggota badan saat
haidl/nifas.
Karena ada keterangan, kelak di akhirot anggota badan yang belum
disucikan
akan kembali kepemiliknya masih dalam keadaan jinabat (belum disucikan)
akan
tetapi bila terlanjur di potong maka yang wajib dibasuh adalah tempat (bekas)
anggota
yang dipotong bukan potongan dari anggota itu.
MASA
KEHAMILAN
1.
Do'a hamil dibaca setiap hari dan ditiupkan pada pusarnya istri yang hamil
mulai bulan
ketiga
sampai 4
بسم
الله الرحمن الرحيم . اللّهمّ احْفَظْ وَلَدَ زَوْجَتِيْ مَادَامَ فَي
بَطْنِهَا وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ . أنْتَ
الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا وَلاَ
ألَمًا . اللَهمّ صَوِّرْهُ صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ
إيْمَانًَا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ مَادَامَ حَيَاتِهِ فِي الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ.
اللّهمّ أخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِهَا فِيْ وَقْتِ وِلاَدَتِهَا سَهْلاً وَسَلاَمًا وَسَيِّدًا فِي الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ. اللّهمّ
تَقَبَّلْ دُعَاَءَنَا كَمَا تَقَبَّل دُعَاءَ نَبَيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى
الله عليه وسلم
2. Surat yang dibaca ketika istri hamil 3-4
bulan
يس-
محمد- واقعة- الرحمن-الملك- يوسف- الكهف- النساء- سجدة
3. Surat yang dibaca 7 bulan:
التوبة-
محمد- يس
Diiringi
do'a:
اللّهمّ
احْفَظْ وَلَدَ ..... ناما إيستري .......... زَوْجَتِيْ مَادَامَ فَي
بَطْنِهَا وَاشْفِهِ مَعَ أُمَّةِ
مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم نَبِيُّكَ وَرَسُوْلُكَ . أنْتَ الشَّافِي لاَ
شِفَاءَ إلاَّ شِفَاؤُكَ عَاجِلاً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا. اللَهمّ صَوِّرْهُ فِيْ
بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إيْمَانًَا
بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ مَادَامَ حَيَاتِهِ فِي الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ. اللّهمّ
أخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِهَا فِيْ وَقْتِ وِلاَدَتِهَا سَهْلاً وَتَسْلِيْمًا فِي
الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ. اللّهمّ تَقَبَّلْ دُعَاَءَنَا كَمَا دُعَاءَ نَبَيِّكَ
وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم . اللّهمّ احْفَظِ
الْوَلَدَ الذِيْ أخْرَجْتَ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ إلَى عَالَمِ النُّوْرِ
وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا . اللّهمّ اجْعَلْهُ شَهِيْدًا
مُبَارَكًا وَحَافِظًا مِنْ كَلاَمِكَ الْمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ. اللّهمّ
طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَافْصَحْ لِسَانَهُ بِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
وَالْحَدِيْثِ. اللّهمّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ الْمَرَضِ وَالأَسْقَامِ
وَالْعَطْسِ بِبَرَكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَجَمِيْعِ
الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ . اللّهمّ إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
4.
Ketika mulai hamil sampai melahirkan sebaiknya membaca sholawat 313 atau 1000
kali
kemudian
ditiupkan pada pusar sang istri.
5.
Surat yang dibaca ketika neloni dan mitoni
Dibaca
oleh istri:
1.
Kahfi 1 kali
2.
Thoha 1 kali
3.
luqman 41 kali
4.
waqi'ah 3 kali
5.
Al-mulk 3kali
Dibaca
suami :
1.
Maryam 3 kali
2.
Yusuf 3 kali
6.
Setiap malam jum'at dibacakan sholawat minimal 313 kali tangan kiri sambil
memegang
pusar istrinya kemudian disuwukkan.
Faidah
Ø Asma “ Ya Mubdi’u(ياَمُبْدِئُ ) ”
bila dibacakan pada istri yang sedang hamil pada waktu sahur sebanyak 29 kali,
insyaAllah kandungannya diberi keselamatan, tidak keguguran.
MELAHIRKAN
Beberapa
hal yang disunahkan setelah bayi lahir antara lain.
1.
Sebelum dimandikan, sunah diadzani pada telinga sebelah kanan.
2.
Setelah adzan sebelum diiqamahi, pada telinga sebelah kanan dibacakan;
-
Surat al-Quraisy 3/7/11 kali
-
Surat Al-Ikhlash 3 kali & Mu'awidzatain di sela-sela membaca al-Quraisy di
atas.
-
Surat إنَّا
أنْزَلْنَاهُ في لَيْلَةِ الْقَدْرِ
agar
oleh Allah selama hidupnya tidak ditaqdirkan berzina.
-
Doa:
إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
- Kemudian baru diiqamahi telinga kirinya.
Dengan adzan dan iqamah, insya Allah
anak
yang terlahir tidak akan diganggu oleh syaitan. Dan supaya pelajaran tauhid
adalah
merupakan suara pertama kali yang masuk ke telinganya. Di samping untuk
mengikuti
sunah Rasulullah ketika mengadzani telinga Sayyid Hasan saat dilahirkan
oleh
Sayyidah Fathimah Az-Zahro.
3.
Diolesi dengan kurma (jawa: dicetaki).
Caranya:
Kurma dikunyah terlebih dulu, kemudian dimasukkan ke mulut bayi dengan
menggosokkannya
kelangit-langit mulu, sehingga ada sebagian kurma yang tertelan.
Kalau
tidak ada kurma, maka bisa dengan makanan yang manis dan tidak dimasak
dengan
api. Seyogyanya dicarikan orang yang sholeh, agar si bayi mendapat barokah
dengan
menelan ludahnya.
4.
Diaqiqahi dengan menyembelih dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan satu
ekor
untuk
bayi perempuan. Persyaratan kambing yang digunakan aqiqah sama dengan
kambing
untuk qurban. Dan hal ini dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran bayi.
5.
Diberi nama yang baik, pada hari ketujuh kelahirannya. Rasulullah bersabda:
إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ
“Sesungguhnya
di hari kiamat kamu sekalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu
sekalian
dan nama-nama bapak kamu sekalian. Maka buatlah nama yang baik bagi kamu
sekalian
”. (HR. Abu Daud).
Adapun
nama yang paling baik adalah Abdullah, lalu Abdurrohman. Kemudian “Abdu”
yang
dirangkai dengan salah satu asma-asma Allah SWT. Seperti Abdul Mu’id, Abdul
Qoyyum,
Abdurrozaq dll. Kemudian Muhammad dan selanjutnya Ahmad.
6.
Mencukur keseluruhan rambut bayi, pada hari ke tujuh kelahirannya dan setelah
diaqiqahi.
Kemudian disunahkan bershodaqoh emas atau perak seberat rambut yang
dicukur
ataupun dengan nilai krusnya.
TIPS
DAN FAIDAH KHUSUS
1.
Rahasia mendapatkan anak laki-laki
Resep
01 : Membaca basmalah sebelum berhubungan intim, membaca surat ihlash,
takbir,
tahlil dan berdoa dengan doa :
بِاسْمِ اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، اللّهمّ اجْعَلْهَا
ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً، إنْ كُنْتَ قَدَرْتَ أنْ تُخْرِجَ ذَلِكَ مِنْ صُلْبِي » « اللّهمّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ
الشَّيْطَانَ مَارَزَقْتَنَا
Kemudian
memerintahkan istrinya tidur miring dengan posisi lambung kanan di bawah.
Resep
02 : Dalam kitab hasyiah bujairami dari Nabi saw, bahwa yang menghendaki
anak
laki-laki, hendaknya pada awal kehamilan, meletakkan tangan di perut istri dan
berdoa
:
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ إنِّي أُسَمِّي مَا فِي بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْهُ لِي ذَكَرًا
Resep
03 : Meminta istri tidur di samping kanan dari suami saat memulai hubungan
intim,
karena saat hubungan intim dimulai dari arah kanan, insyaAllah dikaruniai anak
laki-laki.
Resep
04 : Dari Ja'far Shadiq ra : jika kamu hendak melakukan hubungan badan dan
telah
siap melakukannya, letakkanlah tangan kananmu pada arah kanan pusar istri dan
bacalah
surat إنَّا أنْزَلْنَاهُ في لَيْلَةِ الْقَدْرِ 7 x,
niscaya akan mendapatkan anak laki-laki.
Resep
05 : Dari kitab makarimul akhlaq hal 82, jika istri kamu hamil hadapkanlah
kiblat
dan
bacakanlah ayat kursi kemudian suwukkanlah pada jidatnya dan berdoa:
اللّهمّ
قَدْ سَمَّيْتُهُ مُحَمَّدًا
maka
Allah akan menjadikan anak laki-laki.
2.
Rahasia memperoleh anak hebat
Saat
akan keluar sperma, membaca dalam hati ayat :
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ
الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Maka
anak akan dikaruniai ilmu, budi pakerti dan amal melebihi dari kedua orang
tuanya.
3.
Doa saat melahirkan.
Seorang
Ibu yang sedang melahirkan, sunah untuk dibacakan disampingnya bacaan dan
doa
sbb:
v أيَة
الكرسي
v المعوذتين
v {إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ
وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ } [الأعراف: 54]
v لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إلَهَ
إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
v {لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
} [الأنبياء: 87]
Keterangan:Do’a
nomor empat dan lima sunah dibaca sebanyak-banyaknya.
4.
Tips agar diberi kelancaran dan kemudahan melahirkan
a.
Suami mencari wadah yang baru seperti piring atau mangkok, kemudian ditulisi:
اُخْرُجْ أَيُّهَا الْوَلَدُ مِنْ بَطْنٍ ضَيِّقَةٍ إلَى سَعَةِ هَذِهِ الدُّنْيَا ، اُخْرُجْ بِقُدْرَةِ
اللَّهِ الَّذِي جَعَلَك : { فِي قَرَارٍ مَكِينٍ إلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ } {لَوْ أَنْزَلْنَا
هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (21) هُوَ
اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ
الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ
السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ
اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ
لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24) } [الحشر: 21 - 24] { وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا
هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ }
Kemudian
dilebur dengan air, lalu diminumkan dan dipercikkan pada wajahnya
b.
Doa yang dibaca istri ;
{
يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ
حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ
اللَّهِ شَدِيدٌ } [الحج: 2]
Lalu
ditiupkan dalam gelas berisi air dan diminum.
c.
Doa yang dibaca suami ;
بسم الله الرحمن
الرحيم حَنَّةْ وَلَدَتْ مَرْيَمَ وَمَرْيَمُ وَلَدَتْ عِيْسَى أُخْرُجْ أيُّهَا
الْمَوْلُودُ بِقُدْرَةِ الْمَلِكِ الْمَعْبُوْدِ
Ditiupkan
pada air dalam wadah, diminumkan istri dan diusapkan perut.
d.
Apabila mempunyai air zamzam, bagus untuk diminumkan istri saat memulai sakit
menjelang
melahirkan. Sebelum diminum membaca basmalah dan dalam hati
meminta
agar istri diberi kemudahan melahirkan serta selamat lahir bathin
bersama
dengan jabang bayi yang lahir.__
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik