'Urf Syari' Tentang Jihad
(1) Apakah kecenderungan umum perletakan istilah jihad dalam ungkapan
Al-Qur'an dan Hadis Nabawiy ?
Jawaban no. 1
Pengertian
jihad menurut bahasa : mencurahkan segala kemampuan guna mencapai tujuan
apapun.
Menurut
istilah syari'at Islam : mencurahkan segala kemampuan dalam upaya menegakkan
masyarakat Islami dan agar kalimat Allah (kalimah tauhid dan dinul Islam)
menjadi mulia, serta agar syari'at Allah dapat dilaksanakan di seluruh penjuru
dunia.
Adapun
istilah jihad dalam pengertian perang melawan kaum kuffar baru diperintahkan
oleh Allah sesudah Rasulullah saw hijrah ke Madinah, sementara perintah jihad
pada ayat-ayat makkiyah tertuju pada selain perang.
Ibarat
:
v
الـفقه المنهجـي على مذهب
الإمام الـشافعي مجلد : 3 ص : 475، ف :
دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية
دمشق, 1416 – 1996 وعبارته :
معــنى الـجــهــاد :
الـجِـهَــادُ فِي
اللّـُغَــةِ مَــصْــدَرُ جَــاهَـــدَ،
اَيْ بَـــذَلَ جُــهْــدًا فِي سَـبِــيْـلِ الْــوُصُــوْلِ إِلىَ غَـايَــةٍ
مَـا.
وَالْـجِـهَـادُ فِي
اصْـطِــلاَحِ الـشَّــرِيْــعَــةِ ألإِسْــلاَمِـيَّــةِ : بَــذْلُ
الْــجُــهْــدِ فِـي سَــبِـيْـلِ إِقـَـامَــةِ الْـمُـجْـتـَمَــعِ
الإِْسْــلاَمِـيِّ ، وَأَنْ تـَـكُــوْنَ كـَـلِــمَـةُ اللهِ هِــيَ
الْـعُـلْـيَـا ، وَأَنْ تـَـسْــوَدَّ شَــرِيـْـعَــةُ اللهِ فِىالْــعَـالَــمِ كُــلِّــهِ .
Terjemah :
Kata jihad yang merupakan bentu masdar dari kata kerja jaa-ha-da dalam
pengertian bahasa adalah mencurahkan kesungguhan dalam mencapai tujuan apapun.
Kata jihad dalam istilah syariat Islam adalah
mencurahkan kesungguhan dalam upaya menegakkan masyarakat yang Islami danm agar
kalimah Allah (ajaran tauhid dinul Islam) menjadi mulia serta syari’at Allah
dapat dilaksanakan diseluruh penjuru dunia.
v
الـفقه الإسلامي و أدلـته ، ج :
8 ، ص : 5846 وعبارته :
وَأَنْـسَـبُ تـَـعْــرِيـْـفٍ لِلْـجِــهَــادِ شَــرْعـًـا أَنـَّـــهُ
بَــذْلُ الْــوُسْــعِ وَالـَّطـاقـَـةِ فِـي قـَـتـْـلِ الْـكُــفَّــارِ
وَمُــدَ ا فـَعَتِـهِــمْ
بِـِالـنَّـفْــسِ وَالْـمَـالِ وَاللِّـسَــانِ
Terjemah :
Batasan jihad yang paling sesuai menurut istilah syari’at Islam mencurahkan
kemampuan dan kekuatan guna memerangi dan menghadapi orang-orang kafir dengan
jiwa, harta dan orasi.
v
تفسير القرطبي ج: 3 ص: 38 ف :
محمد بت أحمد بت أبى بكر بن فرح القرطبى ابو عبد الله ط : دار الشعب قاهرة 1372
وَلَمْ يُؤْذَنْ لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقِتَالِ
مُدَّةَ إِقـَامَتِهِ بِمَكَّةَ فَلَمَّا هَاجَرَ أُذِنَ لَهُ فِي قِتـَالِ مَنْ
يُقَاتِلُهُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى أُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِأَنَّهُمْ
ظُلِمُوْا ثُمَّ أُذِنَ لَهُ فِي قِتَالِ الْمُشْرِكِيْنَ عَامَّةً
Terjemah :
Nabi Muhammad saw tidak diizinkan berperang selama beliau menetap tinggal di
Makkah, lalu ketika beliau berhijrah barulah diizinkan memerangi (melawan)
orang-orang musyrik yang (memulai) memerangi beliau. Allah berfirma (artinya) :
“Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang
diperangi, sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya” (al Hajj : 39). Kemudian
Allah swt memberi izin kepada Nabi saw memerangi orang-orang musyrik secara
umum.
v
أحكام القرآن للشافعي ج: 2 ص:
13- 14 ف :
محمد بن ادريس الشافعى ابو عبد الله ط : دارالكتب العلمية بيروت 1400
قال الشافعي رحمه الله فأذن لهم بأحد الجهادين بالهجرة قبل أن يؤذن لهم بأن
يبتدئوا مشركا بقتال ثم أذن لهم بأن
يبتدئوا المشركين بقتال قال الله عز وجل أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله
على نصرهم لقدير وأباح لهم القتال بمعنى أبانه في كتابه فقال وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم
ولا تعتدوا
Terjemah :
Imam Syafi’i ra berkata : Allah memberi izin kepada umat Islam dengan salah
satu dua jihad yaitu hijrah sebelum mengizini umat Islam memulai perang melawan
orang musyrik, kemudian Allah memberi izin memulai berperang melawan
orang-orang musyrik. Allah berfirma (artinya) : “Di izinkan (berperang) bagi orang-orang yang
diperangi, sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya, dan sesungguhnya Allah
benar-benar menolong mereka”. Kemudian Allah memperbolehkan umat berperang
dengan arti Allah menerangkan dalam kitabNya seraya berfirman (artinya) :
”Berperanglah kalian dijalan Allah melawan orang-orang yang memerangi kalian
dan jangan melampaui batas”.
v
الفقه المنهجي على مذهب الإمام
الـشافعي مجلد : 3 ص : 119، ف : دكتور
مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق,
1416 – 1996 وعبارته :
اقام رسول الله فى مكة ثلاثة عشر عاما يدعو الى الله سلما لايقابل العدوان
بمثله فلما هاجر عليه الصلاة والسلام الى المدينة شرع الله المرحلة الاولى من
مراحل الجهاد وهي التصدى لرد عدوان المعتد ين اي القتال الدفاعى ونزل في تشريع ذلك
قوله تعالى أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا
– الاية (الحج : 39) وقوله تعالى وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم
ولا تعتدوا – (البقرة : 190) ثم شرع الله تبارك وتعالى لنبيه جهاد المشركين ابتداء
بالقتال ثم شرع الله تعالى بعد ذلك القتال جهادا من غير تقيد بشرط زمان ولامكان
Terjemah :
Rasulullah saw tinggal di
Makkah selama 13 tahun berda’wah secara damai dan tidak membalas permusuhan
dengan sesamanya. Lalu ketika beliau berhijrah ke Madinah barulah Allah
mensyariatkan tahapan pertama dari tahapan-tahapan jihad yaitu
mengadakanperlawanan guna menangkal serang musuh yang menyerbu. Firman Allah
tentang perang ini adalah (artinya) : “Di izinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, sebab sesungguhnya
mereka itu dianiaya”.(al Hajj : 39) ”Berperanglah kalian dijalan Allah melawan
orang-orang yang memerangi kalian dan jangan melampaui batas”.(al Baqarah :190)
Kemudian Allah swt mensyariatkan berjihad melawan orang-orang musyrik dengan
memulai penyerbuan, kemudian sesudah itu Allah mensyariatkan berjihad tanpa
terikat oleh syarat masa dan tempat.
(2) Apa amaliyah nyata sebagai media mengekspresikan
jihad bagi individu dan kelompok muslim ?
Jawaban no. 2
Berdasarkan
pengertian jihad diatas, maka amaliyah nyata yang dapat mengekpresikan tuntutan
berjihad adalah :
v
Menunjukkan masyarakat kepada ajaran tauhid dan ajaran Islam, melalui penyelenggaraan
pendidikan, diskusi, dan meluruskan pemikiran-pemikiran keagamaan yang dapat
mengaburkan kemurnian aqidah umat Islam.
v
Membelanjakan harta untuk menjamin stabibitas keamanan kaum muslimin dalam
uapaya membangun masyarakat Islami yang kuat.
v
Perang defensif (القتال الد فاعي), yaitu berperang demi
mempertahankan diri dari serangan musuh.
v
Perang offensif (القتال الهجومي), yaitu memulai peperangan melawan musuh.
v
Mobilisasi perang secara umum ( حالة النفير العا م)
Tiga bentuk jihad yang terakhir ini, jika memang
situasi menuntutnya serta imam sudah menginstruksikan untuk berperang.
Ibarat
:
v
الـفقه الإسلامي و أدلـته ، ج :
8 ، ص : 5846 وعبارته :
فـَالْـجِـهَــادُ يَـكُــوْنُ بـِالـتَّـعْـلِـيْــمِ وَتـَـعَــلُّـــمِ
أَحْــكـَـامِ الإِْسْــلاَمِ وَنَــشْــرِهـَـا بَـيْـنَ الــنَّــاسِ
وَبِـبَــذْلِ الْــمَـالِ وَبـِالْـمُـشَــارَكـَـةِ فِـي قِــتـَـالِ
الأَعْـــدَاءِ إِذَا أَعْــلَــنَ الإِمَــامُ الْـجِـهَــادَ ، لِـقـَـوْلـِـهِ
تـَـعـَـالَـى : " جـَـاهِــدُوا الْـمُـشْــرِكِـيْــنَ بِـأَمْــوَالِــكُــمْ
وَ اَنْـفُـسِــكُــمْ وَأَلْـسِــنَــتِــكُـــمْ " .
Terjemah :
Jadi jihad bisa dilakukan dengan cara mengajar, mempelajari hukum-hukum
Islam dan menyebarluaskannya, membelanjakan harta dan berpartisipasi berperang
menghadapi musuh apabila imam / pimpinan telah meninstruksikan jihad (perang),
karena berdasar firman Allah swt (artinya) : “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan
lesan kalian”.
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام الـشــافــعـي مجلد :
3 ص : 475، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور
مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 وعبارته :
مِنَ الــتـَّـعْــرِيْــفِ الَّـذِيْ ذَكـَـرْنـَـاهُ لِلْـجِـهَــادِ ،
يـَـتـَّضِـحُ أَنَّ الْـجِـهَــادَ أَنْــوَاعٌ
مِــنْــهَـا :
v الـْـجِــهـَـادُ بِالـتـَّعْـلِــيْـمِ، وَنـَـشْــرِ
الْــوَعْــيِ ألإِسْــلاَمِـيِّ ، وَرَدِّ الـشُّـبَـهِ الْـفِــكْــرِيـَّـةِ
الـَّتـِي تـَعْـتـَـرِضُ سَـبِـيْـلَ الإِيْـمـَـانِ بِــهِ ، وَتـَـفـَهُّــمَ
حَــقـَـائِــقِــهِ .
v الْـجِـهـَـادُ بِـبَـــذْلِ الْـمَــالِ
لِــتـَـأْمِــيْــنِ مَـا يَـحْـتـَـاجُ إِلـَـيْــهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ فِي
إِقـَـامَــةِ مُـجْـتـَـمَـعِــهِــمُ الإِسـْـلاَمِـيِّ الْـمَـنْـشُــوْدِ .
v الْـقِــتـَـالُ الــدِّفـَـاعِـيُّ : وَهـُــوَ الـَّـذِيْ يَـتـَـصَــدَّى بـِـهِ
الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ لِـمَــنْ يُــرِيـْـدُ أَنْ يَــنـَـالَ مِــنْ شَــأْنِ
الْـمُـسْـلِـمِـيْـنَ فِـي دِيْــنِــهِــمْ .
v الْــقِــتـَـالُ الْـهُـجُـــوْمِـيِّ : وَهُــوَ
الـَّـذِيْ يـَـبْــدَؤُهُ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ عِــنْــدَ مـَا
يَـتـَجَــهَّـــوْنَ بِـالــدَّعْــوَةِ الإِسْــلاَمِــيَّــةِ إِلَـى
الأُمَـــمِ ألأُخْــرَى فِي بـِــلاَدِهـَـا ، فَـيَــصُــدُّهُــمْ
حُــكـَّـامُــهـَـا عـَــنْ أَنْ يُـبَـلِّــغُـــوْا بِـكـَلِـمَـةِ
الْــحَــقِّ سَــمْــعَ الـنـَّـاسِ .
v حَــالـَـةُ الـنَّــفِــيْــرِ الْــعـَـامِّ
وَذَلِــكَ عِــنْــدَ مـَا يَــقـْـتـَـحِــمُ أَعْــدَاءُ الْـمُـسْلِـمِـيْـنَ
دِيـَـارَهـُــمْ مُــعْــتـَـدِّيـْـنَ بِــذَلِــكَ عَـــلـَى دِيـْـنِــهِــمْ
وَاَرْضِـــهِـــمْ وَحُــرِيـَّـةِ إِعْــتِـــقـَـادِهـِــمْ
Terjemah :
Dari definisi yang telah kami tuturkan tentang jihad telah jelas bahwa
jihad itu bermacam-macam, diantaranya :
ü Jihad dengan menyelenggarakan pendidikan,
menyebarluaskan persatuan Islam, menangkal pemikiran-pemikiran mengkaburkan
yang dapat menghalangi jalan menuju iman dan memehami hakikat iman.
ü Jihad dengan dengan membelanjakan harta guna
memenuhi keperluan umat Islam dalam menegakkan masyarakat Islam yang
dicita-citakan.
ü Peperangan pertahanan, yaitu peperangan yang
dilakukan kaum muslimin guna menghadapi musuh yang ingin mendapatkan urusan
kaum muslimin dalam bidang agamanya.
ü Peperangan penyerangan, yaitu peperangan yang
dimulai oleh pihak kaum muslimin ketika mereka menyampaikan da’wah Islamkepada
umat lain dinegaranya lalu hakim-hakim negara itu menghalangi umat Islam dari
penyampaian kalimah yang benar ke telingan para manusia.
ü Peperangan umum, yaitu ketika musuh-musuh Islam
telah memasuki daerah-daerah umat Islam dengan melancarkan serbuan kepada
agama, bumi dan kemerdekaan berkeyakinan.
(3) Bagaimana
hukum berjihad di NKRI yang telah merdeka dan berdaulat ?
Jawaban no. 3
Dengan mencermati jawaban no 2 diatas, maka hukum berjihad dalam NKRI
adalah wajib hukumnya lebih-lebih menghadapi kelompok terorganisir yang melawan
pemerintah yang sah (bughat), atau yang ingin mendirikan negara dalam negara
atau kelompok yang memisahkan diri dari NKRI (sparatis), atau mereka yang
melakukan tindakan kejahatan terhadap agama atau pihak negara lain yang ingin menguasai sebagian wilayah atau kekayaan
alam negara kita.
Ibarat
:
الفقه الاسلامى وادلته : مجلد
8 ص : 5850 , ت : الدكتور وحبة الزحيلى
فَالْجِهَادُ فَرْضُ كِفَايَةٍ
وَمَعْنَاهُ اَنَّهُ يُفْتـَرَضُ عَلىَ جَمِيْعِ مَنْ هُوَ اَهْلُ الْجِهَا دِ
لَكِنْ اِذَا قـَامَ بِهِ الْبَعْضُ سَقـَطَ عَنِ الْبَاقِيْنَ
Terjemah :
Jihad hukumnya fardlu kifayah, maksudnya jihad diwajibkan atas semua orang yang
layak untuk berjihad. Tetapi jika sudah ada sebagian yang melaksanakannya maka
gugurlah kewajiban itu dari yang lain.
كشاف القناع ج: 3 ص: 34
وَمِنْ فُرُوْضِ الْكَفَايَاتِ
الأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Terjemah :
Diantara fardlu kifayah yaitu memerintahkan
kebajikan dan melarang kemungkaran.
بــيــان حــقــوق ولاة
الأمــور عــلـى الأمــة بــالأدلــة مــن الــكــتــاب والـسـنــة، ص : 23 ، مـا
نــصــه :
وَلاَ يَـجُــوْزُ الْــخُــرُوْجُ عَــلَـى وُلاَةِ الأُمُــوْرِ وَشَــقُّ الْـعَـصَــا
إِلاَّ إِذَا وُجـِـدَ مِـنْـهُـــمْ كُــفْــرٌ بَــوَاحُ عِــنْـــدَ
الْـخَــارِجِـيْــنَ عَــلَــيْــهِ
Terjemah :
Tidak diperbolehkan memberontak (makar) terhadap para penguasa dan memecah
belah persatuan kecuali dijumpai dari mereka kekufuran yang jelas menurut pihak
pemberontak.
مغني المحتاج ج: 4 ص: 123, ت : محمد الخطيب الشربينى ط : دار الفكر بيروت
قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللهُ تـَعَالَى عَنْهُ أَخَذْتُ السِّيْرَةَ فِي
قِتَالِ الْمُشْرِكِيْنَ مِنَ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَفِي قِتَالِ الْمُرْتَدِّيْنَ مِنْ أَبِيْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى
عَنْهُ وَفِي قِتًالِ الْبُغَاةِ مِنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ
Terjemah :
Imam Syafi’i ra berkata : tindakan memerangi orang-orang musyrikdiambil
dari Nabi saw, tindakan memerangi orang-orang murtad diambil dari Abu Bakar ra
dan tindakan memerangi orang-orang yang memberontak diambil dari Ali ra.
قــرة الـعـيـــن للــعــلامــة الـشـيــخ مـحــمــد سـلـيـمــان الــكــردي
الــمــدني الـشــافــعــي ، ص : 208-209، مــا نــصـــه :
اَلـَّـذِيْ يَــظْــهَــرُ لِلْـفَـقِــيْــرِ
أَنَّــهُــمْ حَــيْــثُ دَخَــلُــوْا بَــلَــدَنـَـا لِلـتـِّـجـَـارَةِ
مُـعْـتـَمِــدِيـْـنَ عَــلَـى الْـعَـادَةِ الْـمُـطَّــرِدَةِ مِــنْ
مَــنْــعِ الـسُّــلْـطَـانِ مِــنْ ظُــلْـمِــهِــمْ وَأَخْـــذِ
أَمْــوَالِــهِــمْ وَقـَـتـْـلِ نُــفُــوْسِــهِــمْ وَظَـنُّـــوْا أَنَّ
ذَلِــكَ عَــقـْـدَ أَمَــانٍ صَــحِــيْــحٍ لاَ يـَـجُـــوْزُ
إِغْــتِــيـَـالـُـهُــمْ ، بَــلْ يَــجِــبُ تـَـبْــلِــيْـغـُـهُـــمُ
ألْـمَـأْمَــنَ ... لأَِنَّ الـسُّـلْـطَــانَ فِـيْــهَــا جـَــرَتْ
عَـــادَتـُــهُ بِــالــذَّبِّ عَــنْــهُــمْ، وَهُـــوَ عَــيْــنُ الأَمـَـانِ
.
Terjemah :
Apa yang tampak bagi al Faqir (Syekh Muhammad Sulaiman al Kurdi) bahwa
mereka (orang-orang kafir) sekiranya memasuki negara kita (umat Islam) untuk
berbisnis dengan berpedoman pada adat yang berlaku yaitu larangan pemerintah
menganiaya mereka, merampas hartanya, membunuh jiwanya dan mereka menduga bahwa
hal yang demikian itu merupakan bentuk jaminan keamanan yang sah, maka tidak
diperbolehkan menyerang mereka bahkan wajin berupaya menciptakan rasa aman pada
mereka …. Karena adat kebiasaan pemerintah sudah berlaku melindungi mereka dan
itulah hakikat jaminan keamanan.
(4) Sarana (instrumen) apa yang efektif dalam jihad
bagi WNI di dalam negeri sendiri ?
Jawaban no. 4
Mengingat tujuan utama berjihad adalah
menunjukkan masyarakat dan mengajak mereka kepada ajaran tauhid dan syariat
Islam, maka sarana (instrumen) jihad yang efektif antara lain melalui :
berorasi, pendidikan, diskusi, karya tulis, politik, harta benda dan meluruskan
aliran-aliran yang menyimpang. Apabila dengan cara-cara diatas tidak berhasil,
maka barulah ditempuh dengan cara jihad fisik.
Ibarat
:
مغنى المحتاج جز: 4 ص :
262 , ت : الشيخ محمد الخطيب الشربينى , ط : دار الفكر
وَوُجُوْبُ الْجِهَادِ وُجُوْبُ الْوَسَائِلِ لاَ
الْمَقَاصِدِ اِذِ الْمَقْصُوْدُ بِالْقِتَالِ اِنَّمَا هُوَ الْهِدَايَةُ وَمَا
سِوَاهَا مِنَ الشَّهادَةِ وَاَمَّا قَتْلُ الْكُفَّارِ فَلَيْسَ بِمَقْصُوْدٍ
حَتىَّ لَوْ اَمْكَنَ الْهِدَايَةُ بِاِقَامَةِ الدَّلِيْلِ بِغَيْرِ جِهَادٍ
كَانَ اَوْلىَ مِنَ الْجِهَادِ
Terjemah :
Kewajiban berjihad wajib pula sarana-sarananya
bukan tujuannya, karena maksud berperang hanyalah menunjkkan (masyarakat) dan
selainnya yaitu gugur syahid.Adapun membunuh orang kafir bukanlah merupakan
tujuan sehingga jika menunjukkan masyarakat bisa dicapai dengan cara menegakkan
dalil (argumen ) tanpa
dengan cara jihad, maka hal itu lebih utama daripada jihad.
فـي فــتــاوى الــســبــكــي ،
ص : 340-341 ، مــا نــصـــه :
فــإن الـمـقــصــود هـــدايــة الــخــلــق
ودعــاؤهـــم إلـى الــتـــوحــيــد وشــرائــع الإســلام وتــحــصــيــل ذلــك
لــهــم ولأعــقــابــهــم إلـى يــوم الــقــيــامــة فــلا يــعـــد لـــه شــيئ
فــإن أمــكــن ذلــك بـالــعــلــم والـمـنــاظــرة وإزالــة الــشــبــهــة
فــهــو أفــضــل . ومــن هــنــا نــأخـــذ أن مــداد الــعــلــمــاء أفـضــل
مــن دم الــشــهـــداء . وإن لـــم يــمــكـن إلا بـالــقــتــال، قــاتــلــنــا
إلــى إحــدى ثــلاث غــايــات ، إمــا هــدايــتـــهــم وهــي الــرتــبــة
الــعــلــيـا ، وإمــا أن نــسـتــشــهــد دونــهــم وهــي رتــبــة
مــتـــوســطــة فـي الــمـقــصــود
ولــكــنــهــا شــريــفــة لــبــذل الـنــفــس الـتـي هــي أعـــز
الأشــيــاء أفــضــل مــن حــيــث أنـــهــا وســيـلــة لا مــقــصــود مــفــضــولــة
والــمــقــصــود إنــمــا هــو إعـــلاء كــلــمــة الله تــعــالـى . وإمــا
قــتـــل الــكــافــر وهــي الــرتــبــة الــثــالــثــة و لــيــســت
مــقــصــودة لأنــهــا تــفــويــت نــفــس يــتـــرجـى أن تــؤمــن وأن
تـــخــرج مــن صــلــبــهــا مــن يـــؤمــن، ولــكــنــه هــو الــذي قــتــل
نــفــســه بــإصــراره عــلـى الــكــفــر .
Khulashah :
Maksud daripada perang adalah menunjukkan
mayarakat dan mengajak mereka kepada ajaran tauhid dan syariat Islam serta
mengupayakan keberhasilannya bagi mereka dan anak cucunya sampai hari kiamat.
Jadi tujuan tadi tak bisa diimbangi oleh suatu apapun. Kemudian apabila tujuan
diatas masih bisa dicapai dengan kegiatan ilmiah, diskusi dan menyirnakan
ajaran-ajaran mengkaburkan, maka itu lebih utama. Dari sini bisa diambil
kesimpulan bahwa “Tinta para ulama’ lebih utama daripada darah para syuhada’ “. Dan jika
tujuan diatas tidak bisa dicapai kecuali harus melalui jalan perang, maka kita
bolehlah berperang guna mencapai satu diantara tujuan akhir dari perang yaitu
(1) menunjukkan masyarakat dan ini yang tingkatan tertinggi (2) agar memperoleh
status gugur syahid dan ini tingkatan tengah-tengah, dan (3) membunuh orang kafir dan ini
merupakan tingkatan yang ketiga yang sebenarnya bukan tujuan daripada jihad.
جند الله ص : 364
ان هناك خمسة انواع من الجهاد اشير اليها بالكتاب
اوالسنة الجهاد باللسان الجهاد التعليمى الجهاد باليد والنفس الجهاد السياسي
الجهاد المالى
Terjemah :
Ada lima macam jihad yang saya isyaratkan
berdasarkan al Kitab dan al Sunnah, yaitu dengan berorasi, jihad dalam bentuk
pendidikan, jihad denagn fisik dan jiwa, jihad melalui jalur politik dan jihad
dengan membelanjakan harta.
(5) Siapakah musuh atau sasaran yang menjadi
target akhir dalam jihad ?
Jawaban no. 5
Sasaran berjihad dengan tanpa kekerasan adalah seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, dan dalam situasi keamanan atau politik sedang terganggu, maka
sasarannya para pengacau stabilitas dan mereka yang bertindak anarkhis.
Ibarat
:
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى
مــذهــب الإمــام الـشــافــعـي ، ص : 486، مــا نــصـــه :
اِعْلَمْ اَنَّ قِتَالَ الْكُفَّارِ وَسِيْلَة ٌوَلَيْسَ
غَايَةً فَاِذَا تَحَقَّقَّ الْهَدَفُ الْمَقْصُوْدُ بِدُوْنِ قِتَالٍ فَذَلِكَ
هُوَ الْمَطْلُوْبُ وَلاَيُشْرَعُ الْقِتَالُ حِيْنَئِذٍ –الى ان قال –
وَالْوَسِيْلَةُ الاُوْلىَ اِلىَ ذَلِكَ اِنَّمَا هِيَ الدَّعْوَةُ الْقَائِمَةُ
عَلىَ الْمَنْطِقِ وَالْحِوَارِ وَاسْتِنْهَاضُ كَوَامِنِ الاِنْسَانِيَّةِ
وَالاِنْصَافُ وَالْحَذَرُ مِنَ العَوَاقِبِ فِي نُفُوسِهِمْ - الى ان قال – وَاِنْ لَمْ يَتـَحَقَّقِ
الهَدَفُ المَطْلُوبُ بِاَنْ قُوبِلَتِ الدَّعْوَةُ بِالاِسْتِنْكَارِ وَالعِنَادِ
وَالصَّدِّ وَالمَنْعِ حَتىَّ لَمْ يَكُنْ مِنْ سَبِيلٍ لإِ بْلاَغِهَا دَهْمَاءِ
النَّاسِ وَعَامَّتَهُمْ فَاِنَّ عَلىَ المُسْلِمِينَ اَنْ يُتْبِعُوا هَذِهِ
المَرْحَلَةَ بِاالمَرْحَلَةِ الثـَّانِيَةِ الَّتِى تَلِيهَا بِاَمْرِ الحَاكِمِ
المُسْلِمِ وَبِشَرْطِ اَنْ يَأنَسَ القُدْرَةَ عَلىَ ذَلِكَ وَهِيَ القِتَالُ
المُنَاجِزَةُ
Terjemah :
Ketahuilah bahwa memerangi kaum kafir adalah
merupakan sarana / alat dan bukan tujuan akhir. Maka apabila tujuan(jihad) yang
dimaksud telah terealisasi dengan tanpa berperang maka itulah yang dikehendaki
dan tidak perlu melakukan peperangan –sampai perkataan mushannif- Sarana yang
pertama untuk mencapi tujuan jihad itu adalah da’wah yang ditegakkan diatas
ilmu mantiq dan perdebatan, membangkitkan potensi sumber daya manusia, berlaku
adil dan menghindari akibat-akibat pada dirinya –sampai perkataan mushannif-
Dan apabila tujuan jihad yang dimaksud tidak bisa dicapai dengan gambaran upaya
da’wah dilawan dengan pengingkaran dan penghadangan hingga tiada jalan untuk
menyampaikan da’wah kepada masyarakat secara luas, maka wajib atas kaum
muslimin untuk melanjutkan cara jihad ini dengan cara jihad yang kedua dengan
berdasarkan perintah hakim muslim dan syarat punya kemampuan untuk itu dan cara
itu adalah perang secara terang-terangan.
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى
مــذهــب الإمــام الـشــافــعـي ، ص : 475، مــا نــصـــه :
v مِنَ الــتـَّـعْــرِيْــفِ الَّـذِيْ ذَكـَـرْنـَـاهُ لِلْـجِـهَــادِ
، يـَـتـَّضِـحُ أَنَّ الْـجِـهَــادَ أَنْــوَاعٌ مِــنْــهَـا : الـْـجِــهـَـادُ
بِالـتـَّعْـلِــيْـمِ، وَنـَـشْــرِ الْــوَعْــيِ ألإِسْــلاَمِـيِّ ، وَرَدِّ
الـشُّـبَـهِ الْـفِــكْــرِيـَّـةِ الـَّتـِي تـَعْـتـَـرِضُ سَـبِـيْـلَ
الإِيْـمـَـانِ بِــهِ ، وَتـَـفـَهُّــمَ حَــقـَـائِــقِــهِ .
v الْـجِـهـَـادُ بِـبَـــذْلِ الْـمَــالِ
لِــتـَـأْمِــيْــنِ مَـا يَـحْـتـَـاجُ إِلـَـيْــهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ فِي
إِقـَـامَــةِ مُـجْـتـَـمَـعِــهِــمُ الإِسـْـلاَمِـيِّ الْـمَـنْـشُــوْدِ
v الْـقِــتـَـالُ الــدِّفـَـاعِـيُّ : وَهـُــوَ الـَّـذِيْ يَـتـَـصَــدَّى بـِـهِ
الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ لِـمَــنْ يُــرِيـْـدُ أَنْ يَــنـَـالَ مِــنْ شَــأْنِ
الْـمُـسْـلِـمِـيْـنَ فِـي دِيْــنِــهِــمْ .
v الْــقِــتـَـالُ الْـهُـجُـــوْمِـيِّ : وَهُــوَ الـَّـذِيْ
يـَـبْــدَؤُهُ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ عِــنْــدَ مـَا يَـتـَجَــهَّـــوْنَ
بِـالــدَّعْــوَةِ الإِسْــلاَمِــيَّــةِ إِلَـى الأُمَـــمِ ألأُخْــرَى فِي
بـِــلاَدِهـَـا ، فَـيَــصُــدُّهُــمْ حُــكـَّـامُــهـَـا عـَــنْ أَنْ
يُـبَـلِّــغُـــوْا بِـكـَلِـمَـةِ الْــحَــقِّ سَــمْــعَ الـنـَّـاسِ .
v حَــالـَـةُ الـنَّــفِــيْــرِ الْــعـَـامِّ
وَذَلِــكَ عِــنْــدَ مـَا يَــقـْـتـَـحِــمُ أَعْــدَاءُ الْـمُـسْلِـمِـيْـنَ
دِيـَـارَهـُــمْ مُــعْــتـَـدِّيـْـنَ بِــذَلِــكَ عَـــلـَى دِيـْـنِــهِــمْ
وَاَرْضِـــهِـــمْ وَحُــرِيـَّـةِ إِعْــتِـــقـَـادِهـِــمْ .
Terjemah :
Dari definisi yang telah kami tuturkan tentang jihad telah jelas bahwa
jihad itu bermacam-macam, diantaranya :
ü Jihad dengan menyelenggarakan pendidikan,
menyebarluaskan persatuan Islam, menangkal pemikiran-pemikiran mengkaburkan
yang dapat menghalangi jalan menuju iman dan memehami hakikat iman.
ü Jihad dengan dengan membelanjakan harta guna
memenuhi keperluan umat Islam dalam menegakkan masyarakat Islam yang
dicita-citakan.
ü Peperangan pertahanan, yaitu peperangan yang
dilakukan kaum muslimin guna menghadapi musuh yang ingin mendapatkan urusan
kaum muslimin dalam bidang agamanya.
ü Peperangan penyerangan, yaitu peperangan yang
dimulai oleh pihak kaum muslimin ketika mereka menyampaikan da’wah Islamkepada
umat lain dinegaranya lalu hakim-hakim negara itu menghalangi umat Islam dari
penyampaian kalimah yang benar ke telingan para manusia.
ü Peperangan umum, yaitu ketika musuh-musuh Islam
telah memasuki daerah-daerah umat Islam dengan melancarkan serbuan kepada
agama, bumi dan kemerdekaan berkeyakinan.
(6)
Tepatkah tindak kekerasan (teror) merepresentasikan jihad kaum muslimin di Indonesia
Jawaban no. 6
Mengingat tindak kekerasan (teror) hampir bisa dipastikan menimbulkan korban nyawa dan harta
diluar sasaran jihad, maka hal itu tidaklalah tepat untuk diterapkan di Indonesia.
Ibarat
:
الموسوعة الفقهية جز 3 ص : 167
اَلإسْتِبْدَادُ المُفْضِى اِلىَ الضَّرَرِ اَوِ
الظُّلْمِ مَمْنُوْعٌ كَالإسْتِبْدَادِ فِى احْتِكَارِ الاَقْوَاتِ وَاسْتِبْدَادِ
اَحَدِ الرَّعِيَّةِ فِيمَا هُوَ مِنَ اخْتِصَاصِ الاِمَامِ مِثلَ الْجِهَادِ
وَالاِسْتِبْدَادِ فِى إقَامَةِ الحُدُودِ بِغَيْرِ إذْنِ الإمَامِ
Terjemah :
Tindakan atas kemauan sendiri yang menimbulkan bahaya atau kedhaliman
adalah dilarang sebagaimana halnya tindakan atas kemauan sendiri dalam menimbun
bahan makanan pokok dan tindakan atas kemauan sendiri oleh salah seorang rakyat
dalam suatu hal yang menjadi kewenangan khusus imam / pemimpin seperti jihad
dan bertindak secara pribadi dalam menegakkan hukuman had dengan tanpa seizin
imam.
قرة العين بفتاوى اسماعيل الزين
ص : 199
ان بلادكم استقلت والحمد لله ولكن لايزال فيها الكثير من
الكفار واكثر اهلها مسلمون ولكن الحكومة اعتبرت جميع اهلها مسلمهم وكافرهم على
السواء وقلتم ان شروط الذمة المعتبرة اكثرها مفقودة من الكافرين فهل يعتبر ذميين
او حربيين وهل لنا نتعرض لايذائهم اذى ظاهرا الى اخر السؤال ؟
فاعلم ان الكفار الموجودين في بلادكم وفى بلاد غيركم من
اقطار المسلمين كالباكستان والهند والشام والعراق والسودان زالمغرب وغيرها ليسوا
ذميين ولامعاهدين ولامستاْمنين بل حربيون حرابة محضة – الى ان قال – لكن التصدى
لايذائهم اذى ظاهرا كما ذكرتم فى السؤال ينظر فيه الى قاعدة جلب المصالح ودرء
المفاسد ويرجح درء المفاسد على جلب المصالح ولاسيما وأحاد الناس وافرادهم ليس فى
مستطاعهم ذلك كما هو الواقع والمشاهد
Terjemah :
Negara kalian telah merdeka al hamdulillah,
tetapi tetap tinggal disan banyak orang-orang kafirpada mayoritas penduduk
negara itu kaum muslimin. Sementara pihak pemerintah memperlakukan sama pada
seluruh penduduk baik yang muslim maupun yang kafir, dan kalian berkata bahwa
sesungguhnya syarat-syarat dzimmah yang mu’tabar kebanyakan tidak terpenuhi
dari pihak orang-orang kafir. Apakah mereka itu dianggap golongan kafir dzimmi
atau harby, dan apakah kita boleh bersikap memusuhimereka dengan
terang-terangan …………. Sampai pertanyaan ?
Aku (syekh Ismail Zain) menjawab : …. Ketahuilah
bahwa orang-orang kafir yang berada dinegara kalin dan negara-negara lain di
daerah-daerah umat Islam seperti Pakistan,India, Syam, Irak, Sudan, Maghrib dan
yang lain bukanlah mereka itu golongan kafir dzimmi, mu’ahad maupun musta’man,
bahkan mereka itu golongan kafir harby secara murni –sampai perkataan muallif-
akan tetapi untuk bersikap memusuhi merka dengan terang-terangan sebagaimana
kalian sebut dalam pertanyaan perlu memperhatikan kaidah “menarik kemaslahatan
dan menolak kerusakan, dan mengunggulkan menolak kerusakan daipada menarik
kemaslahatan”, lebih-lebih bagi individu-individu manusia dimana mereka tak
punya kemampuan yang memadahi untuk bertindak seperti itu sebagaiman yang
terlihat nyata.
قــرة الـعـيـــن للــعــلامــة الـشـيــخ مـحــمــد سـلـيـمــان الــكــردي
الــمــدني الـشــافــعــي ، ص : 208-209، مــا نــصـــه :
اَلـَّـذِيْ يَــظْــهَــرُ لِلْـفَـقِــيْــرِ
أَنَّــهُــمْ حَــيْــثُ دَخَــلُــوْا بَــلَــدَنـَـا لِلـتـِّـجـَـارَةِ
مُـعْـتـَمِــدِيـْـنَ عَــلَـى الْـعَـادَةِ الْـمُـطَّــرِدَةِ مِــنْ
مَــنْــعِ الـسُّــلْـطَـانِ مِــنْ ظُــلْـمِــهِــمْ وَأَخْـــذِ
أَمْــوَالِــهِــمْ وَقـَـتـْـلِ نُــفُــوْسِــهِــمْ وَظَـنُّـــوْا أَنَّ
ذَلِــكَ عَــقـْـدَ أَمَــانٍ صَــحِــيْــحٍ لاَ يـَـجُـــوْزُ
إِغْــتِــيـَـالـُـهُــمْ ، بَــلْ يَــجِــبُ تـَـبْــلِــيْـغـُـهُـــمُ
ألْـمَـأْمَــنَ ... لأَِنَّ الـسُّـلْـطَــانَ فِـيْــهَــا جـَــرَتْ
عَـــادَتـُــهُ بِــالــذَّبِّ عَــنْــهُــمْ، وَهُـــوَ عَــيْــنُ الأَمـَـانِ
.
Terjemah :
Apa yang tampak bagi al Faqir (Syekh Muhammad Sulaiman al Kurdi) bahwa
mereka (orang-orang kafir) sekiranya memasuki negara kita (umat Islam) untuk
berbisnis dengan berpedoman pada adat yang berlaku yaitu larangan pemerintah
menganiaya mereka, merampas hartanya, membunuh jiwanya dan mereka menduga bahwa
hal yang demikian itu merupakan bentuk jaminan keamanan yang sah, maka tidak
diperbolehkan menyerang mereka bahkan wajin berupaya menciptakan rasa aman pada
mereka …. Karena adat kebiasaan pemerintah sudah berlaku melindungi mereka dan
itulah hakikat jaminan keamanan.
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik