Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

hukum berkerudung paris

Kerudung paris adalah sejenis kerudung yg kini kian menjamur di masyarakat, dgn berbagai motif dan ornamen-ornamen yg dipasang dalam kerudung jenis ini membuat wanita muslimah kian mempesona. Dgn bahannya yg tipis membuat kerudung ini “nerawang “ saat dikenakan , terlebih intuk warna-warna terang seperti putih, krem dll. Pada dasarnya hukum memakainya adalah boleh. Namun bisa menjadi haram bila *ada niat fasidah (niat yg tidak dibenarkan ) ,seperti dijadikan kesombongan *ada dugaan terjadi fitnah (menimbulkan kecendrungan melakukan maksiat dari kaum pria ) Referensi Faidul qodir jil 6 hal 283 فيض القدير - (ج 6 / ص 283) (من لبس ثوب الشهرة) أي ثوب تكبر وتفاخر والشهرة هي التفاخر في اللباس المرتفع أو المنخفض للغاية ولهذا قال ابن القيم : هو من الثياب الغالي والمنخفض وقال ابن الأثير : ظهور الشئ في شنعة حتى بظهره للناس (أعرض الله عنه) أي لم ينظر الله إليه نظر رحمة ويستمر ذلك (حتى يضعه متى وضعه) بأن يصغره في العيون ويحقره في القلوب وقال ابن الأثير : المراد به ما ليس من لبس

ITSBAT NIKAH DAN HAK-HAK ANAK

      ITSBAT NIKAH DAN HAK-HAK ANAK Deskripsi Peluang dimohonkan “itsbat-nikah” seperti diatur dalam KHI pasal 7 ayat (3)a adalah “adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian”.jalan perkaranya dimulai dengan permohonan (perkara volunter) untuk memperoleh surat penetapan itsbat-nikah. Langsung diajukan gugatan (perkara contentiosa) agar diijinkan menjatuhkan cerai (thalaq) dengan alasan mengacu pada pasal 19 PP No.9/1975. Hal yang dirasakan sebagai musykilah itsbat-nikah berlaku sejak tanggal ditetapkan (berarti status diakui perkawinan tidak berlaku surut). Akibat hukum yang timbul adalah anak yang lahir dari perkawinan hanya beroleh hubungan nasab dengan ibu yang melahirkannya (vide: pasal 100 & 186 KHI), hilang pula hak perwalian dari ayah atau kerabat ayah (vide: pasal 21 KHI), kehilangan hak waris, hak hadhanah dan hak-hak lain.                   Pertanyaan: a.        Tertutupkah upaya hukum agar itsbat PA atas perkawinan di bawah tangan yang te

AMALIYAH REBO WEKASAN

AMALIYAH REBO WEKASAN بسم الله الرحمن الرحيم ..... فَاعْمَلْ يـَا أَخِيْ بِـكُلِّ مَا فِيْ هَذَا الْكِتَابِ [كَنْزِ النَّجَاحِ وَالسُّرُوْرِ، مِنَ الْأَدْعِيَةِ الَّتِيْ تَشْرَحُ الصُّدُوْرَ] فَإِنَّهَا كَثِيْرَةُ الْفَوَائِدِ وَاعْمَلْ بِهَذَا الْمَطْلَبِ، وإِنَّمَا الَّذِيْ يَضُرُّكَ لَوْ اِعْتَقَدْتَ مَعَ الْعَمَلِ بِهَا ثُبُوْتَ وُرُوْدِهَا عَنِ النَّبِيِّ الْأَفْخَمِ، لِئَلَّا تَنْسِبَ إلَيْهِ مَا لَمْ يَقُلْهُ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَدْخُلَ فِي الْحَدِيْثِ الْوَارِدِ عَنِ نَبِيِّنَا الْمُخْتَارِ؛ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ فَاعْمَلْ بِهَا حِيْنَئِذٍ مُعْتَمِدًا عَلَى اللهِ، غَيْرَ مُلْتَفِتٍ إِلَى مَا سِوَاهُ، لَا عَلَى أَنَّهَا مَرْوِيَّةٌ يَقِيْنًا عَنِ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَزْكَى التَّسْلِيْمِ، اِقْتِدَاءً بِالسَّلَفِ الصَّالِحِ الَّذِيْنَ كَانُواْ يَفْعَلُوْنَهَا، وَيَحُضُّوْنَ عَلَيْهَا، تَبَرُّكًا بِعَمَلِهِمْ النَّاجِحِ،وَتَأَسِّيًا بِالسَّادَةِ الصُّوْفِيّ