Langsung ke konten utama

𝐇𝐔𝐊𝐔𝐌 𝐒𝐇𝐎𝐋𝐀𝐓 𝐓𝐀𝐑𝐎𝐖𝐈𝐇 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐒𝐇𝐎𝐋𝐀𝐓 𝐒𝐔𝐍𝐍𝐀𝐇 𝐁𝐀’𝐃𝐈𝐘𝐀𝐇 𝐈𝐒𝐘𝐀’


❁١٠٣٠ح١١٠❁     
*─═हই• ⃟  ⃟ •⊰❂͜͡✯﷽✯͜͡❂⊱• ⃟  ⃟ •ইह═─*

*ألســـــلام عليكم ورحمة اللـــہ وبركاتـہ*
*ﺑﺴـــــــــــﻢ اللـــہ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴــــــــــﻢ*

** 𝐇𝐔𝐊𝐔𝐌 𝐒𝐇𝐎𝐋𝐀𝐓 𝐓𝐀𝐑𝐎𝐖𝐈𝐇 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐒𝐇𝐎𝐋𝐀𝐓 𝐒𝐔𝐍𝐍𝐀𝐇 𝐁𝐀’𝐃𝐈𝐘𝐀𝐇 𝐈𝐒𝐘𝐀

Sholat Tarowih merupakan salah satu``` Syi'ar Islam* ```di bulan``` *Romadhon.* ```Di antara keutamaan melaksanakan``` *Sholat Tarowih* ```adalah terhapusnya dosa-dosa yang pernah diperbuat oleh seorang hamba.```

📚 *Dalam satu hadits disebutkan:*  

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   

_*“Barangsiapa yang ibadah malam pada bulan Romadhon karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhori).*_  

👉 *Yang sering menjadi pembahasan adalah melakukan sholat Tarowih setelah jama'ah sholat Isya’ tanpa melakukan sholat sunnah Ba’diyah Isya’ terlebih dalu. Bagaimana hukumnya?*   

✍️ *Hukum melaksanakan sholat Tarowih sebelum melaksanakan shalat Ba’diyah Isya’ adalah:*

➡️ _Diperbolehkan. Meski demikian, yang lebih utama adalah *Sholat Ba’diyah Isya’* terlebih dahulu. Karena menurut pendapat yang kuat *(Al-Ashoh), Sholat Ba’diyah Isya’* yang merupakan bagian dari *Sholat Sunnah Rowatib* lebih utama daripada *Sholat Tarowih.*_ 

📖 *Dalam Fathul Mu’in Syekh Zainuddin Al-Malibari menyebutkan:*  

أَفْضَلُ النَّفْلِ عِيْدٌ أَكْبَرُ فَأَصْغَرُ فَكُسُوْفٌ فَخُسُوْفٌ فَاسْتِسْقَاءٌ فَوِتْرٌ فَرَكْعَتَا فَجْرٍ فَبَقِيَّةُ الرَّوَاتِبِ فَجَمِيْعُهَا فَي مَرْتَبَةٍ وَاحِدَةٍ فَالتَّرَاوِيْحُ فَالضُّحَى فَرَكْعَتَا الطَّوَافِ وَالتَّحِيَّةِ وَالْإِحْرَامِ فَالْوُضُوْءُ   

_*Sholat Sunnah* yang paling utama adalah *Sholat idul adha,* lalu *Idul Fitri,* lalu *Gerhana Matahari,* lalu *Gerhana Bulan,* lalu *Sholat minta hujan,* lalu *Dua roka'at qobliyah Shubuh,* lalu *Sholat Rowathib* lainnya, semua *Rowathib* dalam satu tingkatan, lalu *Sholat Tarowih,* lalu *Sholat Dhuha,* lalu *Dua roka'at Tawaf, Tahiyatul Masjid* dan *Sholat Sunnah Ihrom,* lalu *Sholat Sunnah Wudhu*.” *(Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1998] halaman 54).*_  

➡️ _*Sholat Sunnah Ba’diyah Isya’ dan Sholat Tarowih* merupakan dua sholat sunnah yang memiliki waktu pelaksanaan yang sama, yaitu setelah melaksanakan *Sholat Isya’* sampai terbitnya fajar. Dalam kaidahnya, jika ada dua sholat berkumpul dalam satu waktu, maka didahulukan yang waktunya hampir habis, kemudian yang lebih kuat anjurannya._   

📖 *Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Majmu’:*  

قَالَ الشَّافِعِي وَالْاَصْحَابُ رَحِمَهُمُ اللهُ إِذَا اجْتَمَعَ صَلَاتَانِ فِي وَقْتٍ وَاحِدٍ قُدِّمَ مَا يُخَافُ فَوْتُهُ ثُمَّ الْاَوْكَدُ    

_*Imam Syafi’i* dan para muridnya, semoga Alloh merohmati mereka, berkata: ‘‘Jika dua sholat berkumpul dalam satu waktu yang bersamaan, maka didahulukan sholat yang dikhawatirkan terlewatkan, lalu sholat yang lebih kuat anjurannya.” *(Abu Zakaria Muhyiddin an-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhaddzab, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2011], juz VI, Halaman 92)*_

📖 *Dalam menentukan sholat mana yang lebih utama antara Tarowih dan Ba’diyah Isya’, terdapat perbedaan pendapat di kalangan Ulama':* 

1⃣ _*Pendapat pertama,* yang merupakan pendapat kuat *(Al-Ashoh)* mengatakan lebih utama *Sholat Sunnah Rowatib* daripada *Sholat Tarowih.*_

➡️ _Karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallama, selalu melakukan *Sholat Sunnah Rowatib* dan tidak selalu melakukan *Tarowih*. Sehingga ini merupakan pengecualian dari kaidah *“Ibadah yang disyari'atkan berjama'ah lebih utama dari pada yang tidak disyariatkan berjama'ah”.*_  

2⃣ _*Pendapat kedua,* mengatakan bahwa *Sholat Tarowih* lebih utama dari pada *Sunnah Rowatib.*_

➡️ _Pendapat ini berdasarkan kaidah umum di atas, yaitu *“Ibadah yang disyari'atkan berjama'ah lebih utama dari pada yang tidak disyari'atkan berjama'ah”.* Sebagaimana yang telah kita ketahui, *Sholat Tarowih* dianjurkan untuk berjama'ah, sedangkan *Sunnah Rowatib* seperti *Ba’diyah Isya’* tidak dianjurkan berjama'ah._  

📖 *Imam An-Nawawi dalam Minhajul Tholibin menjelaskan:*

وَقِسْمٌ يُسَنُّ جَمَاعَةً كَالْعِيدِ وَالْكُسُوفِ وَالِاسْتِسْقَاءِ ، وَهُوَ أَفْضَلُ مِمَّا لَا يُسَنُّ جَمَاعَةً ، لَكِنْ الْأَصَحُّ تَفْضِيلُ الرَّاتِبَةِ عَلَى التَّرَاوِيحِ   

_“Ada golongan sholat yang sunah berjama'ah, seperti *Sholat Idul Fitri, Sholat Gerhana,* dan *Sholat meminta turun hujan (Istisqo’),* dan itu lebih baik dari pada yang tidak sunah berjama'ah, namun pendapat yang lebih kuat *(Al-Ashoh)* mendahulukan *Sholat Rowatib* daripada *Sholat Tarowih*.” *(An-Nawawi, Minhajut Tholibin, [Beirut, Darul Kutub Al'ilmiyah: 2017], halaman 19).*_

📖 *Dalam syarahnya, Mughnil Muhtaj, Syekh Al-Khothib As-Syirbini menjelaskan:*  

لَكِنْ الْأَصَحُّ تَفْضِيلُ الرَّاتِبَةِ لِلْفَرَائِضِ عَلَى التَّرَاوِيحِ لِمُوَاظَبَتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الرَّاتِبَةِ لَا التَّرَاوِيحِ كَمَا قَالَهُ الرَّافِعِيُّ . وَالثَّانِي تَفْضِيلُ التَّرَاوِيحِ عَلَى الرَّاتِبَةِ لِسَنِّ الْجَمَاعَةِ فِيهَا وَمَحَلُّ الْخِلَافِ إذَا قُلْنَا : تُسَنُّ الْجَمَاعَةُ فِي التَّرَاوِيحِ وَإِلَّا فَالرَّاتِبَةُ أَفْضَلُ مِنْهَا قَطْعًا 

_*(Tetapi pendapat yang lebih kuat mendahulukan sholat sunah yang mengiringi)* pada *Sholat Fardlu (di atas Sholat Tarowih)* karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallama, selalu rutin melakukannya dan bukan *Tarowih,* seperti yang dikatakan *Ar-Rofi'i.* Pendapat kedua, lebih mengutamakan *Tarowih* dari pada *Sholat Rowathib* karena di dalamnya terdapat anjuran berjama'ah. Dan yang menjadi perbedaan pendapat adalah ketika kita mengatakan sholat berjama'ah adalah sunnah dalam *Sholat Tarowih,* jika (mengikuti pendapat) tidak disunnahkan, maka jelas *Sunnah Rowathib* pasti lebih utama dari pada *Tarowih*.” *(Muhammad bin Khothib As-Syirbini, Mughnil Muhtaj, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1997], juz I, halaman 344).*_

✍️ *Dalam penjelasan di atas, termasuk Ulama' yang menyatakan lebih utama Sholat Rowatib adalah:*

➡️ _*Imam Ar-Rofi’i,* beliau juga menegaskan bahwa ini termasuk pengecualian kaidah tentang *Sholat Sunnah* yang dianjurkan berjama'ah lebih utama._ 

📖 *Dalam kitab Al-'Aziz, Imam Ar-Rofi'i menjelaskan:* 

وَالْاَصَحُّ اَنَّ الرَّوَاتِبَ اَفْضَلُ مِنْهَا وَاِنْ شَرَّعْنَا فِيْهَا الْجَمَاعَةَ وَهَذَا هُوَ الَّذِى ذَكَرَهُ فِي الْعُدَّةِ وَوَجَّهَهُ بِاَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يُدَاوِمْ عَلَى التَّرَاوِيْحِ وَدَاوَمَ عَلَى السُّنَنِ الرَّاتِبَةِ وَعَلَى هَذَا فَالْقَوْلُ بِاَنَّ مَا شُرِعَ فِيْهِ الْجَمَاعَةُ أَفْضَلُ غَيْرُ مُجْرًى عَلَى اِطْلَاقِهِ بَلْ صَلَاةُ التَّرَاوِيْحِ مُسْتَثْنَاةٌ مِنْهُ   

_“Pendapat yang paling benar *(Al-Ashoh)* adalah *Sholat Sunnah Rowathib* lebih utama dari pada *Tarowih*. Meskipun dianjurkan berjama'ah pada *Tarowih,* dan inilah yang beliau sebutkan dalam kitab *Al-Uddah.* Penjelasannya adalah bahwa Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallama, tidak melanggengkan *Sholat Tarowih,* tetapi beliau melanggengkan *Sunnah-sunnah Rowatib.* Berdasarkan hal ini, maka kaidah yang mengatakan bahwa ibadah yang disyari'atkan berjama'ah lebih baik, itu tidak berlaku secara umum, melainkan *Sholat Tarowih* dikecualikan dari kaidah tersebut.” *(Ar-Roafi’i, Al-'Aziz Syarhul Wajiz, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2015], juz III, halaman 129).*_

✍️ *Dari penjelasan di atas, berpijak pendapat yang kuat, maka anjurannya adalah:*

➡️ _Melaksanakan *Sholat Sunnah Ba’diyah Isya’* terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan *Sholat Tarowih.*_ 

➡️ _Meski demikian, bagi orang yang melaksanakan *Tarowih* sebelum *Sholat Sunnah Ba'diyah Isya'* tidak sepenuhnya salah. Ia hanya meniggalkan hal yang lebih utama menurut pendapat yang lebih kuat argumentasinya dalam *Mazhab Syafi'i.*_  

✍️ *Penjelasan di atas juga dapat memberi kesimpulan:*

➡️ _Dengan pertimbangan lebih utama *Sholat Sunnah Rowatib,* maka kurang tepat jika ada orang yang lebih mengutamakan *Sholat Tarowih* dan meninggalkan *Sholat Sunnah Ba’diyah Isya’.*_  ```Semoga bermanfaat.```

*🌹 اللـــهم صل علے سيدنا ومولانا محمد وعلے آلـہ وصحبـہ*

*🌐 𝙶𝙴𝚁𝙰𝙺𝙰𝙽 𝙿𝙴𝙼𝚄𝙳𝙰-𝙿𝙴𝙼𝚄𝙳𝙸 𝑨𝑺𝑾𝑨𝑱𝑨 (𝙰𝙷𝙻𝚄𝚂𝚂𝚄𝙽𝙽𝙰𝙷 𝚆𝙰𝙻 𝙹𝙰𝙼𝙰'𝙰𝙷)*

❖ *واللـــہ اعـلم بالصـــوابــــــ* ❖
❖ *واللـــہ مستعان وعليـہ التكلانـــــ* ❖
❖ *والســـــلام عليكم ورحمة اللـــہ وبركاتـہ* ❖

*📡* 𝐁𝐘 𝐆𝐑𝐔𝐏 *:*
*📚* 𝐀𝐒𝐖𝐀𝐉𝐀 *📚 الله حي 📿* 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN AMIL DAN PANITIA ZAKAT

 PERBEDAAN   AMIL DAN PANITIA ZAKAT 1- Amil adalah wakilnya mustahiq. Dan Panitia zakat adalah wakilnya Muzakki. 2- Zakat yang sudah diserahkan pada amil apabila hilang atau rusak (tidak lagi layak di konsumsi), kewajiban zakat atas muzakki gugur. Sementara zakat yang di serahkan pada panitia zakat apabila hilang atau rusak, maka belum menggugurkan kewajiban zakatnya muzakki. - (ﻭﻟﻮ) (ﺩﻓﻊ) اﻟﺰﻛﺎﺓ (ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺒﻬﻢ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﻟﻬﻢ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺰﻛﺎﺓ ﻟﻢ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺎﻟﻚ ﺷﻲء ﻭاﻟﺴﺎﻋﻲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛاﻟﺴﻠﻄﺎﻥ.* - {نهاية المحتاج جز ٣ ص ١٣٩} - (ﻭﻟﻮ ﺩﻓﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ) ﺃﻭ ﻧﺎﺋﺒﻪ ﻛﺎﻟﺴﺎﻋﻲ (ﻛﻔﺖ اﻟﻨﻴﺔ ﻋﻨﺪﻩ) ﺃﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﻮ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺮﻑ؛ * ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻓﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻛﺎﻟﺪﻓﻊ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﻟﻬﺬا ﺃﺟﺰﺃﺕ ﻭﺇﻥ ﺗﻠﻔﺖ ﻋﻨﺪﻩ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻮﻛﻴﻞ* ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻟﻹﻣﺎﻡ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻋﻨﺪ اﻟﺘﻔﺮﻗﺔ ﺃﻳﻀﺎ.. - {تحفة المحتاج جز ٣ ص ٣٥٠} 3- Menyerahkan zakat pada amil hukumnya Afdhol (lebih utama) daripada di serahkan sendiri oleh muzakki pada m

DALIL TAHLILAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Masyarakat muslim Indonesia adalah mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i atau biasa disebut sebagai Syafi’iyah (penganut Madzhab Syafi’i). Namun, sebagain lainnya ada yang tidak bermadzhab Syafi’i. Di Indonesia, Tahlilan banyak dilakukan oleh penganut Syafi’iyah walaupun yang lainnya pun ada juga yang melakukannya. Tentunya tahlilan bukan sekedar kegiatan yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam, bahkan kalau ditelusuri dan dikaji secara lebih mendalam secara satu persatu amalan-amalan yang ada dalam tahlilan maka tidak ada yang bertentangan dengan hukum Islam, sebaliknya semuanya merupakan amalah sunnah yang diamalkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, ulama seperti walisongo dalam menyebarkan Islam sangatlah bijaksana dan lihai sehingga Islam hadir di Indonesia dengan tanpa anarkis dan frontal, salah satu buahnya sekaligus kelihaian dari para ulama walisongo adalah diperkenalkannya kegiatan tahlilan dengan sangat bijaksana.

MEMBERIKAN ZAKAT FITRAH KEPADA USTADZ

PENGERTIAN FII SABILILLAH MENURUT PERSPEKTIF EMPAT MADZHAB. Sabilillah ( jalan menuju Allah ) itu banyak sekali bentuk dan pengamalannya, yg kesemuanya itu kembali kepada semua bentuk kebaikan atau ketaatan. Syaikh Ibnu Hajar alhaitamie menyebutkan dalam kitab Tuhfatulmuhtaj jilid 7 hal. 187 وسبيل الله وضعاً الطريقة الموصلةُ اليه تعالى (تحفة المحتاج جزء ٧ ص ١٨٧) Sabilillah secara etimologi ialah jalan yang dapat menyampaikan kepada (Allah) SWT فمعنى سبيل الله الطريق الموصل إلى الله وهو يشمل كل طاعة لكن غلب إستعماله عرفا وشرعا فى الجهاد. اه‍ ( حاشية البيجوري ج ١ ص ٥٤٤)  Maka (asal) pengertian Sabilillah itu, adalah jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah, dan ia mencakup setiap bentuk keta'atan, tetapi menurut pengertian 'uruf dan syara' lebih sering digunakan untuk makna jihad (berperang). Pengertian fie Sabilillah menurut makna Syar'ie ✒️ Madzhab Syafi'ie Al-imam An-nawawie menyebutkan didalam Kitab Al-majmu' Syarhulmuhaddzab : واحتج أصحابنا بأن المفهوم في ا