IKUT ALBANI WAHABBI MANHAJ SALAF atau BERMADHZAB pada IMAM generasi SALAF dlm memahami CARA SHALAT NABI?
TAQLID DALAM BERMAZHAB
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
============
Tulisan ini panjang, tapi bagus sebagai penambah wawasan keislaman kita agar tidak terbodohi kaum yang ngaku paling sesuai Al Quran danSunnah
ANTARA ULAMA FIQIH (DOKTER) dengan ULAMAHADITS (APOTEKER)
(Urgensi mengetahui tahun kelahiran mereka)
Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Syafii dan imam Ahmad, tidak menggunakan hadits shahih Bukhari dan shahih Muslim yang katanya merupakan 2 kitab hadits tershohih?
Untuk tahu jawabannya, kita mesti paham sejarah. Mesti paham biografi tokoh-tokoh tersebut.
– Imam Abu Hanifah lahir tahun 80 Hijriyah,
– Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah,
– Imam Syafii lahir tahun 150 Hijriyah dan
– Imam Ahmad lahir tahun 164 Hijriyah.
Sementara itu …
– Imam Bukhari lahir tahun 196 H,
– Imam Muslim lahir tahun 202 H,
– Imam Abu Daud lahir tahun 202 H,
– Imam Nasai lahir tahun 215 H.
Artinya :
Imam Abu Hanifah (Madzhab Hanafi) sudah ada 116 tahun sebelum Imam Bukhari lahir,
dan Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir.
“Lalu ada pertanyaan, apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim?”
Jawabannya, justru sebaliknya. Hadis-hadis para imam mazhab lebih kuat dari hadits-hadits para Imam Hadits, karena para imam mazhab hidup lebih awal daripada Imam-imam Hadits.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku, kemudian kurun sesudahnya (sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in).” [HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]
Jadi kalau ada manusia zaman sekarang yang mengklaim sebagai ahli hadits, lalu menghakimi bahwa pendapat Imam-iman Mazhab adalah salah dengan menggunakan alat ukur hadits-hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, maka boleh dibilang orang itu adalah TIDAK :
❌Paham ILMU FIQIH,
❌Paham Ajaran Islam.
Jadi, meskipun menurut hadits Shahih Bukhari misalnya, bahwa sholat Nabi begini dan begitu, berbeda dengan cara shalatnya Imam Mazhab.
“Sadarilah oleh kita bahwa, para Imam Mazhab itu, seperti Imam Malik melihat langsung carashalat puluhan ribu anak-anak sahabat Nabi diMadinah. Anak-anak sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yang jadi bapak mereka. Jadi lebih kuat ketimbang 2-3 hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari 100 tahun kemudian. Bahkan Imam Abu Hanifah bukan hanya melihat puluhan ribu anak-anak para sahabat melainkan beliau telah berjumpa dengan para sahabat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam”
Imam Bukhari dan Imam Muslim, meski termasuk pakar hadits PALING TOP, mereka tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’i.
Berikut ini di antara para Imam Hadits yang mengikuti Mazhab Syafi’i:
Imam Bukhari,
Imam Muslim,
Imam Abu Daud,
Imam Nasa’i,
Imam Baihaqi,
Imam Turmudzi,
Imam Ibnu Majah,
Imam Thabari,
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani,
Imam Nawawi,
Imam as-Suyuti,
Imam Ibnu Katsir,
Imam adz-Dzahabi,
Imam al-Hakim.
Lalu ada yang bertanya, apa kita tidak boleh mengikuti hadits Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dsb?
Ya tentu boleh, tetapi bukan sebagai landasan utama melainkan sebagai pelengkap.
“Jika ada hadits yang bertentangan dengan ajaran Imam Mazhab, maka yang kita pakai adalah ajaran Imam Mazhab. Bukan hadits tersebut”
Kenapa seperti itu?
Karena para Imam Hadits saja seperti itu, artinya
95% imam hadist mengikuti Mazhab imam Syafi’i.
Tidak pakai hadits mereka sendiri? Benar. Karena keilmuan mereka masih jauh di bawah para imam mazhab.
Cukup banyak orang awam yang tersesat karena mendapatkan informasi yang sengaja disesatkan oleh kalangan tertentu
Menurut kelompok ini Imam Mazhab yang 4 itu kerjaannya cuma merusak agama dengan mengarang-ngarang agama dan menambah-nambahi seenaknya.Itulah fitnah kaum akhir zaman terhadap ulama salaf yang asli.
Imam Mazhab itu sebenarnya lebih faham tentang hadist dibanding imam hadist sendiri. Apa buktinya? Tidak ada Imam hadist yang berijtihad sendiri. Mereka semua bermadzhab. Apa kita berani menyalahkan imam hadist karena mereka bermadzhab?
Atau
Beranikah kita mengatakan imam hadist telah berbuat kesalahan karena bermadzhab kepada orang yang tidak faham sumber hukum Al Quran dan Hadist?
Imam Ahmad berkata, untuk menjadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Sedangkan hadits Shahih yang dibukukan Imam Bukhari cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Nah loh???
Imam Malik, Hanafi, Syafi’i, Hambali itu selain hafal al quran beserta tafsir dan asbabun nuzulnya, juga hafal ratusan ribu bahkan jutaan hadist plus asbabul wurudnya, serta menguasai berbagai cabang ilmu.
Itulah kenapa imam hadist-pun bermadzhab, tidak ijtihad dengan hadistnya sendiri
JANGAN GAGAL FAHAM
Komentar
Posting Komentar
Harap berkomentar yang baik